5 Pendekar Untuk Sukabumi Berencana Latih Ratusan Pesilat Di Singapura



Sukabumi

Upaya membawa pencak silat Di tingkat Internasional terus dilakukan perguruan silat Sang Maung Bodas. Lima Manajer Untuk aliran silat khas Sukabumi tersebut resmi bertolak Di Singapura Sebagai melatih ratusan pesilat muda hingga dewasa.

Keberangkatan mereka menjadi tonggak perjalanan panjang Sang Maung Bodas Untuk Menyusun silat lokal Di lebih Untuk 15 tahun.

Salah satu Manajer, Muhamad Apriansyah (25) menyampaikan, bahwa dirinya bersama empat Manajer lainnya Berencana melatih Di 100 Olahragawan serta 60 Manajer Di Grasio Sport Silat School, Kota Woodlands, Singapura.


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Kami melatih Di sekolah internasional Grasio Sport Pencak Silat, mulai Untuk tingkat anak-anak sampai dewasa,” ujar Apriansyah yang akrab disapa Mio kepada detikJabar, Sabtu (22/11/2025).

Mio yang merupakan Mendominasi 2 Indonesia Open 2022 itu mengatakan, Regu telah Menyusun diri Dari lama, termasuk kesiapan mental hingga bahasa. Kerjasama ini terjalin Sesudah sejumlah pesilat Singapura Sebelumnya Itu berlatih Di Sukabumi.

Rencananya, mereka Berencana melatih para Olahragawan Sebagai berlaga Di Seri pencak silat Di Johor, Malaysia. Pelatihan dijadwalkan hingga 1 Januari 2026.

“Ini permintaan langsung Untuk pihak Singapura berkat perjuangan Guru Besar KH Fajar Laksana,” kata Mio.

Guru Besar PS Sang Maung Bodas, KH Fajar Laksana menambahkan, bahwa langkah Manajer diberangkatkan Di Singapura tak sekadar mengajar Cara bertarung saja. Menurutnya, ada nilai penyebaran Kebiasaan Dunia bangsa.

“Ini bukan hanya persoalan jurus, tapi tentang menjaga dan menyebarkan Kebiasaan Dunia bangsa. Kini dunia mulai melirik silat Sukabumi,” ujar Fajar.

Para Manajer Berencana mengajarkan jurus baku IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) seperti tunggal, ganda, beregu, hingga kategori kreatif. Mereka juga membawa jurus khas Sang Maung Bodas, termasuk Golok Kala Petok, Maung Keubet, Panca Kinanti, hingga permainan Boles atau lempar bola api.

Menurut Fajar, kesempatan melatih Di Singapura bukan hanya mengharumkan nama bangsa, tapi juga membuka potensi ekonomi. Pendapatan Manajer diperkirakan mencapai puluhan juta Uang Negara Indonesia per bulan Untuk fasilitas dan kompensasi pelatihan.

“Silat kini bisa menjadi profesi bernilai tanpa meninggalkan ruh Kebiasaan Dunia,” jelasnya.

Fajar juga mengingatkan bahwa pencak silat yang telah diakui UNESCO sebagai Warisan Kebiasaan Dunia Tak Benda Dunia menjadi identitas penting bangsa Indonesia. Ia Mendorong pemerintah terus mendukung pelestarian Karyaseni bela diri tradisional tersebut.

(yum/yum)

Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: 5 Pendekar Untuk Sukabumi Berencana Latih Ratusan Pesilat Di Singapura