6 Fakta Memikat Tari Seblang Olehsari Banyuwangi yang Wajib Diketahui


Surabaya

Setiap Lokasi Memiliki keunikan dan ciri khasnya sendiri, mulai Untuk adat, Konsumsi khas, cara berpakaian, hingga tari-tarian. Salah satu tari yang paling dikenal Komunitas Banyuwangi adalah tari Seblang.

Dilansir Untuk jurnal Universitas Negeri Malang berjudul Tari Seblang Sebagai Dibagian Untuk Ritual Bersih Desa Di Komunitas Using Banyuwangi, yang ditulis Ike Ratnawati, tari Seblang merupakan tari tradisional khas Banyuwangi yang dipentaskan setahun sekali Di upacara adat Di Desa Olehsari dan Desa Bakungan, Kecamatan Glagah.

Komunitas setempat menganggap tarian ini sakral. Tari Seblang dipercaya mengundang hal positif baik segi kehidupan sosial, hubungan manusia dan lingkungannya, serta hubungan manusia Didalam Sang Pencipta. Ritual ini mengandung nilai vertikal, ucapan terima kasih kepada Tuhan atas berbagai Keadaan dan horizontal.


Fakta Memikat Tari Seblang

Tujuan tari Seblang sebagai upaya bersih desa agar terhindar Untuk marabahaya. Ada beberapa fakta Memikat yang perlu diketahui tentang tari Seblang. Berikut fakta Memikat tari Seblang Olehsari.

Dilansir Untuk jurnal Universitas Negeri Sebelas Maret berjudul Ritual Seblang Komunitas Using Di Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, yang ditulis Almira Puspita Yashi, Di Untuk ritual Seblang terdapat beberapa kegiatan yang harus dilakukan.

Mulai Untuk berziarah Di makam leluhur, selametan, ider bumi, dan lainnya. Tari Seblang Olehsari dipentaskan Didalam Syarat dan tatanan tertentu, seperti umur penari, aksesori yang dipakai penari, dan waktu pelaksanaan tarian.

1. Penari Perempuan Perawan

Tari Seblang Olehsari diselenggarakan satu minggu Sesudah Idul Fitri. Tari Seblang menggunakan penari perempuan yang masih perawan sebagai salah satu syarat utama. Hal ini tidak hanya didasarkan Di kepercayaan dan spiritualitas Komunitas setempat, tetapi juga Disorot sebagai simbol kemurnian dan kesucian.

Dilansir Untuk jurnal Universitas Airlangga berjudul Fungsi Karya Seni Tari Seblang Untuk Komunitas Desa Olehsari dan Kelurahan Bakungan Di Banyuwangi, Jawa Timur, yang ditulis Niar Mita Sari, salah satu fakta tari Seblang Olehsari adalah Kandidat penari Seblang harus masih polos, sederhana, dan cenderung pendiam, sesuai keinginan makhluk halus.

Warga Olehsari meyakini jika Kandidat penari Seblang yang sudah dipilih menolak menari, ia Akansegera Menyaksikan gangguan mental dan sulit menemukan jodoh. Di Di Itu, jika desa tidak Melakukan ritual tari Seblang, Desa Olehsari dipercaya Akansegera dilanda malapetaka dan kesialan.

Penari yang dipilih biasanya adalah gadis yang sudah berusia Di atas 10 tahun dan belum menikah. Komunitas percaya bahwa hanya perempuan yang masih perawan yang Memiliki kemampuan Sebagai “menjembatani” hubungan Di dunia manusia dan dunia roh yang menjadi Dibagian Untuk ritual Seblang.

Pemilihan penari yang masih perawan juga berhubungan erat Didalam nilai-nilai tradisional dan kepercayaan lokal, yang Memusatkan Perhatian Di kemurnian fisik dan spiritual. Sebagai Dibagian Untuk Kearifan Lokal leluhur yang diwariskan secara turun-temurun.

Ritual ini dipercaya mampu menjaga Kesejaganan alam, menjauhkan desa Untuk marabahaya, dan membawa kemakmuran Untuk Komunitas. Tari Seblang yang dilaksanakan seminggu Sesudah Idul Fitri juga mencerminkan wujud rasa syukur Komunitas atas hasil bumi dan keberkahan yang mereka terima.

2. Penari Untuk Keadaan Kerasukan

Keunikan lain Untuk tari Seblang adalah penari Akansegera menari Untuk keadaan kerasukan. Trend Populer ini tidak dipandang sebagai sesuatu yang menyeramkan, tetapi lebih sebagai tanda bahwa penari telah diambil alih kekuatan roh yang dipercayai Komunitas sebagai leluhur desa.

Proses kerasukan ini Disorot sebagai peristiwa yang sakral, Di mana roh leluhur hadir Sebagai menyampaikan berkah dan menjaga Keadaan desa. Ketika kerasukan, penari Akansegera bergerak sesuai arahan roh, membuat gerakan tarian yang abstrak, Tetapi bermakna Untuk konteks spiritual.

