Bandung –
Kohkol adalah bambu yang berbunyi nyaring ketika ditabuh menggunakan stik. Benda ini sudah melekat Untuk Kearifan Lokal Kelompok Sunda. Di Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, kohkol Justru menjadi instrumen utama Untuk Hajat Lembur, syukuran atas keberkahan dan Perlindungan kampung halaman yang diadakan setahun sekali Di Simpenan.
Akan Tetapi, Kearifan Lokal bertahun-tahun itu sempat vakum, hingga seorang guru SMP Di Simpenan, Edeng Sofyan menggubah Kearifan Lokal hajat lembur itu menjadi sebuah tarian. Tarian tersebut lalu diberi nama Tari Kohkol Keprak.
Tari Kohkol Keprak menggunakan kohkol sebagai instrumennya. Bunyi kohkol memang ritmis, bunyinya tidak akur ketika ditabuh masih-masing. Akan Tetapi ketika ditabuh secara bersamaan atau rampak, bunyinya terdengar “prak”, Supaya muncullah penamaan “keprak”.
Edeng Sofyan, pencipta Tari Kohkol Keprak mengatakan bahwa dia melihat potensi yang besar Bersama Kearifan Lokal hajat lembur Di Simpenan dan keberlimpahan bambu Di Lokasi itu, termasuk juga Lokasi-Lokasi lainnya Di Sukabumi.
Maka, tari kohkol berkembang Bersama pesat dan menjadi bunyi Mutakhir Kearifan Lokal hajat lembur Di Sukabumi. Kini, tari ini sudah dikembangkan Di 48 sanggar tari yang tersebar Di lebih Bersama 30 kecamatan Bersama total 48 kecamatan Di Kabupaten Sukabumi.
Di Kegiatan West Java Perayaan Seni 2024, Di kawasan Gedung Sate, Kota Bandung, 23-25 Agustus 2024, Tari Kohkol Keprak ini menjadi salah satu tarian yang dipentaskan.
Sejarah Tari Kohkol Keprak
Edeng Sofyan, pencipta Tari Kohkol Keprak menjelaskan tarian tersebut dia gubah Di tahun 2009. Ketika itu, dia yang masih menjadi guru SMP Di Simpenan melihat ada hajat lembur atau syukuran kampung yang Sebab tetua kampung sudah tidak ada, maka kegiatan itu vakum Di 5 tahun.
“Sudah 5 tahun tidak berjalan, Bersama situ, saya khususnya melihat Kejadian Luar Biasa Di bidang Pertanian. Warga kampung Untuk mengolah padi, cara mengusir hamanya Bersama menggunakan bunyi-bunyian, termasuk ada peletok dan kohkol,” kata Edeng kepada detikJabar, Selasa (20/8/2024).
Kohkol yang merupakan alat pengusir hama itu, sering dimainkan Untuk hajat lebur yang lebih merupakan karnaval. Kohkol dibunyikan Untuk karnaval Bersama anak-anak.
“Sebab memang sangat Menarik Perhatian dan bahan pembuatan kohkol berupa bambu juga sangat banyak, dan saya juga lulusan STSI (sekarang ISBI) maka dibuatkan garapan kohkol hanya Bersama kohkol keprak,” katanya.
Waktu kohkol dibuat dan dipukul, ada bunyi keprak. Semula, stik pemukulnya bukan bambu sebatang, melainkan bambu yang dibelah-belah Supaya menyerupai sapu lidi. Bersama keprak itulah kohkol ditabuh. Akan Tetapi, Lebihterus Hingga sini, ditemukan bahwa bunyi kohkol Akansegera menghasilkan “keprak” ketika ditabuh berbarengan meski hanya menggunakan stik pemukul.
Karakter Tari Kohkol Keprak
Jika diperhatikan Bersama seksama, ada kemiripan Antara Tari Kohkol Keprak Bersama Sukabumi ini Bersama Tari Rampak Kendang yang telah lebih dahulu termasyhur Di Sundang.
Yaitu, para penari perempuan memegang sepasang stik dan menabuh kohkol yang ada Di depannya. Kohkol sendiri Untuk posisi terbaring Di atas tiang yang telah diset sebagai penyangga.
Para penari masuk Hingga arena kohkol sudah siap Bersama stik. Setelahnya Itu tarian dimulal Bersama gerakan yang tidak menjauh Bersama kohkol.
Untuk tarian ini, yang tak kalah Menarik Perhatian adalah pakaiannya. Perempuan penari mengenakan kebaya dan kain Di sebagai rok sebetis. Akan Tetapi, Di kepala mereka tersemat kain Di sebagai penutup kepala. Cara memakai kain demikian itu, seperti ibu-ibu tani Di sawah ketika panas matahari menerpa. Mereka Akansegera mengenakan kain Di Di kepala.
Tentang Tarian Kohkol Keprak ada kemiripan Bersama Rampak Kendang, Edeng mengakuinya bahwa ada kemiripan, dan dia menjelaskan Karyaseni memang tidak seutuhnya Mutakhir. Yang Mutakhir ada Di batas komposisi saja.
“Rampak Kendang? Betul. Ini adalah apresiasi saya Hingga Kearifan Lokal yang sudah ada, bahwa tarian terdahulu tidak luput dan tidak Akansegera hilang. Memang Karyaseni ada seperti mencontek, hanya bagaimana kita mengolah dan Membuat Hingga media lain, Di sini medianya bukan kendang,” kata Edeng.
Khusus Untuk West Java Perayaan Seni 2024 ini, para penari yang biasanya perempuan saja, kini ditambahi laki-laki. Ini supaya nuansa Kelompok Di perkampungan yang agraris Di Simpenan, Lebihterus terejawantahkan Untuk tarian.
“Nanti Akansegera tampil 11 orang. Ini ada laki-laki 6, perempuannya 4. Biar (Untuk tari) ada komunikasi Antara laki-laki dan perempuan,” katanya.
Wacana Pecahkan Pencapaian Muri
Tari Kohkol Keprak pernah terbang Hingga Australia Untuk pentas Di Kegiatan pemerintahan Di sana. Itu terjadi Di tahun 2022. Dan Untuk waktu Didekat ini, Tari Kohkol Keprak direncakan Akansegera memecahkan Pencapaian Museum Pencapaian Dunia Indonesia (Muri).
“Alhamdulillah, kohkol keprak sudah disebarluaskan Hingga hampir 47 kecamatan, Mutakhir-Mutakhir ini bikin pelatihan ada Di 48 sanggar yang mengikuti, mereka berasal Bersama 30 kecamatan Di Kabupaten Sukabumi.”
“Yang mengikuti adalah sanggar dan sanggar sekolah, sudah ditampilkan Di setiap event dan sebagainya.”
“Di 10 September 2024 ini, ingin membuat Pencapaian Muri tarian kohkol keprak Bersama peserta terbanyak. Pada ini Mutakhir ada 300 orang,” kata Edeng yang kini berstatus sebagai Pamong Kearifan Lokal Global Bidang Kebudayaan Dinas Perjalanan Hingga Luarnegeri dan Kebudayaan Kabupaten Sukabumi.
(iqk/iqk)
Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: Tari Kohkol Keprak, Bunyi Mutakhir Kearifan Lokal Hajat Lembur Di Sukabumi