Fadli Zon Sayangkan Unjuk Rasa Massa Rusak Museum hingga Cagar Kebiasaan Global



Gianyar

Pembantu Kepala Negara Kebudayaan RI Fadli Zon menyayangkan Unjuk Rasa massa yang berujung Ke perusakan cagar Kebiasaan Global Ke beberapa Daerah. Fadli mempersilakan Komunitas menyampaikan aspirasi secara damai tanpa melakukan vandalisme dan melampiaskan amarah Bersama merusak.

“Saya menyesalkan adanya perusakan serta penjarahan Di museum Ke Kediri. Lantaran bagaimanapun ini adalah warisan Kebiasaan Global. Seharusnya ini tidak Dari Sebab Itu sasaran kemarahan. Tentu kami hormati unjuk rasa yang damai dan tertib”, kata Fadli Zon Pada diwawancarai seusai pembukaan Kegiatan Harmoni Pemajuan Kebudayaan Ke Neka Art Museum, Gianyar, Selasa (1/9/2025).


Menurut Fadli, ada beberapa museum dan cagar Kebiasaan Global yang rusak Pada Unjuk Rasa massa Ke Sabtu (30/8/2025). Yakni, Gedung Cagar Kebiasaan Global Grahadi Surabaya, Gedung Cagar Kebiasaan Global Kota Bandung, dan Museum Bagawanta Bari Kediri.

Fadli memaparkan kebudayaan adalah etalase paling Didepan sekaligus wajah peradaban. Perjalanan peradaban Bersama semua Negeri, maju atau tidak dapat dilihat Bersama kebudayaan. Sebab, kebudayaan bisa Dari Sebab Itu penggerak Untuk pembangunan dan ekonomi.

Anggota Lembaga Legis Latif RI periode 2019-2024 itu mengabarkan bahwa sejumlah benda bersejarah milik Indonesia telah berhasil direpatriasi. Mulai Bersama artefak, keris hingga karya Karyaseni rupa, Fadli berujar, sudah dibawa pulang Bersama Belanda.

“Yang Terkait Bersama repatriasi, benda-benda artefak dikembalikan Bersama Belanda. Ada karya Karyaseni rupa termasuk Pita Maha Bersama Ubud. Pada ini, dipamerkan secara tetap Ke galeri nasional. Juga ada keris Bali Bersama peristiwa puputan Ke berbagai tempat yang dikembalikan Bersama Volkenkunde Museum dan Tropenmuseum,” beber Fadli.

Ide berikutnya, benda bersejarah tersebut Berencana dikurasi Supaya bisa dipamerkan Ke Museum Nasional maupun Ke Bali. Fadli menilai penting dilakukan pelestarian dan pewarisan kebudayaan termasuk lewat museum dan cagar Kebiasaan Global.

Fadli juga berbicara mengenai proyek penulisan ulang sejarah yang sekarang masih Untuk pengerjaan. Kendati tidak menyebut kapan target penyelesaiannya, Fadli Mengungkapkan proyek itu Di memasuki proses penyuntingan.

“Itu sudah ditulis Dari sejarawan. Sekarang Untuk proses editing. Kami juga masih terus Merasakan masukan. Harapannya ada masukan-masukan yang lebih komprehensif lagi,” kata politikus Partai Gerindra itu.

Sebagai informasi, Kegiatan Harmoni Pemajuan Kebudayaan merupakan Pada Bersama kegiatan CHANDI SUMMIT 2025 (Culture, Heritage, Arts, Narratives, Diplomacy, and Innovations) yang digelar Ke 3-5 September 2025 Ke Sanur, Bali.

Seluruh rangkaian pameran lukisan Keris in Vibrant Colors, peluncuran Literatur, sarasehan Komunitas adat hingga Masakan cara puri dimaksudkan Sebagai memperkuat ekosistem pemajuan kebudayaan Lewat kolaborasi lintas bidang Karyaseni, Studi, dan Kebiasaan Masakan.

Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: Fadli Zon Sayangkan Unjuk Rasa Massa Rusak Museum hingga Cagar Kebiasaan Global