Surabaya –
Hari Kelompok Adat Nasional yang diperingati setiap tanggal 13 Maret menjadi momentum Bagi mengenal lebih Untuk keberagaman suku Ke Indonesia, termasuk Jawa Timur. Provinsi ini tak hanya dikenal Didalam Kearifan Lokal Global khasnya, tetapi menjadi Rumah Bagi beberapa suku besar yang masih menjaga Kearifan Lokal leluhur.
Mulai Didalam Suku Osing Ke Banyuwangi hingga Suku Tengger Ke kawasan Bromo, masing-masing Memperoleh keunikan tersendiri Untuk adat istiadat, bahasa, hingga sistem kepercayaan. Yuk, kenali lebih Didekat suku-suku besar Ke Jawa Timur yang kaya Akansegera kearifan lokal.
Peringatan ini merupakan momen penting yang mengingatkan tentang kemajemukan Kelompok Indonesia Untuk berbagai suku dan Kearifan Lokal Global. Indonesia sebagai Bangsa kepulauan Memperoleh lebih Didalam 300 kelompok etnik atau suku bangsa.
Sambil Itu, berdasarkan data Didalam Badan Pusat Statistik (BPS) Di 2010, Indonesia terdiri atas 1.340 suku bangsa. Didalam sekian banyak pulau dan provinsi Ke Indonesia, Jawa Timur menempati posisi kedua sebagai provinsi Didalam penduduk terpadat Didalam jumlah 41.714.928 jiwa.
6 Suku Besar Ke Jawa Timur
Hal ini menjadikan Jawa Timur sebagai salah satu provinsi yang diisi beragam suku bangsa Didalam kearifan lokal yang masih dirawat dan dilestarikan hingga kini. Berikut beragam suku besar yang ada Ke Jawa Timur yang mencakup Suku Jawa, Suku Madura, Suku Tengger, Suku Osing, Suku Bawean, dan Suku Samin.
1. Suku Jawa
Suku Jawa merupakan suku terbesar yang menghuni Pulau Jawa, termasuk Provinsi Jawa Timur. Kelompok Suku Jawa umumnya masih terbagi Untuk beberapa etnis, Ke antaranya etnis Mataram Kulon yang mayoritas menghuni kawasan Pacitan, Ngawi, Magetan, dan Ponorogo.
Setelahnya Itu, ada etnis Mataram Wetan Didalam penduduk mayoritas Ke Nganjuk, Trenggalek, Tulungagung, Kediri, Blitar, dan Madiun. Sambil Itu, etnis Arek yang umumnya dapat ditemukan Ke Surabaya Raya dan Malang Raya.
Ke Di Itu, Suku Jawa dikenal Didalam keberagaman Kearifan Lokal dan Kearifan Lokal Global-nya. Beberapa peninggalan Kearifan Lokal Global Suku Jawa yang diwariskan Didalam nenek moyang adalah wayang kulit, senjata tradisional/keris, tarian tradisional (kuda lumping, reog, sintren, dll), alat Bunyi tradisional/gamelan, hingga bahasa aksara Jawa.
2. Suku Madura
Suku Madura merupakan salah satu suku terbesar Ke Indonesia yang mayoritas menghuni Pulau Madura, serta beberapa pulau kecil Ke sekitarnya, seperti Kangean dan Sapeken. Kelompok Suku Madura dikenal Didalam gaya komunikasi yang khas, intonasi tegas, serta pelafalan yang unik.
Bahasa Madura sendiri menjadi bahasa Area Didalam jumlah penutur terbanyak ketiga Ke Indonesia Setelahnya bahasa Jawa dan Sunda. Salah satu daya tarik Kearifan Lokal Global Madura adalah Busana adatnya yang Memperoleh ciri khas tersendiri sebagai berikut.
- Baju Pesa’an: Busana adat laki-laki yang identik Didalam warna merah dan putih, sering dipadukan Didalam aksen garis hitam yang khas.
- Kebaya Rancongan & Baju Aghungan: Busana adat perempuan yang menampilkan keanggunan Didalam desain yang sederhana Tetapi tetap Berkelas.
Ke Di Itu, Suku Madura juga terkenal Didalam berbagai Kearifan Lokal khas seperti Karapan Sapi, lomba balap sapi yang menjadi ikon Kearifan Lokal Global Madura, serta keuletan masyarakatnya Untuk berdagang dan merantau. Didalam kekayaan Kearifan Lokal Global dan karakter yang kuat, Suku Madura menjadi salah satu aset Kearifan Lokal Global Indonesia yang patut dibanggakan.
