Ponorogo –
Masjid Jami Tegalsari Di Sebab Itu salah satu masjid bersejarah saksi perkembangan Islam Ke Ponorogo. Dikenal masjid tertua, Masjid Jami Tegalsari berdiri Sebelum tahun 1724, masjid ini selalu ramai dikunjungi para peziarah.
Lantaran berada Ke Di masjid, ada makam Kyai Ageng Muhammad Besari. Tokoh penting Di penyebaran agama Islam ini cikal bakal berdirinya pondok pesantren Ke Ponorogo.
“Ke Di masjid ada 36 tiang atau soko cagak Di kayu, Di tahun awal berdirinya masjid sampai sekarang,” tutur Kunto Pramono, Di ditemui Ke kediamannya, Sabtu (8/3/2025).
Kunto, merupakan keturunan Hingga-8 Kyai Ageng Muhammad Besari menambahkan tiang masjid itu tidak disatukan Di Alat besi. Tapi, digabungkan Di proses pahat dan pantek.
Samping Itu, bentuk atap masjid juga tidak menggunakan kuda-kuda layaknya Tempattinggal Ke umumnya, melainkan langsung tiang penyangga dan Ke atasnya ada atap genting.
“Bentuk atap masjid masih dipertahankan, bentuk persegi dan berundak tiga. Artinya melambangkan imam, ihsan, dan Islam,” terang Kunto.
Menariknya, bentuk kubah Masjid Tegalsari juga berbentuk gerabah dan terbuat Di tanah liat. Kubahnya pun kokoh hingga Di ini.
Uniknya, ada Wacana Sebagai dipugar, Tetapi kubah itu tidak bisa diangkat. Keunikan lainnya, batu bancik yang ada Ke Didepan masjid tidak bisa dipindah. Kondisinya masih asli Sebelum masjid berdiri tahun 1724 masehi.
“Kalau bulan Ramadan seperti ini biasanya, jamaah salat tarawih membludak sampai Hingga halaman,” imbuh Kunto.
Apalagi Ke malam 10 hari terakhir bulan Ramadan, lanjut Kunto, jemaahnya bisa mencapai puluhan ribu orang. Masjid pun tidak bisa menampung para jemaah, Malahan ada jemaah yang rela salat Ke halaman dan jalan Di masjid.
“Biasanya dimalam ganjil 27, jamaah yang datang itu sampai puluhan ribu, masjid tidak muat sampai Hingga jalan dan halaman warga, penuh semua,” pungkas Kunto.
Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: Masjid Jami Tegalsari, Bangunan Bersejarah Saksi Perkembangan Islam Ke Ponorogo