Surabaya –
Kota Pasuruan merupakan salah satu kota yang berada tepat Hingga jalur utama transportasi dan perdagangan Surabaya – Bali. Lokasinya yang cukup Strategis membuat Kota ini mampu Menyediakan kontribusi penting Di pergerakan perdagangan dan perindustrian.
Hingga Ditengah hiruk pikuk kegiatan perdagangan dan Komunitas, Kota Pasuruan tidak melupakan kearifan lokalnya. Beragam ritual adat, Karyaseni pertunjukan, serta kebiasaan Komunitas menjadi Dibagian tak terpisahkan Di kehidupan sehari-hari.
Kearifan Lokal yang diwariskan secara turun temurun ini, tidak hanya menjadi identitas Komunitas Pasuruan, tetapi juga menjadi daya tarik tersendiri Untuk wisatawan yang hendak mengenal lebih Di Kearifan Lokal Kota Pasuruan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut merupakan beberapa Kearifan Lokal dan kearifan lokal yang ada Hingga Kota Pasuruan yang dikutip langsung Di laman resmi pemerintahan Kota Pasuruan.
4 Kearifan Lokal Kota Pasuruan
1. Petik Laut
Kearifan Lokal petik laut Hingga pantai utara pesisir Pasuruan Foto: Muhajir Arifin/detikJatim
|
Salah satu Kearifan Lokal yang masih diwariskan hingga Pada ini Hingga Pasuruan adalah Petik Laut. Kearifan Lokal ini bertujuan sebagai bentuk ungkapan syukur para nelayan atas hasil laut yang melimpah. Kearifan Lokal Petik Laut biasanya dilaksanakan setiap tahun Hingga pesisir pantai, tepatnya setiap 1 suro.
Petik Laut diikuti Didalam ratusan nelayan yang sudah siap Didalam kapal masing-masing, yang dihiasi berbagai corak bendera dan umbul-umbul. Tidak sedikit warga dan wisatawan yang ikut serta Di Peristiwa ini Sebagai memeriahkan suasana.
Umumnya, Kearifan Lokal Petik Laut dibuka Didalam kegiatan Khotmil Qur’an dan Lomba Albanjari. Setelahnya itu, keluarga dan kerabat para nelayan Berencana masuk Hingga kapal, dan melaju beriringan Ke Hingga Ditengah laut Sebagai melarungkan sesaji berupa kepala kambing atau sapi, buah-buahan, berbagai jenis kue, dan nasi tumpeng yang dihias Di bentuk replika perahu.
Kearifan Lokal Petik Laut bukan hanya simbol warisan leluhur saja, melainkan merupakan bentuk refleksi Berencana ucapan syukur atas hasil kerja keras dan berkah yang telah diberikan Didalam Yang Maha Kuasa, Supaya Komunitas dapat hidup Didalam sejahtera.
2. Pencak Silat Kuntu Mancilan
![]() |
Kearifan lokal Di Kota Pasuruan Lanjutnya adalah Pencak Silat Kuntu Mancilan. Pencak Silat sendiri merupakan salah satu warisan Karyaseni bela diri yang identik Didalam Jawa Timur. Pencak Silat Kuntu Mancilan sudah eksis Dari zaman kolonial, Sebab sempat digunakan sebagai Pendekatan Sebagai melawan penjajah. Hal tersebut selaras Didalam kata “Kuntu” yang Memiliki arti “Bangkitlah”, Di konteks ini maksudnya agar Komunitas bangkit Sebagai melawan Belanda.
Silat Kuntu Mancilan didirikan Disekitar tahun 1817 Didalam seorang ulama dan pejuang bernama Hasan Wiroi atau yang biasanya dikenal Didalam sebutan Mbah Hasan. Di rangka Menyusun pemuda-pemudi melawan Belanda, Mbah Hasan mendirikan padepokan silat Hingga Kampung Mancilan.
Ia Mengumpulkan kekuatan Di Komunitas terutama pemuda-pemuda Di pesantren Sebagai dibekali Didalam ilmu bela diri agar siap Berjuang Didalam ancaman-ancaman Di pemerintah kolonial. Hingga Pada ini, Perguruan Silat Kuntu Mancilan masih populer dan telah menghasilkan para pesilat berprestasi yang mengharumkan nama Kota Pasuruan.
3. Tari Pasuruan Kondang
![]() |
Tari Pasuruan Kondang merupakah salah satu kearifan lokal Kota Pasuruan yang mengandung makna, meski Pasuruan adalah kota yang tidak terlalu besar, tetapi penduduknya berdaya dan punya potensi.
Munculnya tarian ini terinspirasi Di lagu Lokasi yang berjudul “Pasuruan Kondang” yang diciptakan Didalam seniman Pasuruan yakni, Slamet Juhanto Didalam notasi gamelan. Tarian ini Memiliki ciri khas Hingga mana penarinya menggunakan busana yang mencerminkan burung kepodang.
4. Tari Terbang Bandung
![]() |
Karya Seni Tari Terbang Bandung sebenarnya diawali sebagai bentuk teater. Dilihat Di namanya, “Terbang” merujuk Di alat Bunyi tradisional yang terbuat Di kulit binatang, dimainkan Didalam cara dipukul, mirip seperti rebana. Di Pada Yang Sama, istilah “Bandung” diambil Di kata “Banding”.
Karena Itu, dapat disimpulkan tari terbang bandung merupakan Karyaseni pertunjukan menggunakan instrumen terbang yang saling ditandingkan. Selain terbang, pertunjukan ini juga menggunakan instrumen seperti kedengcong atau sejenis kendang dan jidor sebagai iringan.
Hingga Di tahun 1980, seorang seniman bernama Haryoto Toyyib merubah Karya Seni Terbang Bandung yang awalnya berupa sandiwara atau teater menjadi sebuah tarian. Diketahui bahwa durasi asli Di tarian ini awalnya mencapai lebih Di 10 menit.
Itu dia detikers beragam Kearifan Lokal Global lokal yang masih eksis Hingga Kota Pasuruan.
Artikel ini ditulis Katherine Yovita, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka Hingga detikcom.
(ihc/fat)
Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: 4 Kebudayaan Lokal Di Pasuruan yang Masih Eksis