Bogor –
Lokasi Galeri Bumi Parawira terbilang sangat strategis. Terletak Hingga Jalan Pemimpin Muslihat, Didekat Balai Kota Bogor dan Istana Pemimpin Negara. Tapi Mungkin Saja sebagian detikers belum ngeh, galeri yang diresmikan Di 2023 itu merupakan selasar masa lalu Didalam visualisasi apik, gabungan Di instalasi Karyaseni, lukisan, dan replika.
“Hingga sini, Hingga tempat kita berdiri, kita mundur 500 tahun,” kata Teh Ina, guide Bumi Parawira, kepada rombongan, termasuk Skuat detikcom dan Wali Kota Bogor Dedie Rachim serta Kadis Arsip dan Perpustakaan Kota Bogor Taufik, Rabu (24/9/2025).
Tempat rombongan berdiri adalah lorong selebar tak lebih Didalam 2 meter Didalam lampu biru berpendar mengisi memenuhi ruangan. Area ini Ke titik pertama galeri. Kali ini lampu ruangan agak redup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Dimulai Didalam Kerajaan Pajajaran,” lanjut Teh Ina Menunjukkan lukisan kehidupan Komunitas era kerajaan.
Bogor merupakan Ibu Kota Pajajaran Hingga masa keemasan abad Hingga-15. Hingga ruang tersebut, selain patung prajurit berkuda, juga ada tulisan Hingga replika daun lontar bukti eksistensi Bogor dan Kerajaan Pajajaran. Juga terpasang lukisan penobatan Sri Baduga Maharaja atau dikenal Didalam Prabu Siliwangi.
Keruntuhan Pajajaran dilukiskan Didalam lukisan amukan api akibat serangan Kesultanan Banten. Terjadi Di akhir abad Hingga-16. Hingga era kerajaan, selain Pajajaran, juga ditampilkan perjanjian kerajaan Sunda Didalam Portugal atau Portugis Di masa itu.
Setelahnya era kerajaan, lorong meliuk Hingga galeri Menunjukkan kehidupan masa kolonial. Jepang, Belanda, dan kisah-kiprah pendiri republik. Sukarno, tentu saja. Juga ada pelukis-pelukis yang yang tinggal Hingga Bogor, termasuk Raden Saleh.
“Perwira PETA dulu Laga Persahabatan Hingga sini. Termasuk Jenderal Sudirman,” kata Wali Kota Dedie yang nimbrung Dari Sebab Itu guide sambil menunjuk foto barisan prajurit PETA, tentara sukarela Pembela Tanah Air Hingga zaman Jepang.
“Sebab itu namanya (galeri) Bumi Parawira, artinya bumi para perwira,” lanjutnya.
Konferensi Bogor Sebelumnya KAA
Foto 5 pemimpin Negeri terpasang Hingga sudut ruang yang menggambarkan kisah para pemimpin republik usai kemerdekaan. Sebab itu, Konferensi Bogor Di 28-29 Desember 1954 dikenal Didalam sebutan Konferensi Panca Negeri, kelanjutan Didalam Konferensi Kolombo. Sukarno tak hadir Sebab berada Hingga Surabaya.
“Makanya beliau menulis catatan itu, ” kata Dedie Rachi. Catatan itu merupakan tulisan tangan Sukarno.
Indonesia diwakili Perdana Pejabat Tingginegara (PM) Ali Sastroamidjojo. Empat pemimpin Negeri Asing yang hadir Hingga Bogor adalah Perdana Pejabat Tingginegara India Jawaharlal Nehru, Mohammad Ali Bogra (PM Pakistan), U Nu (PM Burma, sekarang Myanmar), Sir John Kotelawala (PM Sri Lanka).
Konferensi Bogor menetapkan perluasan gerakan melibatkan Negeri berkembang Hingga Asia Afrika. Akansegera diadakan konferensi lanjutan Didalam peserta lebih banyak. Konferensi Bogor juga menetapkan Bandung sebagai lokasi Konferensi Asia Afrika (KAA) Di 18-24 April 1955.
Wabah Internasional Covid
Galeri Bumi Parawira, Kota Bogor Foto: Triono Wahyu S/detikcom
|
Didalam era kolonial hingga awal-awal kemerdekaan, tur berlanjut Hingga era Orde Terbaru, Reformasi, dan Terbaru. Seragam Wali Kota Bogor pertama hingga terakhir periode 2019-2024, Bima Arya Sugiarto (sekarang Wamendagri) terpasang Untuk ruang kaca.
Dedie Rachim bercanda soal seragam itu. “Punya saya masih saya pakai,” kata Dedie yang membuat peserta room tour tertawa.
Wabah Internasional Covid-19 divisualisasikan Untuk tempelan masker beragam bentuk Hingga pintu keluar galeri. Suasana muram terasa. “Terasa sekali dampaknya, termasuk Bagi Bogor. Tapi Alhamdulillah terlewati,” kata Dedie.
Guide ‘asli’, Teh Ina, mengucapkan terima kasih atas kunjungan rombongan dan masuk lagi Hingga galeri. Sambil rombongan Wali Kota melanjutkan kegiatan lainnya usai melihat-lihat area teras Didepan tempat etalase penjualan Bacaan umum.
Bagi masuk Hingga galeri ini, pengunjung dipungut Rp 15 ribu. Tiap hari, rerata 400-an orang datang. Pas weekend lebih banyak lagi. Dari Sebab Itu alternatif destinasi selain mal, Kebun Raya, Istana Pemimpin Negara, atau Kawasan Puncak.
(iqk/iqk)
Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: Sekejap Memundurkan Waktu Hingga Galeri Bumi Parawira