Surabaya –
Mars Hari Santri bukan sekadar lagu kebangsaan Untuk kalangan santri, melainkan simbol semangat, dedikasi, dan pengabdian para santri Untuk menjaga nilai-nilai agama, Kearifan Lokal Global, dan kemerdekaan bangsa. Bersama lirik yang sarat makna, lagu ini menginspirasi generasi muda Untuk meneladani perjuangan santri.
Mars Hari Santri Nasional, yang populer Bersama lirik pembuka “22 Oktober 45, Resolusi Jihad panggilan jiwa,” adalah lagu wajib yang selalu dikumandangkan Untuk setiap upacara peringatan Hari Santri 22 Oktober.
Liriknya, yang bernada heroik dan menggugah semangat, secara padat merangkum tiga pilar utama peran santri Indonesia, yaitu sejarah, spiritualitas, dan kontribusi masa Didepan. Yuk, simak lirik Mars Hari Santri.
Lirik Mars Hari Santri
Berikut lirik Mars Hari Santri yang resmi diakui dan selalu dinyanyikan Di seluruh penjuru tanah air, sebagai ungkapan semangat, kebanggaan, dan dedikasi para santri Untuk mengabdi kepada agama, bangsa, dan Negeri.
22 Oktober 45
Resolusi Jihad panggilan jiwa
Santri dan ulama tetap setia
Berkorban pertahankan Indonesia
Di ini kita telah merdeka
Mari teruskan perjuangan ulama
Berperan aktif Bersama dasar Pancasila
Nusantara tanggung jawab kita
Hari Santri, Hari Santri, Hari Santri
Hari Santri bukti cinta Ke negeri
Ridho dan rahmat Untuk Ilahi
NKRI harga mati
Ayo santri, ayo santri, ayo santri
Ayo ngaji dan patuh Ke Kyai
Jayalah bangsa, jaya Negeri
Jayalah pesantren kita
Mari bersiap kita berangkat
Di pesantren Bersama penuh semangat
Raih cita-cita luruskan niat
Mengabdi tuk kemaslahatan umat
Hari Santri, Hari Santri, Hari Santri
Hari Santri bukti cinta Ke negeri
Ridho dan rahmat Untuk Ilahi
NKRI harga mati
Ayo santri, ayo santri, ayo santri
Ayo ngaji dan patuh Ke Kyai
Jayalah bangsa, jaya Negeri
Jayalah pesantren kita
Jayalah bangsa Negeri, Jayalah Indonesia!
Makna dan Nilai Utama Mars Hari Santri
Mars Hari Santri memuat pesan berlapis, yang menghubungkan masa lalu, masa kini, dan masa Didepan para santri. Lagu ini tidak hanya mengangkat semangat pengabdian dan nasionalisme, tetapi menanamkan nilai-nilai moral, disiplin, dan kecintaan Di tanah air yang menjadi panduan santri melanjutkan perjuangan.
1. Spirit Sejarah dan Nasionalisme (Stanza 1 & 2)
Lirik Di awal lagu secara tegas merujuk Ke 22 Oktober 1945, tanggal dikeluarkannya fatwa Resolusi Jihad Dari KH Hasyim Asy’ari. Makna ini adalah penegasan bahwa Hari Santri ditetapkan Untuk mengenang seruan jihad yang mewajibkan umat Islam berjuang melawan penjajah.
Resolusi Jihad itu Ke akhirnya menjadi pemicu utama Arena Surabaya. Lagu ini mengingatkan bahwa santri adalah pahlawan dan pejuang kemerdekaan yang berdiri setia bersama ulama.
2. Ikrar Kebangsaan: NKRI Harga Mati (Pada Reffrain)
Pada reffrain yang berbunyi “Hari Santri bukti cinta Ke negeri… NKRI harga mati” adalah inti Mars ini. Frasa NKRI Harga Mati yang populer Di lingkungan pesantren ditegaskan kembali sebagai prinsip spiritual dan kebangsaan santri. Ini menandakan kecintaan Ke tanah air adalah Pada iman (hubbul wathan minal iman).
3. Pilar Belajar dan Pengabdian (Stanza 3 & 4)
Lirik “Ayo ngaji dan patuh Ke Kyai” dan “Mengabdi tuk kemaslahatan umat” adalah pesan moral utama Untuk generasi santri masa kini. Lagu ini menyerukan agar santri tetap teguh Ke Kearifan Lokal keilmuan pesantren (ngaji) dan ketaatan Ke guru (Kyai).
