Bandung –
Dedi Mulyadi, politisi Partai Gerindra bersanding Bersama Erwan Setiawan Bersama Partai Golkar mendaftar Di Penyelenggara Pencoblosan Suara Jawa Barat, Selasa (27/8/2024). Keduanya mendaftar sebagai Kandidat gubernur dan Kandidat wakil gubernur Ke Pilgub Jabar 2024.
Dedi mengenakan iket, ikat kepala khas Sunda. Sambil Itu Erwan Setiawan mengenakan peci hitam. Dedi mengatakan, penggunaan iket itu seirama Bersama Konsep Cing caringcing pageuh kancing, set saringset pageuh iket yang telah menjadi falsafah hidup orang Sunda.
Pepatah itu bukan sekedar basa-basi Dedi Mulyadi, Tetapi telah menjadi darah dan dagingnya. Di Di bukti bahwa Dedi Mulyadi bukan Di mendaftar Di Penyelenggara Pencoblosan Suara Jabar saja mengucapkan itu, adalah Bacaan yang terbit tahun 2014. Diterbitkan Setda Kabupaten Purwakarta berjudul “Cing Caringcing Pageuh Kancing Set Saringset Pageuh Iket, Buah Pemikiran Kang Dedi Mulyadi”.
Makna Cing Caringcing Pageuh Kancing, Set Saringset Pageuh Iket
Makna Menurut Dedi Mulyadi
Di Kantor Penyelenggara Pencoblosan Suara Jawa Barat, Dedi Muyadi ditanya wartawan mengapa memilih iket sebagai busana yang dikenakan Di mendaftar menjadi Calon Gubernur Jabar. Dedi menjawab bahwa iket itu Pada Bersama kehidupannya. “Ya memilih ikat kepala memang ikat sudah Pada Bersama kehidupan saya,” katanya,.
Menurutnya, orang Sunda itu punya prinsip Cing Caringcing Pageuh Kancing dan Set Saringset Pageuh Iket. “Cing caringcing pageuh kancing artinya bahwa pandulah hidup kita Bersama kekuatan hati, rasa, dan cinta,” katanya.
Sesudah Itu makna set saringset pageuh iket menurutnya pikiran yang harus fokus seperti Untuk sebuah ikatan. “Adalah pikiran kita tidak boleh kemana-mana. Nanti anggarannya harus fokus Bagi rakyat tidak boleh dipakai Perjalanan Kaki terus,” ucap Dedi.
Arti Per Kata Menurut Kamus Bahasa Sunda
Untuk menerjemahkan arti per kata Bagi pepatah Cing carincing pageuh kancing, set saringset pageuh iket ini, detikJabar menggunakan kamus Sundadigi:
Cing, berarti cobalah. Semacam perintah yang nilainya sebuah keharusan.
Caringcing, ati-ati (hati-hati) dan taki-taki (waspada).
Pageuh, berarti teu bisa lesot (tidak bisa lepas). Bisa juga diartikan teguh.
Kancing, paragi nutupan baju (Bagi menutup baju, sebagaimana kancing Untuk bahasa Indonesia). Bisa juga menjadi kata kerja ngancing yang berarti menutup atau mengatup.
Set, kata ini pleonasme seperti bahasa Sunda Ke umumnya yang senang menggunakan kata keterangan berlebih. Set boleh dibaca sebagai onomatopé atau bunyi tiruan Bersama seseorang yang singset Di menggunakan Busana serba pageuh.
Saringset, maké pakéan nu singsarwa parageuh (menggunakan Busana yang serba singset, kuat, dan terkancing rapi).
Pageuh, sda.
Iket, berarti totopong (selembar kain putih persegi yang biasa digunakan Bagi ikat kepala).
Alternatif Makna Cing Caringcing Pageuh Kancing
Studi Di Universitas Padjadjaran berjudul “Overtone Emotif Untuk Delapan Pepatah Sunda Dedi Mulyadi Bupati Purwakarta” Bersama Raden Rosyda dan Sutiono Mahdi (2018) menjelaskan bahwa pepatah Sunda cing caringcing pageuh kancing, set saringset pageuh iket adalah ketegasan seorang Dedi Mulyadi.
Makna Bersama Cing caringcing pageuh kancing dan set saringset pageuh iket ternyata lebih mendalam Untuk studi ini. Yaitu Ke lahiriahnya, manusia punya dua sifat, yaitu maskulin dan feminin.
Tetapi, sifat ini tidak ada kaitannya Bersama jenis kelamin Di laki-laki dan perempuan. Lebih kepada unsur yang terdapat Untuk diri manusia.
“Kalimat cing caringcing pageuh kancing mengandung arti jika manusia yang Memperoleh sifat feminim, senantiasa menjaga hatinya yang disimbolkan Bersama kancing (letaknya Di dada hingga perut dimana hatinya bersemayam),”
“Kalimat set saringset pageuh iket Sambil Itu Bagi manusia yang Memperoleh sifat maskulin, biasanya lebih mengedepankan logika atau pikiran. Agar pikiranya liar tak terkendali, maka perlu diikat pikirannya yang disimbolkan Bersama ikat kepala (iket).” tulis studi tersebut.
(iqk/iqk)
Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: Arti dan Makna Cing Caringcing Pageuh Kancing