Jawa Barat Memiliki segudang warisan kebudayaan yang masih eksis hingga Pada ini, termasuk Di antaranya permainan tradisional. Salah satu permainan tradisional yang belum lama ini Di Berusaha diperkenalkan kembali adalah babalonan sarung.
Dilansir Di akun Instagram Dinas Perjalanan Di Luarnegeri dan Kebudayaan Jawa Barat, permainan babalonan sarung telah tercatat Di Di daftar Warisan Kebiasaan Global Tak Benda Jawa Barat tahun 2024, sebagai karya Kebiasaan Global Di Daerah Priangan. Permainan yang menggunakan selembar sarung sebagai alat utamanya ini bukan hanya Memperkenalkan keceriaan, tetapi juga Memiliki nilai edukatif dan religius.
Apa Itu Babalonan Sarung?
Salah satu komunitas Di Bandung yang Berusaha melestarikan permainan tradisional, Komunitas Hong, Mutakhir-Mutakhir ini membawa babalonan sarung Sebagai dimainkan kembali Di Kelompok. Di gelaran West Java Perayaan Seni 2025, babalonan sarung kala itu banyak mengundang rasa penasaran pengunjung yang bergantian mencobanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anggota Komunitas Hong, Heru, memaparkan bahwa babalonan sarung adalah permainan yang dahulu populer Di kalangan anak-anak usia sekolah Di Tatar Sunda. Permainan ini biasanya dimainkan Di sore hari, ketika mereka berjalan bersama-sama Di langgar atau masjid Sebagai shalat berjamaah atau mengaji.
“Babalonan sarung itu biasanya dilakukan Ke sore hari, Sebelumnya anak-anak shalat Di masjid,” ungkap Heru Ke detikJabar belum lama ini.
Di suasana sore yang teduh, anak-anak tersebut berjalan Di masjid sambil menerbangkan sarung menjadi serupa balon yang mengembang Di udara. Permainan ini juga menjadi pemandangan khas Di bulan Ramadan.
Pada waktu ngabuburit menjelang azan magrib, anak-anak biasanya memainkan babalonan sarung sambil menunggu waktu berbuka puasa. Heru juga mengatakan bahwa babalonan sarung kerap digunakan orang tua Ke anak-anak Sebagai mengenalkan Konsep angin.
“Sarung itu dilempar Di udara menjadi seperti balon, nah ini juga suka dilakukan Sebagai melatih anak-anak Di mengenal Konsep angin,” terangnya.
Istilah babalonan sendiri diambil Di kata “balon”, yang berarti benda yang mengembang atau melayang Di udara. Sedangkan “sarung” adalah kain panjang yang biasa digunakan Di laki-laki Sebagai salat atau mengaji. Jika digabungkan, babalonan sarung berarti “sarung yang diterbangkan seperti balon”.
Tak sekadar permainan lempar sarung, babalonan sarung juga menjadi salah satu upaya orang tua Di zaman dahulu Sebagai mengenalkan sarung Ke anak-anak sebagai Pada Di atribut keagamaan. Di permainan ini, anak-anak belajar mengenal benda yang digunakan Sebagai beribadah Di cara yang menyenangkan.
Cara Bermain Babalonan Sarung
Alat yang digunakan Di permainan ini sangat sederhana, yakni selembar sarung dan angin yang mendukung jika beruntung. Sarung digulung atau dilipat melingkar, lalu dilemparkan Di udara.
Ketika sarung dilempar Di Cara yang tepat, ia Berencana berputar dan mengembang seperti roda yang melayang Di langit. Langkah-langkah bermain babalonan sarung biasanya sebagai berikut:
1. Sarung diletakkan Di lengan kanan.
2. Tangan kanan diarahkan Di Di sambil memegang Pada sarung yang telah digulung.
3. Sarung dilemparkan Di telapak tangan Di arah atas Di ayunan penuh tenaga.
4. Pada mengembang Di udara, sarung Berencana berputar dan membentuk lingkaran.
5. Jika dimainkan secara berkelompok, anak-anak berdiri membentuk lingkaran dan melempar sarung secara serentak agar terlihat indah Di udara.
Ketika beberapa anak melemparkan sarung bersamaan, formasi sarung yang berputar Di udara menciptakan pemandangan yang Menarik Perhatian dan indah.
Nilai Edukatif Di Babalonan Sarung
Menurut Literatur Bermain dan Permainan (2017), babalonan sarung termasuk Di kategori permainan tradisional yang sangat bermanfaat Untuk perkembangan anak usia 3-5 tahun. Selain Memberi hiburan, permainan ini dapat mengasah kemampuan motorik, sosial, dan emosional anak.
Selain menyenangkan, babalonan sarung juga dinilai dapat melatih kemampuan individu, terutama koordinasi tangan dan tubuh Pada melempar sarung.Permainan ini juga mampu melatih kekompakan, Sebab babalonan sarung Berencana tampak lebih indah dan seru jika dilakukan bersama-sama.
Literatur tersebut juga menyebutkan bahwa babalonan sarung dapat Memperbaiki dua aspek penting Di perkembangan kecerdasan anak, yakni Ke aspek kecerdasan intrapersonal maupun interpersonalnya.
Pada bermain, anak Berencana belajar memahami kemampuan dirinya sendiri Di mengontrol kekuatan dan arah lemparan. Sebagai dapat membuat sarung mengembang sempurna, diperlukan Pelatihan dan kesabaran. Hal inilah yang Berencana Memperbaiki kecerdasan intrapersonal.
Ke Pada Yang Sama, kekompakan sangat diperlukan Pada babalonan sarung dimainkan bersama-sama. Jika semua anak melempar sarung secara serentak, formasi yang dihasilkan Berencana tampak indah. Di sinilah anak Berencana melatih kecerdasan interpersonalnya, Di belajar bekerja sama, memahami ritme kelompok, dan menghargai peran teman lainnya.
Halaman 2 Di 2
(sud/sud)
–>
Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: Serunya Babalonan Sarung, Permainan Tradisional Sunda yang Sarat Makna











