Makna Kebiasaan Ritus Hajat Bumi Pangandaran yang Digelar Saban Muharam



Pangandaran

Tidak hanya terkenal Di pariwisatanya, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, mempunyai Kebiasaan yang unik. Namanya, ritus hajat bumi.

Ritus hajat bumi ini merupakan ungkapan rasa syukur warga atas pendapatan rezeki yang berasal Untuk hasil bumi. Prosesi hajat bumi biasanya digelar menyambut Tahun Mutakhir Islam.

Pagelaran ritus hajat bumi ini bisa dimulai Di proses doa, makan bersama dan dilanjutkan tampilan Karya Seni tradisional mulai Untuk memainkan alunan Alunan kecapi hingga tari. Ke beberapa tempat memang Memperoleh adat yang berbeda Walaupun masih Kabupaten Pangandaran.


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ke Desa Babakan, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, hajat bumi lembur kuring menjadi agenda tahunan yang diselenggarakan tokoh Kebiasaan Dunia dan Komunitas sebagai wujud rasa syukur. Semua warga Ke Disekitar menyumbangkan masakan ataupun sesaji Sebagai dimakan bersama.

Tetapi Ke Desa Ciliang, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, hajat bumi bakalan digelar tiga hari Sebelumnya Itu Di sedekah ketupat. Menurut Budayawan Pangandaran Erik Krisna Yudha, keberadaan hajat bumi sudah dikenalkan leluhur Ke sini Sebelum abad Di-15.

Situasi itu masih Untuk keberadaan Galuh Pangauban Area Ciputrapinggan, Kabupaten Pangandaran. “Kebiasaan ini memang digelar Sebagai rasa syukur warga atas Kesejajaran warga desa Untuk hasil bumi,” ucap Erik kepada detikJabar, Rabu (23/7/2025).

Ke sisi lain, Kegiatan ini pun dikaitkan Di syukuran kepada sang maha pencipta atas keselamatan dan terhindar Untuk marabahaya Pada proses tatanen (menanam) hasil bumi. “Tak lupa juga syukuran kepada Allah SWT Lantaran limpahan keselamatan Untuk wabah, Genangan Air, Gangguan dan bencana lainnya,” terangnya.

Kebiasaan hajat bumi ini pun berkembang Ke seluruh Area Galuh dan Pangandaran Di itu masih masih Ciamis. Tetapi, yang masih bertahan Melakukan rutin rata-rata mayoritas warga Ke Desa Cikalong dan Sidamulih.

“Iya nyaris hampir punah. Makanya sekarang hanya berkembang secara rutin dan terorganisir hanya Ke Area Kecamatan Sidamulih sebagai Area Kebiasaan Dunia,” kata Erik.

Kepala Bidang Kebiasaan Dunia Ke Dinas Perjalanan Di Luarnegeri dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Pangandaran Sugeng menyebutkan pagelaran Hajat Bumi biasanya digelar Ke bulan Muharam. “Yang biasanya Melakukan ini Ke Sidamulih, Batuhiu dan Pangandaran,” ucapnya.

Menurut dia, tidak menutup kemungkinan beberapa Lokasi pun Melakukan kegiatan yang sama. “Cuman ada yang digelar secara akbar adapun yang hanya sebatas lingkungan RT hingga RW,” katanya.

Esensinya, kata dia, sebagai simbol kebudayaan warisan sejarah, termasuk Kebiasaan yang harus dipertahankan. “Lantaran didalamnya ada nilai-nilai gotong royong, kebersamaan, silaturahmi dan syukuran,’ katanya.

(sud/sud)

Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: Makna Kebiasaan Ritus Hajat Bumi Pangandaran yang Digelar Saban Muharam