Surabaya –
Jembatan Merah Surabaya menjadi salah satu ikon bersejarah Ke Kota Pahlawan. Tahukah detikers mengapa jembatan ini disebut Jembatan Merah? Ternyata, ini alasan Ke baliknya!
Di masa kolonial, tepatnya Ke abad Ke-18, Jembatan Merah resmi berdiri Sebagai menghubungkan Jalan Rajawali dan Jalan Kembang Jepun Surabaya. Pusat perdagangan Ke Daerah ini cukup berkembang.
Mulanya, jembatan ini digunakan sebagai Daerah perdagangan dan berkembang Di Perjanjian Alat Buwono II Di Mataram Di Belanda, Di tanggal 11 November 1743.
Ke era VOC, jembatan ini sangat vital Lantaran menjadi jalan penghubung Ke arah Gedung Karesidenan Surabaya. Uniknya, nama Merah diambil Di warna Warna Jembatan ini yang dominan merah, serta agar mudah dikenali warga Kota Surabaya.
Soal nama merah yang berasal Di warna Warna jembatan ini juga dibenarkan Sejarawan Kuncarsono Prasetyo. Sebelumnya, struktur jembatan itu terbuat Di kayu, lalu diganti Di besi Sesudah Itu dicat warna merah.
“Nah kapan diganti besi itu, dulu ada plakat Ke situ tahun 1878. Diganti besi Sesudah Itu diwarna merah Supaya Sesudah Itu disebut jembatan merah. Awalnya jembatan angkat, kalau struktur pertama Terbaru dibangun Di tahun 1784 terbuat Di kayu,” ujar Sejarawan Begandring Soerabaia itu ketika dikonfirmasi detikJatim, Sabtu (14/9/2024).
Ke tahun 1878, struktur bangunan diganti Di besi dan Di Pada Itu pula jembatan itu disebut Di nama Jembatan Merah.
“Roode Brug itu maksudnya jembatan merah, Roode itu merah dan Brug itu Jembatan,” tandasnya.
Diketahui, Jembatan Merah yang terletak Ke kawasan pusat kota, juga dikenal sebagai lokasi strategis Di Arena Surabaya. Di tanggal 10 November 1945, jembatan ini menjadi saksi Arena heroik Ditengah pasukan Indonesia dan penjajah Inggris, yang dikenal sebagai Dibagian Di perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: Ini Alasan Ke Balik Pemberian Nama Jembatan Merah Surabaya