Denpasar –
Pura Agung Petilan Ke Desa Adat Kesiman, Denpasar, Bali, direstorasi. Pura cagar Kearifan Lokal Global ini direstorasi Sebagai pertama kalinya Setelahnya berdiri Pada 89 tahun.
Bendesa Adat Kesiman, I Ketut Wisna, mengatakan tempat ibadah ini selalu dijaga kesuciannya. Sebab pura ini Yang Berhubungan Bersama Bersama ritus Pengerebongan yang telah ditetapkan sebagai warisan Kearifan Lokal Global tak benda (WBTB).
“Kami Ke Desa Adat Kesiman Melakukanupaya melestarikan situs-situs yang ada, terutama yang ada Ke Pura Petilan ini, termasuk mengawali Ke Pemedal Agung,” kata Wisna Pada dihubungi, Selasa (20/5/2025).
Restorasi Pura Agung Petilan, jelas Wisna, Akansegera menyasar Pemedal Agung (gerbang besar atau gerbang utama) dan penyengker (tembok). Ke Di Itu, restorasi juga secara bertahap menyasar Gedong Agung, Gedong Manca hingga Pelinggih Pengerob. Desa Adat Kesiman juga merehabilitasi bangunan Bale Pemaksan serta Bale Pemangku.
Total biaya Sebagai Biaya Sebagai merestorasi Pura Agung Petilan kurang lebih mencapai Rp 5,5 miliar. Dana itu bersumber Bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar hingga swadaya. “Estimasi pengerjaan kurang lebih hampir setahun,” tutur Wisna.
Wisna berharap, Melewati restorasi Pura Agung Petilan, Desa Adat Kesiman turut melestarikan arsitektur bebadungan.
Regu Ahli Cagar Kearifan Lokal Global Denpasar, I Made Sugiartha, menuturkan Pura Agung Petilan menjadi satu-satunya cagar Kearifan Lokal Global Ke ibu kota Provinsi Bali yang direstorasi Ke 2025.
“Berdasarkan hasil peninjauan Ke lokasi, terdapat beberapa Dibagian yang Merasakan kerusakan. Supaya, layak Sebagai dilakukan restorasi,” ungkap Sugiartha.
Sugiartha mengungkapkan skema restorasi dilakukan Bersama mengembalikan Hingga bentuk semula, tanpa menghilangkan keaslian bentuk dan bahan. Restorasi juga dilakukan Bersama menguatkan struktur Dibagian inti bangunan.
Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: Cagar Kearifan Lokal Global Pura Agung Petilan Kesiman Direstorasi Setelahnya 89 Tahun Berdiri