Perjalanan Panjang Pangandaran Menjadi Kabupaten Ke Jawa Barat


Pangandaran

Pangandaran, Jawa Barat, dulunya hanyalah sebuah Area administratif setara Di kecamatan lain Ke Kabupaten Ciamis. Ke zaman kolonial Belanda, Area ini dikenal sebagai kewedanaan yang dipimpin seorang wedana.

Seiring perjalanan waktu, aspirasi Komunitas Ke Area selatan Ciamis Lebihterus kuat Sebagai mandiri. Puncaknya, Pangandaran lahir sebagai Lokasi Otonomi Mutakhir (DOB) berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2012. Penetapan ini ditandatangani Kepala Negara Susilo Bambang Yudhoyono Ke 6 September 2012, Lalu diundangkan Di Pembantu Presiden Pembantu Presiden Hukum dan Hakasasi Manusia Amir Syamsudin Ke 17 November 2012.

Untuk Bacaan Pangandaran Di Masa Ke Masa karya Prof. Dr. Nina Herlina Lubis dkk, disebutkan Wakil Rakyat RI Untuk Sidang Paripurna Ke 25 Oktober 2012 mengesahkan Perundang-Undangan Nomor 21 Tahun 2012 tentang Pembentukan Kabupaten Pangandaran. Tanggal itu Lalu ditetapkan sebagai hari Di Sebab Itu Kabupaten Pangandaran.


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pangandaran Era Pra Sejarah

Area Pangandaran Memiliki jejak panjang Dari masa prasejarah. Sejumlah penemuan fosil, alat Tempattinggal tangga, hingga situs Kebiasaan Dunia menguatkan Lokasi ini menjadi hunian manusia purba. Ke Sungai Cisanca, Ciamis, misalnya, ditemukan gigi manusia purba. Sambil Itu Ke Goa Sutra Reregan, Desa Selasari, Pangandaran, ditemukan cobek batu yang diperkirakan digunakan sebagai alat Tempattinggal tangga.

Ke Di Itu, Ke Desa Cikalong, Kecamatan Sidamulih, ditemukan gondang buhun yaitu alat penumbuk padi kuno Di kayu yang hingga kini diwariskan sebagai Karya Seni tradisional. Bukti lain juga terlihat Di Kebiasaan Dunia megalitik yang masuk Ke Tatar Sunda Lewat dua gelombang, Disekitar 2.500-1.500 SM dan abad pertama Sebelumnya Masehi.

Kawasan Cagar Alam Pananjung menjadi bukti nyata Di situs bersejarah berupa candi, batu kalde, yoni, arca nandi, hingga makam kuno. Situs ini telah diteliti Pusat Arkeologi Nasional Lewat serangkaian ekskavasi Dari 1970-an.

Pangandaran Ke Masa Kolonial dan Pendudukan Jepang

Ke era Hindia Belanda, Pangandaran sudah dikenal sebagai destinasi wisata. Maurits Bay (Pantai Barat Pangandaran) dan Batoe Lajer (Batu Hiu) menjadi tempat Unjuk wisatawan Belanda. Ke Di Itu, Belanda Menyusun perkebunan kelapa yang melahirkan Barang Dagangan unggulan, yakni kopra. Malahan Ke 1929, kopra Pangandaran dikenal hingga Asia Tenggara.

Ke sisi lain, Belanda membangun jalur kereta api Pangandaran-Banjar yang memperlancar perdagangan rempah. Tetapi, masa ini berubah ketika Jepang Membahas alih kekuasaan Ke 1942.

Jepang membangun goa-goa sebagai benteng Defender, salah satunya Ke kawasan Pananjung. Meski awalnya Dikatakan sebagai “penyelamat” Lantaran mengusir Belanda, tentara Jepang Lalu menindas rakyat. Dampaknya, perlawanan rakyat Ciamis dan Pangandaran pun muncul, termasuk Di dibentuknya PETA (Pembela Tanah Air) Ke 1943.

Masa Kemerdekaan hingga Orde Mutakhir

Setelahnya pengakuan kedaulatan RI Ke 27 Desember 1949, Pangandaran tetap menjadi Pada Di Kabupaten Ciamis. Mutakhir Ke 1982, Area ini mencakup delapan kecamatan: Cimerak, Cijulang, Cigugur, Langkaplancar, Parigi, Pangandaran, Kalipucang, dan Padaherang.

Pemerintah terus Mendorong pembangunan Ke sektor Wisata Internasional dan perikanan. Misalnya, Bupati Soeyoed (1978-1983) memodernisasi nelayan Pangandaran. Ke era Bupati Taufik Hidayat (1988-1993), mulai dibangun Bandara Nusawiru dan hotel-hotel berbintang Sebagai mendukung Wisata Internasional.

Proses Panjang Pembentukan Kabupaten Pangandaran

Gagasan pemekaran Pangandaran sudah bergulir Dari 2007, terutama Setelahnya bencana Gelombang Laut Tinggi yang Menyapu kawasan ini. Presidium Pemekaran Kabupaten Pangandaran, dipimpin Supratman, bersama sejumlah tokoh lokal memperjuangkan kemandirian Area.

Kajian akademis Di Universitas Padjadjaran dan rekomendasi Bappeda Jabar Mengungkapkan bahwa Pangandaran layak menjadi Lokasi otonomi Mutakhir. Awalnya, usulan mencakup 13 kecamatan, Tetapi akhirnya disepakati 10 kecamatan Di ibu kota Parigi.

Meski sempat Merasakan penolakan Di Pemda Ciamis, Ke 25 Oktober 2012 Wakil Rakyat RI resmi mengesahkan Perundang-Undangan Nomor 21 Tahun 2012. Pangandaran pun berdiri sebagai kabupaten Di luas Area Disekitar 1.010 km² dan jumlah penduduk lebih Di 426 ribu jiwa.

(iqk/iqk)

Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: Perjalanan Panjang Pangandaran Menjadi Kabupaten Ke Jawa Barat