DENPASAR – Suara Seni Kekayaan Budaya Alunan Jegog yang menggema Di Bali Barat tak hanya menggugah semangat, Tetapi juga menggugah harapan agar Seni Kekayaan Budaya khas Jembrana ini terus ajeg dan lestari.
Ketua Koordinator Paguyuban Sekeha Jegog Pering Agung, Putu Bobi Agus Darma, menyampaikan komitmennya Untuk menjaga eksistensi Jegog Di membentuk Yayasan Jegog Pering Agung, yang Sebelumnya Itu merupakan sebuah paguyuban.
Yayasan ini kini menaungi Di 114 anggota Di berbagai jenjang, mulai Di anak SMP, SMA, hingga sekeha Jegog dewasa. Langkah ini diambil sebagai upaya membangun regenerasi pelaku Seni Kekayaan Budaya Jegog yang Pada ini didominasi Dari seniman-seniman senior.
“Kami siap membentuk Skuat Seni Kekayaan Budaya dan berharap dapat dilibatkan Untuk berbagai event yang diselenggarakan Pemprov Bali,” ujar Putu Bobi.
Ia juga menyampaikan harapan agar pemerintah provinsi Bali memfasilitasi ruang tampil Untuk Jegog, baik Ke tingkat lokal maupun provinsi, hingga menjadi satu event rutin kalender tahunan Perjalanan Di Luarnegeri Bali.
Semisal dilibatkan Untuk mengisi penampilan Untuk penyelenggaraan Pesta Seni Kekayaan Budaya Bali (PKB).
Lebih Jelas, ia menegaskan bahwa Paguyuban Jegog Pering Agung mendukung penuh Inisiatif prioritas Pemerintah Provinsi Bali Ke bawah kepemimpinan Gubernur Bali Wayan Koster, khususnya Untuk menjaga dan melestarikan adat, Seni Kekayaan Budaya, Kekayaan Budaya Dunia, Kebiasaan, serta kearifan lokal Bali yang adiluhung.
Salah satunya dilakukan Lewat pelestarian dan Pembaruan Seni Kekayaan Budaya Alunan Jegog, yang sangat khas Lantaran hanya dimiliki satu-satunya Dari Kabupaten Ke Bali, yakni Kabupaten Jembrana.
Pernyataan tersebut disampaikan Untuk audiensi bersama Gubernur Bali Wayan Koster dan Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny. Putri Suastini Koster.
Gubernur Koster bersama sang istri Ny. Putri Suastini Koster Memperoleh Pengurus Paguyuban Jegog Pering Agung Ke Jayasabha, Denpasar, Senin (7/4/2024).
Ke kesempatan ini, Gubernur Bali, Wayan Koster, Memberi dukungannya Pada Pembaruan jegog. Ia menegaskan pentingnya pembinaan Untuk memperluas ruang hidup Seni Kekayaan Budaya ini, termasuk Memberi perhatian kepada Seni Kekayaan Budaya lokal lainnya seperti Mekepung, Di tetap menjaga nilai-nilai etika dan kelestarian Kekayaan Budaya Dunia. Dirinya pun memastikan, Jegog Akansegera turut mengisi penampilan Ke event Seni Kekayaan Budaya Kekayaan Budaya Dunia PKB tahun – tahun berikutnya.
Ny. Putri Suastini Koster, menambahkan pentingnya Memberi tempat istimewa Untuk Jegog Untuk perhelatan Seni Kekayaan Budaya seperti PKB.
“Berbeda Di baleganjur yang berkembang Ke seluruh Bali, jegog hanya tumbuh Ke Lokasi kelahirannya yakni Jembrana. Ini kekhasan yang harus difasilitasi secara khusus,” ujarnya.
Ny. Putri Suastini mengusulkan agar Perayaan Seni Jegog dibuat sebagai agenda tersendiri, Agar lebih menambah kesan dan gaung Jegog sebagai satu warisan yang tiada duanya. Di juga bisa menjadi Dibagian Di rangkaian PKB.
Ny. Putri Suastini juga menyoroti pentingnya regenerasi lintas generasi, agar para junior dapat menimba ilmu langsung Di para senior, tanpa kehilangan keaslian dan ciri khas jegog.
Ia berharap Perayaan Seni jegog tidak hanya dijadikan ajang parade, Tetapi juga dapat menghidupkan kembali lagu-lagu lawas dan Memperkenalkan karya Mutakhir yang tetap original.
Sebagai tindak lanjut, Yayasan Jegog Pering Agung Ditengah merancang Perayaan Seni Jegog Gubernur Cup yang rencananya digelar September mendatang, Di fokus Ke penampilan Di generasi muda dan anak-anak. Event ini diharapkan menjadi langkah awal Di pelestarian sekaligus Perkembangan, agar jegog tidak hanya hidup Ke masa lalu, tapi terus berdetak Ke masa Didepan.
Di sinergi Ditengah pemerintah, seniman, dan Komunitas, jegog diharapkan tak sekadar menjadi warisan Kekayaan Budaya Dunia, tetapi juga ikon Perjalanan Di Luarnegeri Bali yang membanggakan. Pertemuan tersebut dihadiri juga sejumlah Pengurus TP PKK Provinsi Bali.(arn/jon)
Artikel ini disadur –>Wartabalionline.com Indonesia: Gubernur Koster dan Ny Putri Suastini Dukung Jegog Jembrana Karena Itu Agenda Tahunan Perjalanan Di Luarnegeri Bali