Warna-warni Karnaval Kekayaan Budaya Dunia Pangandaran Nature 2025



Pangandaran

Ribuan warga Untuk 93 desa dan 10 kecamatan Ke Kabupaten Pangandaran tumpah ruah Ke kawasan Pantai Barat, Senin (20/10/2025). Mereka mengikuti karnaval Kekayaan Budaya Dunia bertajuk Pangandaran Nature yang menjadi salah satu agenda utama perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Hingga-13 Kabupaten Pangandaran.

Bersama rute long march sejauh satu kilometer, para peserta memadati jalan pesisir Di kawasan Pangandaran Sunset. Suasana Lebih semarak Bersama iringan Bunyi tradisional, tabuhan kendang, hingga penampilan tari-tarian Lokasi yang memukau wisatawan.


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya diikuti perwakilan Untuk tiap desa, kegiatan ini juga melibatkan berbagai instansi, lembaga, dan komunitas lokal yang turut menampilkan Inovasi masing-masing. Mengusung tema Zero Waste for Sustainable Environment, karnaval ini sekaligus menjadi ajang Promosi Politik menjaga kelestarian lingkungan Melewati Karyaseni dan Kekayaan Budaya Dunia.

Setiap desa membawa ciri khasnya masing-masing. Ada yang menampilkan tari ronggeng gunung yang menjadi ikon Kekayaan Budaya Dunia lokal, arak-arakan dongdang hasil bumi, hingga atraksi ebeg dan lebon yang menggambarkan kekuatan dan kegembiraan Komunitas Jawa Barat. Beberapa kelompok juga menampilkan karakter tokoh pewayangan dan tarian nusantara yang sarat makna kebersamaan.

Karnaval Pangandaran Nature 2025 meriahkan Hut Hingga-13 Tahun Pangandaran Foto: Aldi Nur Fadillah/detikJabar

Bupati Pangandaran, Citra Pitriyami, mengatakan kegiatan ini merupakan Dibagian Untuk rangkaian milangkala Hingga-13 Kabupaten Pangandaran yang bertujuan Menarik Perhatian minat wisatawan.

“Makanya event ini digelar Ke Pantai Barat Pangandaran. Alhamdulillah antusias Untuk wisatawan dan warga yang hadir meriah,” ucap Citra kepada wartawan.

Citra menambahkan, selain sebagai hiburan, karnaval Kekayaan Budaya Dunia juga menjadi wujud nyata pelestarian warisan Kekayaan Budaya Dunia Lokasi. “Ini juga rangkaian yang Sebelumnya Itu juga banyak event Untuk ulang tahun Pangandaran,” katanya.

Sambil Itu, Kepala Dinas Perjalanan Hingga Luarnegeri dan Kebudayaan (Disparbud) Pangandaran, Nana Sukarna, menyebut penyelenggaraan karnaval Ke hari kerja merupakan strategi Sebagai Menarik Perhatian kunjungan wisatawan Ke luar akhir pekan.

“Hari ini kan weekdays, bagaimana Menarik Perhatian wisatawan Di hari biasa, ya kami harapkan Melewati karnaval ini,” ucapnya.

Menurut Nana, kegiatan seperti ini membuktikan bahwa Pangandaran Memperoleh potensi Kekayaan Budaya Dunia yang sangat kaya dan layak dikemas sebagai Karyaseni pertunjukan yang bernilai jual tinggi.

“Ini kolaborasi yang Menarik Perhatian Sebagai ditampilkan Untuk Karyaseni pertunjukan Lantaran kolaborasi antar Lokasi desa yang Memperoleh karakter yang berbeda,” katanya.

(iqk/iqk)

Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: Warna-warni Karnaval Kekayaan Budaya Dunia Pangandaran Nature 2025