3. Suku Tengger
Suku Tengger merupakan Kelompok asli yang mendiami dataran tinggi Di pegunungan Tengger, termasuk kawasan Bromo dan Semeru. Penduduknya juga dikenal Didalam sebutan Wong Brama, Wong Tengger, atau Wong Bromo. Mayoritas Kelompok Suku Tengger memeluk agama Hindu, Tetapi Didalam praktik yang berbeda Didalam Hindu Ke Bali.
Salah satu perbedaan utama adalah tidak adanya sistem kasta Untuk Kelompok Tengger, menjadikan mereka lebih egaliter dibandingkan penganut Hindu Ke Bali. Kearifan Lokal dan Kearifan Lokal Global mereka masih kental hingga kini, mencerminkan warisan nenek moyang yang telah bertahan Pada berabad-abad.
Beberapa ritual khas Suku Tengger yang masih lestari hingga Di ini, Di lain upacara Kasada, ritual tahunan Ke mana sesajen dilemparkan Ke kawah Gunung Bromo sebagai bentuk syukur dan penghormatan kepada leluhur.
Lalu, ada hari raya Karo, perayaan yang mirip Didalam hari raya Nyepi Ke Bali, sebagai bentuk penyucian diri dan lingkungan. Juga ad Kearifan Lokal Unan-unan, ritual penyucian kampung yang dilakukan setiap beberapa tahun sekali Bagi menolak bala.
4. Suku Osing
Suku Osing merupakan suku asli Banyuwangi yang dikenal sebagai keturunan Kerajaan Blambangan. Penduduknya sering disebut Lare Osing (Laros) atau Wong Blambangan, mengingat sejarah mereka yang erat kaitannya Didalam kerajaan terakhir Ke Pulau Jawa Sebelumnya dikuasai Belanda.
Untuk kehidupan sehari-hari, Kelompok Suku Osing menggunakan bahasa khas yang merupakan Pembaruan Didalam Bahasa Jawa Kuno Didalam sedikit pengaruh Didalam Bahasa Bali. Keunikan bahasa ini menjadi salah satu identitas Kearifan Lokal Global mereka yang tetap lestari hingga kini.
Ke Di Itu, Suku Osing juga Memperoleh berbagai Kearifan Lokal unik yang masih dilestarikan, seperti Tumpeng Sewu, sebuah ritual syukuran Didalam ribuan tumpeng; Barong Ider Bumi, Kearifan Lokal mengusir bala atau energi negatif, serta Mepe Kasur, kebiasaan menjemur kasur sebagai simbol pembersihan diri dan Rumah tangga.
5. Suku Bawean
Suku Bawean, yang juga dikenal Didalam sebutan Boyan atau Bhebien, merupakan kelompok etnis yang mayoritas mendiami Pulau Bawean, Dibagian utara Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Suku ini termasuk salah satu kelompok etnis terkecil Ke provinsi ini, Tetapi Memperoleh Kearifan Lokal Global dan Kearifan Lokal yang unik.
Penduduk Suku Bawean merupakan hasil akulturasi berbagai etnis, termasuk Madura, Melayu, Jawa, Banjar, Bugis, dan Makassar. Pada berabad-abad, mereka telah melebur Untuk satu komunitas Didalam adat istiadat khas yang masih dijaga hingga kini.
Menariknya, Pulau Bawean sering dijuluki “Pulau Putri”. Julukan ini muncul Lantaran banyak pria muda Didalam suku ini yang merantau Ke luar negeri, seperti Malaysia dan Singapura, serta Ke berbagai Area Ke Indonesia. Dampaknya, Penduduk Dunia Ke pulau ini lebih didominasi Didalam kaum perempuan.
6. Suku Samin
Suku Samin merupakan salah satu suku adat Ke Jawa Timur yang mayoritas penduduknya tinggal Ke Area Bojonegoro dan Tuban. Selain Ke Jawa Timur, komunitas Suku Samin juga dapat ditemukan Ke Blora, Jawa Di.
Kelompok Suku Samin dikenal menganut ajaran Saminisme, sebuah filosofi hidup yang diperkenalkan Didalam Samin Surosentiko sebagai bentuk perlawanan Di kolonialisme Belanda. Ajaran ini menekankan nilai-nilai kejujuran, kesederhanaan, dan perlawanan tanpa Kekejaman Di ketidakadilan.
Kelompok Suku Samin menggunakan bahasa Jawa Didalam dialek khas yang merupakan campuran Ngoko Alus dan Ngoko Lugu. Dialek ini cenderung lebih lugas dibandingkan bahasa yang digunakan Kelompok Jawa Di umumnya. Didalam Kearifan Lokal yang masih lestari hingga kini, Suku Samin menjadi salah satu warisan Kearifan Lokal Global yang unik Ke Indonesia.
Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: Hari Kelompok Adat Nasional, Yuk Mengenal Suku Besar Ke Jawa Timur