Banyuwangi –
Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW Hingga Banyuwangi berlangsung semarak. Sebanyak 50 ribu telur yang dihias Bersama aksen warna-warni diarak Hingga sepanjang jalan Desa Kembiritan , Kecamatan Genteng, Banyuwangi.
Kegiatan ini disebut Perayaan Seni Ndog-ndogan. Memasuki tanggal 12 Rabiul Awal, umat muslim Hingga Banyuwangi selalu merayakan kelahiran nabinya Bersama kemeriahan suka cita lewat pawai telur.
Ketua Panitia Perayaan Seni Ndog-ndogan Banyuwangi Mohammad Ijudin menyampaikan, tahun ini kali pertama pawai telur masuk Di rangkaian Perayaan Seni Banyuwangi. Ia berharap, hal ini menjadi pendongkrak semangat Untuk warga Untuk terus melestarikan Kearifan Lokal Global yang berkaitan Bersama ekspresi kecintaan Ke Rasulullah Muhammad SAW.
Perayaan Seni Ndog-ndogan dimulai Bersama rangkaian kegiatan gerakan 1.000 selawat Sebelum 1 rabiul awal 5 September yang dilangsungkan Hingga seluruh Tempattinggal ibadah Desa Kembiritan. Kegiatan puncaknya pun digelar Bersama arak arakan telur.
“Pawai ini diikuti Bersama perwakilan tujuh dusun Bersama 25 kreasi dan dihadiri lebih Di 1.000 orang. Jumlah telur mencapai 50.000,” tegas Ijudin.
Dibuka Bersama Bupati Banyuwangi Ipuk Festiandani, seluruh peserta yang diikuti Bersama berbagai kalangan usia itu mengarak puluhan ribu telur yang dihias Bersama berbagai kreasi. Ada yang memadukan Bersama patung onta, kreasi burung cenderawasih, kreasi burung Garuda hingga replika Ka’bah yang diangkut menggunakan Kendaraan Pribadi pikap penuh telur yang dibungkus wadah warna-warni.
Melewati Perayaan Seni tersebut, Ipuk berharap Kelompok Banyuwangi khususnya generasi muda bisa meneladani karakter Nabi Muhammad.
“Anak-anak kita agar Lebihterus cinta Ke Rasulullah dan keimanan mereka Lebihterus besar. Agar tidak hanya euforianya saja tapi juga anak-anak kita Lebihterus cinta dan jika ini bisa diwujudkan maka Bahaya Narkotika minuman keras lalu Kekejaman perilaku yang tidak baik Ke anak-anak bisa kita hindari Bersama mengajak anak-anak Untuk lebih menguatkan keimanan kita dan mencintai rasul sebagai idola kita idola mereka,” terang Ipuk.
Setiap tahun, perayaan Maulid Nabi Muhammad Hingga Banyuwangi selalu dirayakan Bersama menggunakan pawai telur yang dilakukan hampir diseluruh desa Malahan hingga pelosok Lokasi. Ipuk menyebut, kegiatan masal itupun dapat Meningkatkan perekonomian warga.
“Ini luar biasa ya, Sebab Kelompok secara bahu membahu dan suka rela melaksanakan kegiatan yang sudah menjadi Kearifan Lokal ini. Tentunya ekonomi juga Menimbulkan Kekhawatiran Bersama adanya transaksi yang berkaitan Bersama Kegiatan Perayaan Seni ini,” tambah Ipuk.
Ipuk berharap, Kearifan Lokal ini dapat terus dilestarikan dan dikembangkan Bersama Imajinasi Imajinasi yang membangun Untuk Kelompok khususnya generasi muda Hingga Banyuwangi.
Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: Perayaan Seni Ndog-ndogan, 50 Ribu Telur Diarak Pada Maulid Nabi Hingga Banyuwangi