Klungkung –
Sebanyak 120 keris dan pusaka dipamerkan Di rangka perayaan Hari Raya Tumpek Landep, Hingga Kabupaten Klungkung. Pameran yang digelar Bersama Dinas Kebudayaan (Disbud) Klungkung ini digelar Hingga Museum Semarajaya Pada dua hari, Jumat (26/7/2024) sampai Sabtu (27/7/2024).
Kadisbud Klungkung I Ketut Suadnyana mengatakan peninggalan bersejarah yang dipamerkan adalah keris yang dimiliki Museum Semarajaya dan keris milik para kolektor Hingga Klungkung.
“Samping Itu ada pusaka tombak yang merupakan pusaka Kerajaan Klungkung yang dikembalikan Ke tahun 2021 silam,” kata Suadnyana Hingga sela-sela pameran, kepada detikBali, Sabtu (27/7/2024).
Suadnyana mengatakan keris dan tombak pusaka yang ikut dipamerkan adalah benda yang sempat disita Bersama pemerintah Belanda Pada zaman penjajahan.
“Samping Itu banyak keris-keris Terbaru yang dipamerkan Bersama pamor khas Klungkung bekerja sama Bersama komunitas Karyaseni Semara Dwija yang beranggotakan 35 orang,” terang pejabat asal Antiga Karangasem ini.
Suadnyana mengungkapkan Hingga Klungkung selain banyak peninggalan keris dan pusaka kerjaaan, juga ada pegiat Karyaseni yang getol Untuk melestarikan Kearifan Lokal Global. Terlebih keris, Memperoleh ujung yang runcing memaknai perayaan Tumpek Landep yaitu berasal Di kata ‘landep’ yang artinya lancip, runcing, dan tajam.
“Harfiahnya diartikan senjata tajam seperti tombak dan keris ini,” imbuhnya.
Sebelumnya dipamerkan, benda-benda tersebut diupacarai Bersama tujuan Untuk memohon kepada Ida Shang Hyang Siwa Pasupati. Ini agar diberi ketajaman pikiran Supaya dapat menjadi orang yang berguna dan dapat Menyediakan pelayanan yang terbaik kepada Komunitas.
“Selain menyucikan warisan benda pusaka juga sebagai momen Untuk mempertajam pikiran Supaya fokus Akansegera apa yang menjadi tujuan,” pungkasnya.
Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: 120 Keris dan Pusaka Kerajaan Dipamerkan Hingga Museum Semarajaya Klungkung