Klunkung –
Pementasan tari sakral yakni Sanghyang Grodog yang biasanya hanya bisa disaksikan Untuk upacara suci setiap dua tahun sekali Di Desa Lembongan, Nusa Penida, Klungkung, Bali, kini sudah hadir Untuk ajang Nusa Penida Perayaan Seni (NPF) 2024. Tetapi, yang ditampilkan tidak utuh, hanya Dibagian penutupnya saja, yakni Sanghyang Grodog Di peed (pawai) peluar yang berarti iringi-iringan pembawa sesaji berupa jajanan yang diberikan Untuk tamu.
Pantauan detikBali Di NPF 2024 Di kawasan wisata Devil’s Tears Nusa Lembongan, pawai ibu-ibu diawali Di berpakaian putih, Lalu iringan Busana merah, kuning, dan hitam. Mereka menjunjung dulang yang isinya berupa Citarasa dan diberikan kepada tamu. Tetapi, Sebelumnya itu, Citarasa itu dipersembahkan Untuk prosesi tari dan peed mengelilingi symbol perahu Di Ditengah kalangan NPF.
Perbekel Desa Lembongan, I Ketut Gede Arjaya, mengatakan peed peluar adalah akhir Di prosesi 11 hari melaksanakan Aci Sanghyang Grodog Di Desa Lembongan. Peed peluar sebagai bentuk wujud syukur dan terima kasih Di menikmati hasil alam yang diolah menjadi jajanan.
“Ini adalah warisan Kearifan Lokal Dunia walaupun sifatnya sakral ada satu sisi yang bisa ditampilkan Di publik, peed peluar misalnya Agar Untuk ajang NPF Di 7 tahun 2024 ini pemerintah Kabupaten Klungkung Memutuskan kegiatan sakral ini masuk Untuk Perayaan Seni,” kata Arjaya kepada detikBali, Kamis (10/10/2024).
Arjaya mengatakan ada 23 Sang Hyang sebagai representasi kehidupan Kelompok Di Pulau Lembongan yang dulunya sebagian besar adalah nelayan dan petani. Di mana kegiatan ini menjadi salah satu daya tarik Lembongan sebagai kawasan kepulauan Di tradisinya yang masih melekat hingga Di ini.
“Sanghyang Grodog, tercatat sebagai inventarisasi kekayaan Intelektual komunal ekspresi Kearifan Lokal Dunia tradisional Di Kementerian Hukum dan Ham (Kemenkumham) RI,” ungkapnya.
Arjaya berharap pemerintah terus menggali dan melestarikan Kebiasaan-Kebiasaan adiluhung yang sudah ada dan dijalankan secara turun-temurun. Karenanya Di Didepan Kebiasaan Berencana terus lestari.
“Caranya kegiatan Karya Seni Kebiasaan yang bersifat sakral ini patut juga Menyambut sokongan dana Di pemerintah Di Didepan sebagai bentuk pelestarian,” pungkasnya.
Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: Peed Peluar Sanghyang Grodog Ditampilkan Di Nusa Penida Perayaan Seni 2024