Bandung –
Di kurang lebih 50 tahun lamanya, lagu Es Lilin kehilangan pemiliknya. Lagu legendaris asal Jawa Barat ini sempat anonim Lantaran tidak diketahui siapa penciptanya hingga penulisan NN (No Name) disandingkan Bersama lagu ini.
Sebelumnya akhirnya Di 1988, ditetapkan Dari Depdikbud Kanwil Jawa Barat Melewati surat nomor 180/102/13/J/88 bahwa Ni Mursih sebagai pencipta lagu Es Lilin yang melegenda. Kepastian Ni Mursih sebagai pencipta lagu Es Lilin telah banyak diteliti, salah satunya Dari Indra Ridwan yang kini aktif menjabat Wakil Rektor Di Institut Seni Kekayaan Budaya Kebiasaan Global Indonesia (ISBI) Bandung.
Indra meneliti soal lagu Es Lilin Di disertasinya tentang lagu-lagu Pop Sunda. Di berbincang Bersama detikJabar belum lama ini, Indra menuturkan tentang awal mula lagu Es Lilin muncul hingga Lalu tenar Di masanya. Menurutnya, lagu Es Lilin muncul Di era 1930-an Di radio mulai banyak didengar Kelompok.
“Studi saya itu Yang Berhubungan Bersama Pop Sunda dan ketika saya telusuri tentang perjalanan Pop Sunda nyangkut Bersama lagu Sunda modern, dan lagu Sunda modern itu adanya Disekitar tahun 1930-an. Kalau kita ingin melihat Di Alunan sunda tradisional dan modern itu dimulai Di adanya radio,” ujar Indra.
“Radio itu sangat berpengaruh Hingga bentuk lagu Mutakhir yang diciptakan Pencipta Lagu sunda. Dari Sebab Itu saya meneliti Pop Sunda, tahunya saya menemukan lagu Es Lilin itu,” sambungnya.
Di penelitiannya, Indra mengungkapkan alasan lagu Es Lilin anonim berpuluh-puluh tahun. Di itu kata dia, Kelompok tidak begitu memikirkan siapa pencipta sebuah lagu hingga membuat NN begitu mudah disandingkan Bersama suatu lagu, termasuk Es Lilin.
“Kalau dikatakan NN Di tahun itu, Lantaran memang Di itu belum ada yang fokus meneliti dan mencari data Yang Berhubungan Bersama lagu-lagu itu. Dari Sebab Itu orang cari gampangnya dituliskan NN,” kata dia mengungkapkan.
Indra mengaku sudah beberapa kali menemui keluarga Ni Mursih Di Soreang, Kabupaten Bandung Sebagai mencari tahu, kapan lagu Es Lilin diciptakan. Berbagai versi muncul soal tahun diciptakannya lagu Es Lilin ini mulai Di tahun 1936 hingga 1937.
Tetapi Indra punya pandangannya sendiri. Menurutnya, lagu Es Lilin diciptakan Di tahun 1937. Bukan tanpa alasan Indra menyebut tahun itu. Sebab Di tahun itu, lagu Es Lilin diputar Di sebuah Kegiatan Di radio bernama NIROM.
“Di sebuah Literatur Kegiatan radio, yang dikeluarkan radio NIROM yang Disekitar 1934 berdiri, Di sana ada Kegiatan yang salah satunya meliputi tradisional kita. Saya menemukan Di sana ada Kegiatan yang disiarkan pukul 22.00 WIB dan ada lagu Es Lilin Di Kegiatan itu,” tuturnya.
“Itu 17 November 1937 Kegiatan itu. Artinya kalau kita lihat NIROM didirikan tahun 1934, sampai tahun 1937 itu tidak ada lagu Es Lilin. Tapi Di tanggal itu disebutkan lagu Es Lilin, dan namanya bukan Es Lilin tapi Ijs Lilin,” ujar Indra melanjutkan.
Meski begitu, Indra belum bisa memastikan jika lagu Es Lilin diciptakan Di 1937. Dia berasumsi, bisa saja Es Lilin diciptakan Sebelumnya Itu Lantaran Di itu hanya disebut Ni Mursih sebagai Vokalis Es Lilin, bukan penciptanya.
