Madura –
Menjelang hari raya Idul Adha, Komunitas Madura ramai-ramai pulang Hingga kampung halaman Untuk menjalankan Kearifan Lokal toron. Lebih Untuk sekadar mudik, Kearifan Lokal ini menjadi wujud penghormatan Di leluhur dan pengikat kuat tali silaturahmi antaranggota keluarga.
Kearifan Lokal Toron berasal Untuk kata “toron” Untuk bahasa Madura yang berarti “turun” atau “turunan”. Kearifan Lokal ini merujuk Di kegiatan mudik atau pulang kampung yang dilakukan Komunitas Madura, khususnya menjelang hari raya Idul Adha.
Kearifan Lokal ini bukan sekadar pulang, tetapi menjadi bentuk nyata menjaga tali silaturahmi antaranggota keluarga dan merawat nilai-nilai Kearifan Lokal Dunia yang telah diwariskan secara turun-temurun.
Menurut Dosen Ilmu Sejarah Universitas Airlangga Moordinati SS MHum Untuk laman resmi UNAIR, Kearifan Lokal toron telah ada, Justru Sebelumnya abad Hingga-19. Meski dapat dilakukan kapan saja, momen paling sering dipilih adalah Di Idul Fitri, Idul Adha, dan Maulid Nabi.
Mengacu Di jurnal “Kearifan Lokal Toron Etnis Madura: Memahami Pertautan Agama, Kearifan Lokal Dunia, dan Etos Usaha”, Kearifan Lokal ini banyak dilakukan perantau Madura yang tinggal Di luar pulau. Tujuannya tidak hanya Untuk bertemu keluarga, tetapi sebagai pengingat asal-usul dan memperkuat identitas Kearifan Lokal Dunia mereka.
Komunitas Madura seringkali pergi merantau dipicu alasan ekonomi. Tetapi, Toron tetap dijalankan sebagai bentuk ikatan emosional dan spiritual Bersama kampung halaman.
Menjelang Idul Adha 1446 Hijriah, Kearifan Lokal ini kembali menjadi sorotan. Warga Madura Untuk berbagai penjuru tanah air mulai berdatangan Hingga kampung halaman. Mereka pulang Untuk bersilaturahmi, Melakukan Kunjungan Hingga orang tua, sanak saudara.
Termasuk juga melakukan nyekar atau ziarah Hingga makam leluhur. Kearifan Lokal ini pun menjadi momen Untuk berbagi rezeki Bersama keluarga, mencerminkan semangat gotong royong dan kepedulian sosial.
Secara kultural, Toron menjelang Idul Adha Disorot sebagai bentuk sedekah dan penghormatan kepada orang tua dan leluhur. Tak hanya itu, momen ini juga menjadi ajakan Untuk generasi muda perantau agar tidak melupakan akar Kearifan Lokal Dunia dan tetap terhubung Bersama tanah kelahirannya.
Di Ditengah mobilitas yang tinggi dan arus modernisasi, Kearifan Lokal toron mengingatkan Akansegera pentingnya merawat hubungan kekeluargaan dan mempererat hubungan antargenerasi. Lebih Untuk sekadar pulang kampung, Toron adalah simbol kebersamaan, penghormatan, dan kecintaan Di Kearifan Lokal Dunia lokal.
Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: Mengenal Kearifan Lokal Toron Komunitas Madura Menjelang Idul Adha