Bandung –
Orang Sunda dan Komunitas Hingga pulau Jawa Ke umumnya telah mengenal burung kecil yang suaranya dinilai sebagai pertanda adanya kematian. Itulah burung Sirit Uncuing.
Banyak dialek Hingga Sunda yang melafalkan Sirit Uncuing Didalam berbeda-beda, Hingga antaranya: Sit Uncuing, Siit Uncuing, Sit Incuing, dan lain sebagainya. Hingga belahan Kebiasaan Global lain burung ini disebut juga Wiwik Kelabu atau burung Kedasih.
Burung ini diakui sebagai ‘burung hantu’ dan lebih hantu ketimbang Bueuk atau owl. Jika Bueuk bersuara maka itu menjadi pertanda ‘aya nu ngajuru‘ (perempuan melahirkan), Sebagai Alternatif, jika uncuing ‘bernyanyi’ maka itu menjadi pertanda kematian seseorang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Uncuing dinilai mistis dan diselimuti beragam mitos terutama Lantaran suaranya yang panjang, mulai Untuk rendah hingga tinggi. Untuk kejauhan, memang suara burung ini seperti tangis kesedihan yang tiada terperi. Tiit tu wiiit, tiit tu wiit tiiit tu wiit. Suaranya lirih.
Untuk artikel ini, detikJabar Akansegera mengulas mitos-mitos yang meliputi Sirit Uncuing ini, mulai Untuk nama hingga cerita yang melatar belakangi kehadirannya sebagai ‘burung hantu’ Untuk kebudayaan Sunda.
5 Mitos Sirit Uncuing
Sebelumnya menginjak kepada bahasan mitos, elok Sebagai mengenal taksonomi burung Sirit Uncuing ini. Secara ilmiah, Sirit Uncuing (Cacomantis merulinus) adalah sejenis burung anggota famili Cuculidae.
Menurut berbagai sumber, tubuh Sirit Uncuing berukuran kecil Didalam warna cokelat keabuan. Ukuran tubuhnya hanya mencapai 21 cm. Uncuing dewasa Akansegera Memiliki warna abu-abu Ke Pada kepalanya Didalam warna merah sawo-matang Ke Pada ekor dan perutnya. Berikut ini mitos yang menyertainya:
1. Lelaki yang Meratapi Kekasihnya Direbut Anak Raja
Kocap tercerita, burung Sirit Uncuing bukanlah sembarangan burung Untuk mitosnya. Dia merupakan penjelmaan Untuk seorang lelaki yang merasakan kesedihan mendalam Lantaran kekasihnya direbut anak raja.
Dia yang ingin menemukan kembali kekasihnya itu, memutuskan diri Sebagai berubah menjadi burung Siit Uncuing. Perubahan wujud itu dikarenakan Lantaran dia Akansegera terbang kesana-kemari mencari sang pujaan hati sambil memanggil-manggil Didalam bunyinya yang lirih itu.
Mitos ini telah berkembang, paling tidak telah menjadi bahan tulisan Untuk Literatur anonim berbahasa Sunda tahun 1940-an berjudul ‘Ki Santri Gagal’. Literatur itu Lalu diterjemahkan menjadi ‘Bung Santri Gagal’ Didalam Zaenal Hakim (Depdiknas 2007).
Hingga dalamnya, ada kutipan mengenai Siit Uncuing yang merupakan burung berasal Untuk lelaki yang meratapi nasibnya Lantaran kehilangan sang kekasih.
“Menurut dongeng yang populer masa dulu Hingga Komunitas Jawa Barat, burung sit uncuing berasal Untuk seorang laki-laki yang kehilangan kekasihnya Lantaran direbut Didalam anak raja. Lantaran putus asa, laki-laki itu lalu menjelma Didalam Sebab Itu burung siit yang kerjanya terbang kesana-kemari mencari-cari kekasihnya sambil berbunyi seperti bunyi burung tersebut.” tulis Literatur itu.
2. Hantu Siit Untuk Perempuan Tidak Kawin Sampai Mati
Hingga Di penamaan Sirit Uncuing adalah Siit (tanpa r) Uncuing. Nyatanya, kata Siit merujuk kepada sejenis hantu perempuan. Siit sendiri sudah masuk sebagai lema Hingga Untuk kamus.
Kamus Sundadigi menyebutkan bahwa Siit adalah hantu yang asalnya merupakan perempuan meninggal dunia tetapi Di hidup Hingga dunia tidak pernah menikah, tidak pernah bersuami. Didalam nasib demikian, hati perempuan meninggal itu nelangsa Agar mewujud menjadi burung Didalam suara melengking sedih, Uncuing.
Untuk mitos ini pula muncul nama Siit Uncuing. Sambil nama Sirit (Didalam r), merujuk kepada sesuatu yang menonjol seperti bangunan ‘nyegog’ (menonjol). Kata Sirit juga merujuk kepada kemaluan laki-laki.
3. Kabar Kematian
Hingga Untuk kebudayaan Eropa, hal negatif, nasib buruk, hingga kabar kematian biasanya diasosiasikan Didalam burung Gagak. Tetapi Hingga Sunda, kabar itu justru dibawa Siit Uncuing.
Lengkingan suaranya yang terdengar sedih membuat bulu kuduk pendengarnya merinding. Sirit Uncuing seringkali menjadi pertanda ada peristiwa kematian Hingga tempat Hingga mana dia bersuara.
4. Tetap Merinding Meski Hingga Siang Hari
Siit Uncuing bukan hewan nokturnal, karenanya dia bersuara Hingga siang hari. Hanya ketika musim kawin lah Siit Uncuing bersuara Hingga malam hari, terutama Didalam bunyi-bunyi yang pendek.
Meski terdengar Hingga siang hari, suara Siit Uncuing yang panjang dan mendayu-dayu tetap membuat pendengarnya merinding. Seperti pendengar mengira ada bayangan kematian dan hal-hal gaib lainnya yang dihembuskan Lewat suara itu.
Siit Uncuing tinggal Hingga hutan-hutan terbuka, hutan Didekat desa, tegalan, Justru Hingga taman-taman kota. Karenanya, Siit uncuing bisa terdengar suaranya Hingga mana saja.
5. Ada Suaranya Tapi Susah Terlihat
Mungkin Saja ini yang menjadikannya dinamai ‘burung hantu’ dan lebih hantu ketimbang Bueuk. Yakni, Lantaran suaranya ada tapi wujud burungnya sering tidak terlihat.
Ini Lantaran tabiat burung Siit Uncuing yang kerap berbunyi Untuk lindungan tajuk pohon tanpa bergerak-gerak atau berubah posisi.
Akan Tetapi, Sebagai kepentingan mencari mangsa, Siit Uncuing kerap kali meninggalkan lindungan tajuk pohon-pohon, dia tak jarang turun Hingga semak-semak Hingga Didekat tanah. Burung ini memangsa aneka jenis serangga, laba-laba, dan juga buah-buahan kecil.
(iqk/iqk)
Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: 5 Mitos Mistis Burung Sirit Uncuing Untuk Cerita Rakyat Sunda