Badung –
Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Area (DPRD) Badung, I Nyoman Graha Wicaksana, menyarankan agar pelaksanaan parade ogoh-ogoh tetap digelar Di Pusat Pemerintahan (Puspem) Badung. Menurut dia, lokasi pelaksanaan lomba sudah sangat strategis.
Graha menilai penyelenggara tinggal memperbaiki teknis kegiatan agar tahun Hingga tahun berjalan lebih baik. Seperti teknis penilaian, evaluasi venue, dan mengatur sirkulasi penonton Mengharapkan macet Di event berlangsung Di Puspem Badung.
“Saya rasa penyelenggaraan (lomba ogoh-ogoh) tetap Di Puspem (Badung) ya. Puspem (Badung) itu bukan cuma tempat pemerintahan, tetapi sebagai tempat rakyat. Karena Itu Kelompok juga dapat menikmati tempat itu,” kata Graha, Selasa (18/3/2025).
Beragam saran dan masukan diterima penyelenggara Di lomba ogoh-ogoh yang berlangsung 15-16 Maret lalu. Di antaranya evaluasi lokasi pentas, hingga teknis penilaian. Riuh soal ketidakpuasan salah satu peserta Di hasil penilaian juri juga ramai Di media sosial (medsos). Kemacetan juga menjadi sorotan pedas Kelompok.
Graha menilai, panitia hanya perlu memperbaiki kekurangan Di lomba ogoh-ogoh yang Mutakhir pertama kali digelar tersebut. Ia Mendorong pemerintah menaikkan Dana kegiatan tahun Didepan.
“Didalam segi penganggaran harus ditingkatkan Agar semua keluhan yang muncul kemarin tidak terjadi lagi. Kedua, Yang Terkait Didalam penjurian kami ingin ada koordinator juri yang bisa menyampaikan apa saja nilai-nilai yang dilombakan. Itu harus disampaikan Hingga Kelompok agar tidak mis lagi,” pinta Graha.
Kepala Dinas Kebudayaan (Kadisbud) Badung, I Gde Eka Sudarwitha, mengatakan membenarkan Komisi IV DPRD Badung ingin pelaksanaan lomba tetap Di Puspem Badung. Kata dia, panitia tahun Didepan Berencana memaksimalkan teknis kegiatan, sampai hal Pra-Penanganan macet yang diakibatkan sirkulasi penonton Didalam dan Di Puspem.
“Antisipasi pasti. Mencegah macet Di event tahun Didepan barangkali Berencana kami rancang arah keberangkatan penonton Di Puspem (Badung), termasuk penataan parkir dan skema pengalihan lalu lintas penonton,” jelas Sudarwitha.
Sudarwitha mengungkapkan sempat mengusulkan agar pentas lomba ogoh-ogoh digelar secara bergilir Di beberapa titik tiap tahun. Ia mencontohkan beberapa lokasi yang bisa dipakai, seperti Lapangan Samudera Kuta, Gelanggang Latihan (GOR) Mengwi, dan lokasi lain.
Pentas lomba ogoh-ogoh digelar secara bergilir Di beberapa titik itu dilakukan agar distribusi ogoh-ogoh tidak jauh Didalam masing-masing Area. Hanya saja, DPRD Badung Mendorong agar Disbud Badung tetap memilih Puspem Badung sebagai lokasi pementasan event.
“Ya kami Merundingkan teknis lomba tahun Didepan agar lebih baik, seperti kelengkapan, venue agar diperbaiki dan penataan parkir. Didalam sisi penjurian juga Berencana diperkuat, sosialisasi lebih kuat Hingga peserta,” ungkap Sudarwitha.
Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: Tak Khawatir Macet, DPRD Minta Lomba Ogoh-Ogoh Tetap Digelar Di Puspem Badung