Bandung –
Kepiawaian membela diri Bersama gerakan-gerakan yang mengancam memang perlu dikuasai. Tetapi, Sebagai menjadi ahli seperti para pesilat, butuh waktu yang lama Sebagai belajar.
Beruntung, West Java Perayaan Seni (WJF) 2025 yang berlangsung Ke Kiara Artha Park, Kota Bandung Melakukan Workshop Pencak Silat, Sabtu (8/11/2025). Ke sana, pengunjung bisa sedikit belajar jurus-jurus bela diri.
Workshop itu dipimpin Didi Supriadi, yang biasa dipanggil Ki Didi, pria berumur 61 tahun yang menjadi sesepuh perguruan Cimande. Cimande merupakan aliran silat tertua Ke Jawa Barat. Basisnya Ke Kampung Babakan Tarikolot, Desa Cimande, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para peserta yang merupakan pengunjung, event organizer (EO), dan para pesilat peraga yang datang bersama Ki Didi Bersama Bogor, dikenalkan jurus sederhana Bersama Cimande.
Jurus yang dikenalnya itu deskripsinya seperti ini: Mengepalkan kedua tangan Bersama lurus Hingga Didepan dan seimbang. Menariknya hingga menempel Hingga dada. Mendorongnya Hingga Dibelakang telinga. Lalu kembali lagi Hingga posisi pertama.
Gerakan sederhana itu dilakukan Di dua keadaan. Di keadaan duduk dan berdiri Bersama kuda-kuda yang kokoh. Di posisi keduanya, gerakan itu tetap gagah dan menawan.
Di praktik jurus itu, Ki Didi lantas menjelaskan bahwa semua gerakan yang ditampilkan itu ada maknanya. Terutama kesesuaiannya Bersama ‘Talek’ (baiat/sumpah/janji) Silat Cimande.
“Kenapa tangan (yang digunakan) dua? Itu adalah dua orang tua kita. Kenapa Lalu Ke jurus Lanjutnya yang digunakan satu tangan? Sebab Sebelumnya mengenal yang satu (Allah SWT), kita dilahirkan Bersama perantaraan yang dua (orang tua),” kata Ki Didi.
Bersama Detail, penjelasan Ki Didi adalah soal syarat-syarat menjadi santri Silat Cimande. Yakni harus sehat badan, punya izin orang tua, dan bertakwa kepada Allah SWT.
“Kalau ada kedua orang tua, wajib Sebagai izin kepada keduanya. Yang afdol harus sungkem cuci kaki. Lalu nanti ada keceran (mata dikucuri air sirih). Yang berat bukan penca, tapi taleknya,” kata Ki Didi.
Talek Silat Cimande
Talek atau sumpah santri Silat Cimande yang dimaksud adalah berikut ini:
1. Harus taat, takwa, kepada Allah dan rasulnya
2. Jangan melawan ibu-bapak
3. Jangan melawan guru dan ratu (pemerintah)
4. Jangan judi dan mencuri
5. Jangan riya, takabur, dan sombong
6. Jangan berzina
7. Jangan bohong dan licik
8. Jangan mabuk/Narkotika
9. Jangan jahil dan aniaya kepada sesama makhluk allah.
10. Mipit amit ngala menta (kalau Memutuskan harus ada izin)
11. Jangan iri hati
12. Jangan tidak membayar hutang
13. Selalu punya sopan santun, rendah hati, menghargai sesama manusia
14. Berguru bukan Sebagai kesombongan kegagahan dan ugal-ugalan, tapi Sebagai keselamatan dunia akhirat.
Respons Peserta Workshop
Zulkarnain, pengajar desain produk Tel-U yang ikut Workshop tersebut mengaku Dari lama senang Bersama silat, termasuk mengikuti kehadiran Ki Didi Ke Bandung.
“Bersama 2016 mulai belajar silat, awalnya Maenpo Cikalong. Lalu Hingga Cimande. Sebenarnya sih Dari SMP-SMA ikut silat MP (Merpati Putih),” katanya.
Dia tidak bisa menjelaskan lebih logis mengapa dia menyenangi silat. Kesenangannya Akansegera Kearifan Lokal Global Indonesia itu muncul begitu saja, seiring dia mengenal filosofi Bersama setiap gerakan silat.
“Senang. Enggak tahu (kenapa). Filosofi-filosofi yang bisa dibuat pelajaran, dan bisa dipakai Di kehidupan sehari-hari,” kata pria campuran Aceh-Bandung itu.
West Java Perayaan Seni 2025 didukung Dari Bank BJB (Official Banking Partner), Le Minerale (Official Mineral Water), serta sejumlah Penyandangdana lain yang turut berpartisipasi Di kemeriahan Peristiwa ini diantaranya PT Perusahaan Gas Negeri Tbk (PGN), dan Tolak Angin.
(iqk/iqk)
Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: Belajar Bela Diri ala Cimande Ke Workshop Pencak Silat WJF 2025











