Cara Serdadu Bamboe Bawakan Alunan Punk Sempat Ditentang



Sumedang

Penilaian dan pesan sosial tetap disuarakan Grup Musik punk asal Kabupaten Sumedang ini. Meski tampil Bersama menggunakan alat Alunan tradisional Sunda, yakni calung, para personel Serdadu Bamboe tetap bisa mengekspresikan diri dan Self-Esteem tampil Di atas panggung yang disaksikan banyak para pecinta Alunan punk.

Asep Mukhtasor atau akrab disapa Kopral yang juga merupakan salah satu pendiri Serdadu Bamboe mengatakan, bukan hal mudah mendirikan grup Alunan beraliran punk Akan Tetapi menggunakan alat Alunan tradisional Untuk setiap penampilannya.

Tak hanya datang Untuk satu pihak, kritikan bermusik punk Bersama menggunakan alat Alunan tradisional datang Untuk dua pihak, yakni Untuk seniman atau pegiat Alunan Sunda hingga Untuk kalangan punk itu sendiri.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Kritikan itu sudah sampai Di kita, Untuk mulai komunitas punk tidak Memperoleh Sebab mereka berpikir jika punk distorsi, terus Untuk sesepuh Karya Seni Sunda juga ada penolakan, Sebab kalau Untuk Bahasa Sunda keluar Untuk tetekon, tapi saya berpikir kalau bukan kita siapa lagi, Sebab orang jangan lihat kita Untuk luar, kalau mereka mencela dan tidak Memperoleh keberadaan kami, apakah mereka melakukan seperti lami? Kan belum tentu,” kata Kopral Pada ditemui detikJabar Di kediamannya yang berada Di Cimanggung, Kabupaten Sumedang.

“Kami tetap berkesenian Bersama style kami,” tegas Kopral.

Kopral mengungkapkan, dibutuhkan waktu panjang Untuk yakinkan publik jika aliran punk yang dilakukan kopral tidak menyimpang tapi semata-mata merupakan bentuk ekpresi diri dan cara Untuk merawat Kearifan Lokal Global.

“Konsisten, kita dalami calungnya sendiri, Justru ada personel sampai bisa bikin calung sendiri, Bersama konsisten dan lirik yang kami sampaikan Lewat lagu-lagi kami sudah menjelaskan bahwa calung itu berawal Untuk Karya Seni rakyat, rakyat menengah Di bawah. Kalau bonang itu Alunan dulunya buat menyambut para sultan atau tokoh, kalau calung enggak, calung Alunan rakyat, Bersama dikolaborasikan Bersama ideologi kami calung cocok banget,” ungkap Kopral.

Lalu cara apa yang dilakukan kopral dan kawan-kawannya Untuk meyakinkan komunitas punk sendiri, agar mereka bisa diterima?

“Liriknya kami sama Bersama mereka, Sebab ideologi kami sama, tujuan kami sama, akhirnya mereka bisa berpikir lebih dewasa meski butuh waktu lama dan lama kelamaan mereka Memperoleh Bersama konsistennya kami, Bersama Kearifan Lokal Global kita sendiri akhirnya mereka Memperoleh Sebab mereka juga belum tentu bisa melestarikan Kearifan Lokal Global kita sendiri,” jelasnya.

Datang Banyak Undangan

Salah satu bukti jika Serdadu Bamboe diterima Di komunitas punk yakni banyaknya undangan manggung Untuk Kopral dan kawan-kawannya. Menurut Kopral setiap bulannya selalu ada saja undangan manggung Untuk Serdadu Bamboe.

“Alhamdulillah Untuk sebulan bisa dua-tiga kali, main Di komunitas punk Garut, main Di BIP dan launching Melodi Kasunda. Terus pernah Di UIN Jakarta, Tasikmalaya, Cirebon, Bandung sudah pasti, terus Purwakarta dan lainnya,” ujar Kopral.

Di Itu, bukti lainnya keberadaan Serdadu Bamboe bisa diterima Di komunitas punk, banyak pencinta punk yang menikmati penampilan Kopral dan kawan-kawan.

“Mereka bisa Memperoleh ketika ada Kegiatan khusus komunitas punk kami diundang, ketika kami tampil mereka pogo dan lagi-lagi kami didengar dan dinyanyikan, kita berteriak bersama Memberi apa yang terjadi Di negeri ini,” jelasnya.

Kian Self-Esteem Pada Manggung

Menurut Kopral, selain Memperoleh banyak kritikan, menurutnya Pada didirikan Serdadu Bamboe sempat berganti personil. Akan Tetapi baginya, itu merupakan hal biasa.

“Memang sulit, saya juga personil gonta ganti beberapa kali, tapi Bersama seiring waktu mereka terketuk hatinya Untuk melestarikan Kearifan Lokal Global kita sendiri dan kenapa kita diam saja. Harus kita lestarikan dan akhirnya kita jatuh cinta Bersama Kearifan Lokal Global kita sendiri. Sekaligus promosikan alat Alunan calung ini sendiri,” tuturnya

Justru menurut Kopral, Pada manggung juga dia dan kawan-kawannya sempat tidak Self-Esteem, tapi Sesudah banyak sambutan Untuk para pecinta punk mereka pun sudah terbiasa menghibur banyak penonton.

“Dibentuk Untuk hati, tidak bisa dipaksakan, pas pertama manggung tidak sepede sekarang, waktu itu tidak seperti sekarang. Tapi sekarang alhamdulillah,” pungkasnya.

(wip/mso)

Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: Cara Serdadu Bamboe Bawakan Alunan Punk Sempat Ditentang