Berikutnya, santri didorong Untuk tidak hanya belajar, tetapi mengaplikasikan ilmu tersebut Untuk kontribusi aktif Untuk pembangunan bangsa sesuai dasar Pancasila, Di kejayaan Indonesia.
Secara keseluruhan, Mars Hari Santri adalah gema semangat yang bertujuan memelihara ingatan kolektif bangsa Akansegera perjuangan ulama dan santri, sekaligus memotivasi generasi muda pesantren Untuk menjadi agen Keamanan Dunia, moderasi, dan kemajuan peradaban dunia.
Sejarah Hari Santri
Ke Oktober 1945, bangsa Indonesia yang Mutakhir merdeka Berusaha Mengatasi ancaman besar Untuk pasukan Sekutu yang diboncengi Belanda (NICA) Untuk kembali menjajah. Di Di situasi genting itu, para ulama dan santri bangkit mengobarkan semangat jihad mempertahankan kemerdekaan.
Pertemuan penting digelar Di Surabaya Ke 21-22 Oktober 1945 atas prakarsa KH Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU), bersama tokoh-tokoh pesantren seperti KH Wahab Chasbullah, KH Abbas Shiddiq, dan KH Bisri Syansuri.
Untuk pertemuan itu lahirlah Resolusi Jihad, sebuah fatwa bersejarah yang menegaskan bahwa melawan penjajahan adalah kewajiban agama (fardhu ‘ain) Untuk setiap muslim yang berada Di Disekitar Area Arena.
Seruan jihad tersebut menyebar cepat Lewat pesantren dan masjid Di seluruh Jawa Timur. Ribuan santri dan rakyat bergerak Di Surabaya Bersama senjata seadanya, digerakkan tekad “jihad fi sabilillah” Untuk mempertahankan tanah air.
Untuk sinilah muncul laskar-laskar perjuangan seperti Hizbullah dan Sabilillah, yang Sesudah Itu menjadi Pada penting Untuk Arena 10 November 1945, salah satu peristiwa paling heroik Untuk sejarah Indonesia.
Semangat jihad para santri inilah yang kelak dikenang sebagai Hari Santri Nasional, diperingati setiap 22 Oktober. Hari ini bukan sekadar mengenang perjuangan fisik melawan penjajah, tetapi meneladani nilai spiritual, kebangsaan, dan cinta tanah air yang diwariskan ulama dan santri bahwa membela bangsa adalah Pada iman.
Tema Hari Santri 2025
Berdasarkan Surat Edaran Pembantu Presiden Tim Menteri Agama Nomor 4 Tahun 2025 tema resmi Hari Santri Nasional (HSN) Untuk tahun 2025, yang ditetapkan Kementerian Agama Republik Indonesia adalah “Mengawal Indonesia Merdeka, Di Peradaban Dunia.”
Tema ini memuat dua pesan utama yang menjadi fokus kontribusi santri Di ini, yaitu sebagai berikut.
Berdasarkan Surat Edaran Pembantu Presiden Tim Menteri Agama Nomor 4 Tahun 2025, tema resmi Hari Santri Nasional (HSN) 2025 yang ditetapkan Kementerian Agama Republik Indonesia adalah “Mengawal Indonesia Merdeka, Di Peradaban Dunia”.
Tema ini membawa dua pesan utama yang menjadi fokus kontribusi santri Di ini, menegaskan peran strategis mereka Untuk menjaga kemerdekaan sekaligus membangun peradaban bangsa Di kancah Internasional.
- Mengawal Indonesia Merdeka: Merujuk Ke peran santri sebagai penjaga kedaulatan, persatuan, dan moral bangsa, serta pelestari nilai-nilai nasionalisme yang berakar Untuk Resolusi Jihad.
- Di Peradaban Dunia: Menegaskan visi bahwa santri masa kini tidak hanya Berorientasi Ke Topik domestik, tetapi juga harus berkontribusi aktif Untuk kancah Internasional (peradaban dunia) Lewat ilmu pengetahuan, karya inovatif, dan penyebaran nilai Islam yang moderat (Islam rahmatan lil ‘alamin).
Lewat tema ini, santri didorong Untuk bertransformasi menjadi generasi yang adaptif Di modernitas, tetapi tetap teguh menjaga Kearifan Lokal keilmuan pesantren, sekaligus memperkuat peran mereka Untuk kemajuan bangsa secara keseluruhan.
Artikel ini ditulis Fadya Majida Az-Zahra, peserta magang PRIMA Kemenag Di detikcom.
Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: Lirik Mars Hari Santri Lengkap Bersama Makna