“Saya menemukan Ijs Lilin dinyanyikan Dari Ni Mursih. Dinyanyikan ya, bukan diciptakan. Berarti kan kita berasumsi bisa diciptakan Sebelumnya itu. Saya nggak menemukan data diciptakan kapan, tapi disiarkan pertama kali itu,” ucap Indra.
Mulai Digemari
Menggema Di radio, lagu Es Lilin mulai digemari banyak orang. Bukan cuma orang lokal, Kelompok keturunan hingga warga Bangsa Foreign mulai Menunjukkan ketertarikannya kepada lagu ini. Indra menyebut, pemutaran lagu Es Lilin Di radio NIROM membuat lagu ini tenar.
“Saya menemukan lagu Es Lilin Dari tahun itu digemari tidak hanya Dari Kelompok Indonesia dan Jabar, tapi orang Hindia Belanda suka, orang Jepang suka. Ada buktinya Di mana Di Toko Chioda Di Jalan Asia Afrika pegawainya menyukai lagu itu. Malahan saya yakin Lantaran siarannya nggak hanya Sebagai kita, Lantaran NIROM itu milik Belanda, berarti itu diminati Dari Di luar orang pribumi ya,” tutur Indra.
Di mulai tenar, lagu Es Lilin juga dinyanyikan Dari dua sinden terkenal kala itu yakni Ni Ojeh Di Jakarta dan Ni Gagak Di Bandung. Indra menyebut, pembawaan lagu Es Lilin Dari dua sinden itu lebih disukai ketimbang dibawakan Ni Mursih.
“Ada yang Memikat, meski dinyanyikan Dari Ni Mursih tapi sebetulnya lebih enak dinyanyikan Dari sinden lain. Ada Sinden Ni Gagak Di Bandung dan Ni Ojeh Di Jakarta. Ni mursih ini sinden ya. Rupanya menurut informasi Di budayawan, bahwa Ni Gagak dan Ni Ojeh lebih diminati Di sisi penampilan membawakan lagu Es Lilin,” ucap Indra.
Ni Mursih Pencipta Lagu Es Lilin
Di penelitiannya, Indra juga Membeberkan jika Ni Mursih merupakan pencipta melodi lagu Es Lilin. Sedangkan pencipta lirik lagu Es Lilin adalah Edi Natawisastra yang merupakan menantu Di Ni Mursih.
“Tapi belakangan saya Mutakhir tahu, ternyata yang menciptakan liriknya bukan Ni Mursih, tapi Edi Natawisastra, menantunya ya kalau gak salah,” ujarnya.
Indra Ridwan (Bima Bagaskara/detikJabar)
|
Dia menjelaskan, pengertian lagu itu melibatkan dua elemen yaitu melodi dan lirik. Menurutnya, Edi menciptakan lirik lagu Es Lilin yang dinyanyikan Ni Mursih sebagai bentuk ketidakpuasan Di produser sebuah Rumah rekaman kala itu. Keduanya menganggap produser memandang sebelah mata Pencipta Lagu lokal.
“Di Situasi Ini katanya Ni Mursih Bersama Pak Edi Natawisastra punya ketidakpuasan Bersama gamparan, siapa? Itu produser atau yang memproduksi piringan hitam. Kenapa demikian? Ketika Ni Mursih Bersama Edi datang dia belum dibayar ketika sudah rekaman dan sebagainya,” kata Indra.
Indra menjelaskan, Ni Mursih dan Edi Natawisastra sempat mendatangi tempat produser piringan hitam Di Area Parapatan Lima Bandung. Di sana, mereka Menyambut perlakuan yang kurang mengenakkan seperti dipersulit soal pembayaran.
Di situlah, Edi membuat lirik lagu Es Lilin yang punya makna perlawanan Di produser mereka. “Betul perlawanan Di pencipta lirik Di perilaku yang dilakukan Dari gamparan itu Bisa Jadi produser ya,” ujar Indra.
(bba/sud)
Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: Membeberkan Pencipta Lagu Es Lilin yang Anonim Puluhan Tahun