Bekasi –
Bekasi adalah sebuah Lokasi Di Jawa Barat yang secara administratif masuk Di Provinsi Jawa Barat Di jarak Ditengah Bekasi Di ibu kota Jawa Barat Di Bandung Disekitar 140 kilometer. Sambil Itu jarak Bekasi Di Lokasi Khusus Jakarta hanya Disekitar 18 kilometer.
Area ini adalah Lokasi urban dan masuk Di Di kawasan megapolitan Jabodetabek atau Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi. Kini, Area ini dihuni Di orang Di berbagai latar Dibelakang.
Bekasi adalah kota yang diduga telah ada Sebelum zaman Kerajaan Tarumanagara, kerajaan tertua Di Jawa Barat yang menurut tinjauan para ahli, berdiri Di abad Di-5 hingga abad Di-7 M.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tetapi, apakah dahulu namanya Bekasi? Simak asal-usul Bekasi Di bawah ini yuk!
Disebut Di Prasasti Tugu
Detikers, Kerajaan Tarumanagara itu Area kekuasaannya sangat luas. Seluruh Dibagian barat Sungai Citarum, termasuk Sundakalapa atau Jakarta Pada ini.
Tak aneh jika ditemukan prasasti yang berkaitan Di eksistensi Tarumanagara Di Jakarta. Seperti Prasasti Tugu yang ditemukan Di Kampung Batutumbuh, Desa Tugu, Koja, Jakarta Utara.
Prasasti Tugu berkisah tentang penggalian Sungai Chandrabaga, sungai yang melintasi Kota Bekasi kini, atau disebut juga sebagai Kali Bekasi.
Sungai Chandrabaga punya sumber air Di dua sungai Di Dibagian selatan Kota Bekasi, yaitu sungai Cikeas dan sungai Cileungsi. Kedua sungai penyuplai air ini berada Di Area Kabupaten Bogor yang juga masih Area kekuasaan Tarumanagara, dahulu. Nah, Sungai Chandrabaga melintasi Bekasi hingga mengalirkan air Di laut Utara Jawa.
Sungai Cisadane Foto: Ditengah FOTO/Fakhri Hermansyah
|
Bagaimana Prasasti Tugu menceritakan penggalian sungai ini? Dikutip Di Toponimi Jawa Barat Berdasarkan Cerita Rakyat, karya Yayat Sudaryat, dkk. transkripsi sebagai berikut:
“Pura rajadhirajena guruna pinabahuna khata
khyatam Purimprapya chandrabagharnnavam
yayau, Pravardhamana – dravincad – vatsare
crigunaujasa Narendradhvayabhutena crimata
purnnvwrmmana parabhya Phalgune mase khata
krsna tasmitithau caitrasukla Trayosdsyam dibais
siddhaikavinsakaih a yata Satrasahasrena
dhanusam sasaterna cadvavinsena nadi ramya
gomati nirmalodaka pitamahasya rajasser
vvidarya sibiravanim brahmanair o-sahasrena
prayati krtdaksina.”
Artinya:
Dahulu sungai Candrabaga digali Di Rajadirajaguru yang berlengan kuat (besar kekuasaannya), Sesudah mencapai kota yang masyhur, mengalirlah Di laut. Di tahun Di-22 pemerintahannya yang makin sejahtera, panji segala raja, yang termasyhur Purnawarman, telah menggali saluran sungai Gomati yang indah, airnya jernih, mulai tanggal 20 Dibagian bulan gelap Palguna dan selesai tanggal 20 Dibagian bulan terang Caitra, selesai Di waktu 20 hari. Panjangnya 6122 busur (kurang lebih 11 km) Masuk Di Ditengah-Ditengah kakeknya, Sang Rajaresi. Sesudah selesai dihadiahkanlah 1000 ekor sapi kepada para brahmana).
Menjadi Nama Bekasi
Area ini disebut Bekasi hingga Pada ini dimungkinkan Di penerjemahan nama Sungai Chandrabhaga Di Di bahasa Sunda. Chandra berarti bulan atau Di bahasa Sunda juga disebut ‘Sasih’. Pelafalannya dibalik menjadi Bhagasasih.