Kebugaran kerasukan ini membuat penari Seblang tidak sepenuhnya sadar Didalam gerakan yang mereka lakukan. Tetapi, penari Seblang tetap mengikuti alunan Alunan dan Kearifan Lokal yang telah ada.

Hal ini memperkuat kepercayaan Komunitas Di adanya hubungan kuat Di dunia roh dan manusia Untuk kehidupan sehari-hari. Kearifan Lokal kerasukan Untuk tarian ini Disorot sebagai wujud komunikasi langsung Didalam roh leluhur yang Akansegera menjaga Kesejaganan dan Ketenangan desa.

3. Penari Berasal Untuk Keturunan Tertentu

Untuk Kearifan Lokal Tari Seblang, penari yang terpilih tidak hanya harus memenuhi syarat seperti usia dan status perawan, tetapi juga harus berasal Untuk keturunan tertentu. Penari Seblang umumnya merupakan keturunan langsung Untuk keluarga yang Memiliki garis leluhur penari Seblang Sebelumnya.

Hal ini berkaitan erat Didalam kepercayaan bahwa kemampuan Sebagai menarikan tarian sakral ini diwariskan secara turun-temurun, Supaya tidak sembarang orang bisa menjadi penari Seblang. Keluarga keturunan penari dipercaya Memiliki hubungan spiritual yang kuat Didalam leluhur, yang memungkinkan mereka menjadi medium Untuk ritual ini.

Keturunan Untuk keluarga penari Seblang dipandang Memiliki peran penting Untuk menjaga dan melestarikan Kearifan Lokal ini. Selain Disorot sebagai pewaris tanggung jawab leluhur, keturunan penari juga diyakini Memiliki kemampuan khusus Sebagai “menjaga” hubungan Di dunia manusia dan roh.

Kearifan Lokal ini memastikan bahwa ritual Seblang tetap dilakukan sesuai adat dan kepercayaan asli yang telah berlangsung Di berabad-abad. Warisan ini tidak hanya Untuk bentuk gerakan tari, tetapi juga Untuk pemahaman spiritual dan kesetiaan Di nilai-nilai Kearifan Lokal Global lokal.

4. Gerakan Tari Abstrak

Gerakan yang dilakukan penari Seblang sangatlah unik, pasalnya tidak ada Syarat khusus atau aturan yang berlaku Sebagai melakukan tarian seperti tarian Di umumnya. Tetapi, Walaupun tarian ini dilakukan Didalam melakukan tarian abstrak, ada beberapa ragam gerak/vokabuler/sekaran yang banyak dilakukan.

Vokabuler paling mendominasi itu terdiri atas sapon, egol, dhaplang, dan celeng mogok. Ada juga pola lantai yang digunakan Di tari Seblang didominasi Di pola lingkaran. Pola lantai ini mempunyai makna filofofis, yang artinya bakungan Sebagai tetap utuh dan tidak terputus Didalam tujuan tetap dapat menjalin dan menjaga kerukunan dan persatuan.

5. 30 lagu wajib

Sebuah tarian tidak asyik jika dilakukan tanpa lagu yang mengiring. Ada beberapa lagu pilihan yang wajib dimainkan Untuk tari Seblang dilakukan, yang Akansegera menggambarkan keyakinan, kesucian, dan kehormatan yang ditujukan Di Penghayatan intimasi yang mendalam lantaran rangkaian ritual lebih banyak Di perilaku doa dan rasa syukur.

6. Tarian Dilakukan 7 Hari Berturut

Tari Seblang Olehsari dilakukan Di tujuh hari berturut-turut, yang Memiliki makna mendalam Untuk Komunitas setempat. Pelaksanaan tarian ini Disorot sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur dan permohonan perlindungan serta berkah Untuk desa.

Di tujuh hari tersebut, tarian Seblang menjadi pusat perhatian, Didalam penari yang menari Untuk keadaan kerasukan, diiringi alunan Alunan tradisional. Setiap hari, tarian ini menjadi Dibagian Untuk ritual yang dijalankan Didalam penuh khidmat dan kesakralan.

Durasi tujuh hari ini Memiliki simbolisme tersendiri Untuk kepercayaan lokal. Angka tujuh sering kali dihubungkan Didalam kesempurnaan atau kelengkapan Untuk Kearifan Lokal dan spiritualitas Komunitas.

Lewat ritual yang berlangsung Di satu minggu penuh ini, Komunitas berharap berkah yang mereka terima juga bersifat sempurna dan menyeluruh. Pelaksanaan tujuh hari juga Disorot sebagai sarana membersihkan desa Untuk segala gangguan atau energi negatif, sekaligus memastikan kelangsungan harmoni Di alam, manusia, dan roh leluhur.

Artikel ini ditulis Dari Sri Rahayu, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka Di detikcom.

Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: 6 Fakta Memikat Tari Seblang Olehsari Banyuwangi yang Wajib Diketahui