Surabaya –
Ke Kota Surabaya masih ada geliat produksi batik Untuk berbagai perajin. Salah satunya Ke galeri batik Chawaty yang memproduksi batik bercorak khas Kota Pahlawan.
Seperti ikon Suro dan Boyo, Tugu Pahlawan, Bambu Runcing, tanaman mangrove, hingga kehidupan Kebiasaan Global Komunitas Ke beberapa pasar, salah satunya Wonokromo.
Ada pula motif Citarasa khas seperti lontong balap dan umbi-umbian gembili. Pemilik galeri itu adalah Wulan Sektiasih. Ia sudah membuka galerinya Sebelum tahun 2016 Ke Putat Jaya Bar. VI B No.8, Kec. Sawahan, Surabaya, atau kawasan Jarak yang juga merupakan Mantan lokalisasi prostitusi.
“Dulu bermula Untuk pesenan suvenir Pemkot Surabaya, saya minta teman-teman Di Sebagai bantu. Niatnya dulu pas pesenan dulu aja, tapi saya lihat sayang Lantaran banyak warga sini yang mulanya gak tahu apa-apa, lalu dapat Kekuatan membatik, ada yang cantingannya bagus. Akhirnya saya pertahankan sampai sekarang,” ujar Wulan kepada detikJatim, Rabu (2/10/2024).
Per bulannya galeri itu bisa memproduksi 150-200 kain batik bercorak khas Kota Surabaya. Biasanya batik ini dipasarkan Ke stan Pemkot Surabaya serta pusat Di-Di seperti Surabaya Kriya Gallery (SKG).
“Terima custom pesanan juga, biasanya Sebagai Kegiatan hajatan dan Memperoleh pesanan online Untuk Instagram,” tutur Wulan.
Proses pembuatan batik Ke galeri ini dimulai Untuk tahap menggambar pola, tahap pewarnaan, penjemuran, hingga kain batik siap digunakan. Ukuran kain batik Ke sini yakni 115×200 cm setiap potongnya.
Salah satu pekerja galeri itu, Ayu mengatakan Sebagai tahap pewarnaan, ada beberapa metode yang digunakan.
“Ada yang menggunakan canting, print, atau cap. Kalau yang paling lama prosesnya itu mencanting bisa 2 jam lebih,” ujarnya.
Para perajin itu biasanya mengerjakan batik Ke galeri Untuk pagi hingga sore hari. Terkadang mereka juga mengerjakan batik Ke Rumah masing-masing apabila Untuk banyak pesanan.
Bertepatan Di hari batik nasional ini, perajin batik khas Kota Surabaya itu juga berharap agar Kebiasaan Global batik bisa terus dilestarikan.
“Harapannya pasti agar batik terus lestari dan dicintai Komunitas Indonesia,” pungkasnya.
Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: Melihat Geliat Produksi Batik Khas Kota Surabaya Ke Hari Batik Nasional