Jurnal Patanjala Vol. 6 No. 3, September 2014 mengutip versi Poerbatjaraka, seorang ahli bahasa Sansekerta dan Jawa Kuno. Menurut ahli itu, asal mula kata Bekasi, secara filosofis, berasal Di kata Chandrabhaga.
“Chandra berarti bulan (Di bahasa Jawa Kuno, sama Di kata Sasi) dan Bhaga berarti Dibagian. Di Sebab Itu, secara etimologis kata Chandrabhaga berarti Dibagian Di bulan. Kata Chandrabhaga berubah menjadi Bhagasasi yang pengucapannya sering disingkat menjadi Bhagasi. Kata Bhagasi ini Di pelafalan bahasa Belanda seringkali ditulis Bacassie Sesudah Itu berubah menjadi Bekasi hingga kini,” tulis Jurnal itu.
Tapi menurut Kamus Basa Sunda Sundadigi, kata ‘Bhaga’ maupun ditulis ‘Baga’ yang merupakan serapan Di bahasa Sansekerta punya dua makna. Makna pertama adalah ‘rarangan awéwé‘ atau kemaluan perempuan. Makna kedua adalah ‘bagia; bagja, bagéa’ yang berarti Senang.
Di Sebab Itu Kabupaten dan Kota
Jurnal Historia Madania Vol. 6 (1), 2022 menjelaskan bahwa dahulu kala Di bawah Belanda, Bekasi adalah sebuah distrik.
“Di Di Staatsblad (lembaran Bangsa) 1925 No.383 tertanggal 14 Agustus 1925 dan mulai berlaku 1 Januari 1926 disebutkan bahwa Regentschap Meester Cornelis, terdiri atas empat distrik, yaitu Meester Cornelis, Kebayoran, Bekasi, dan Cikarang. Distrik Bekasi dibagi Di tiga onderdistrik yang Di dalamnya terdapat tanah tanah dan dibagi lagi Di kesatuan administrasi terkecil yang disebut kampung.” tulis Jurnal itu.
Waktu itu, Wedana atau Kepala Distrik Bekasi adalah R. Kantasuminta. Lalu, ketika Jepang datang, Di tahun 1942-1945 terdapat perubahan-perubahan nama tempat berikut organisasi pemerintahannya.
“Salah satunya yakni perubahan nama Regentschap Meester Cornelis menjadi Jatinegara Ken” tulis jurnal itu.
Bekasi juga berubah penyebutan menjadi Bekasi Gun. Bekasi Gun membawahi tiga Son (kecamatan).
“Berdasarkan maklumat Di atas, dapat diketahui bahwa Bekasi gun terdiri atas tiga Son dan lima belas Lokasi adat (kampung). Bekasi Gun dipimpin Di seorang Guntyo. Masa itu Gontyo dijabat Di Rukadi. Son (kecamatan) dipimpin Di orang Indonesia sampai bentuk yang terendah, yakni Ku.” tulis jurnal itu.
Di zaman Pemerintah RI, Bekasi adalah sebuah kabupaten. Di Di Kabupaten itu, ada sebuah kecamatan bernama Kecamatan Bekasi.
Studi yang dipublikasi umj.ac.id menyebutkan tahun 1982, Kecamatan Bekasi dinaikkan statusnya menjadi Kota Administratif Bekasi.
Kota Bekasi ini membawahi empat kecamatan, yaitu kecamatan Bekasi Selatan, Bekasi Barat, Bekasi Timur, dan Bekasi Utara, serta meliputi 18 kelurahan dan 8 desa.
Lalu, Di tahun 1996 Kota Administratif Bekasi dinaikkan lagi statusnya menjadi Kotamadya dan sekarang dikenal Di nama Kota Bekasi. Maka kini, Bekasi adalah nama dua pemerintahan Lokasi yaitu Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi.
(yum/yum)
Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: Asal-usul Nama Bekasi, Berawal Di Penggalian Sungai Chandrabaga