Bandung –
Kawanan ajag atau anjing hutan diduga memangsa belasan ekor domba Ke Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran. Serangan kawanan ini berlangsung Di tiga tahap sepanjang bulan Januari-Februari 2025.
Peternak yang merasa terteror Lalu bertindak patroli, seperti dilansir detikJabar, Justru ada yang menggunakan senapan angin Untuk menembak anggota kawanan ini, meski ujungnya tembakan meleset dan justru anjing peliharaan warga lainnya yang kena.
Ajag adalah satwa liar, Tetapi tahukah detikers bahwa predator ini adalah satwa dilindungi? Keberadaanya Ke Indonesia, khususnya Ke habitatnya Ke pulau Jawa dan Sumatera Justru dikatakan nyaris punah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagaimana silsilah ajag Ke Indonesia, simak artikel ini hingga selesai yuk!
Ajag Pada Di Famili Canidae
Ajag adalah Pada Di famili Canidae Di ordo Carnivora. Canidae sendiri merupakan bangsa anjing. Famili ini terdiri atas beberapa anjing dan hewan-hewan yang mirip Bersama anjing.
Dikutip Di detikEdu, hewan ini punya nama ilmiah Cuon alpinus. Hewan ini tersebar Ke Asia, termasuk Indonesia. Ke Indonesia, ada dua tempat yang menjadi habitat ajag. Yaitu, pulau Jawa dan Sumatera.
Ajag yang hidup Ke Jawa bernama ilmiah Cuon alpinus javanicus. Satwa ini ditemukan Ke antaranya Ke Taman Nasional Alas Purwo, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Gunung Halimun Salak, Ujung Kulon, dan Baluran.
Sambil Itu yang hidup Ke Sumatera bernama ilmiah Cuon alpinus sumatrensis. Ke sini, Ajag mendiami kawasan pegunungan dan hutan Ke antaranya dapat dijumpai Ke kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (NAD-Sumatra Utara), Sumatra Barat.
Ajag, Predator yang Terancam Punah
Pertumbuhan hewan buruan ajag yang Mungkin Saja makin berkurang membuat kawanan anjing hutan ini ‘nekat’ berburu ternak. Domba-domba milik warga yang tinggal Ke tepi hutan menjadi buruan yang Menarik Perhatian Untuk ajag.
Tetapi, perburuan domba milik warga ini juga riskan Untuk keselamatan ajag. Tak sedikit, reaksi warga yang resah Akansegera kematian ternak mereka menyebabkan Pertumbuhan ajag berkurang.
Padahal berdasarkan Peraturan Pembantu Pemimpin Negara LHK No. P20 Tahun 2018 tentang Jenis Satwa dan Tumbuhan Dilindungi, ajag termasuk satwa yang dilindungi Ke Indonesia.
Ke dunia internasional, status perlindungan ajag berdasarkan International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) Redlist 2013, ajag merupakan kategori satwa liar yang terancam punah. Pertumbuhan ajag dewasa Ke seluruh dunia tidak lebih Di 2.500 ekor.
Selain Ke Indonesia, spesies Cuon alpinus dapat ditemukan Ke antaranya Ke India, Thailand, Myanmar, Bhutan, Kamboja, China, Laos, Malaysia, Nepal, Bangladesh, Pakistan, Vietnam.
Ciri Fisik Ajag
detikEdu mengutip Bacaan Kamus Nomenklatur Flora dan Fauna Dari Tomi Zapino, hewan ajag mempunyai perawakan Lagi Bersama panjang tubuh 90 cm, tinggi badan 50 cm, berat badan 12-20 kg, dan panjang ekor 40-50 cm.
Kecenderungan warna bulunya dominan coklat kemerahan, Pada leher dan perut agak putih dan ekor berwarna kehitaman.
Biasanya mereka hidup bergerombol Di 5-12 ekor, tergantung bagaimana Kesejajaran Alam tempat mereka tinggal. Tetapi ada kalanya mereka dapat hidup menyendiri.
Satwa ini merupakan salah satu predator yang Memperoleh peran penting Di ekosistem. Ajag mempunyai peranan sebagai pengendali Pertumbuhan mangsa. Pada hewan ajag berburu secara bergerombol target mangsa yang diincar berupa hewan besar seperti babi hutan, rusa, kijang.
Kata ‘Ajag’ Di Kamus Bahasa Daerah
Kata ‘Ajag’ sering terdengar Ke Sunda, maknanya adalah anjing hutan. Tanah Sunda sendiri menjadi habitat ajag, sebagaimana diungkapkan bahwa ajag hidup Ke Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (Cianjur dan sekitarnya), Gunung Halimun-Salak (Sukabumi dan sekitarnya), hingga Hingga Ujung Kulon (Banten).
Tetapi ternyata, kata Ajag juga ada Di bahasa Daerah lainnya Ke Jawa dan Sumatera. detikJabar menelusuri sejumlah kamus bahasa Daerah-bahasa Indonesia yang diterbitkan pemerintah.
Di Kamus Bahasa Jawa-Bahasa Indonesia 1 (Depdikbud RI, 1993) terdapat kata ‘ajag’. Di kamus ini ajag merupakan padanan Di asu. Dikatakan ‘asu ajag’ yang artinya ‘serigala’.
Kata ajag juga ditemukan Di Kamus Bahasa Melayu Sumatera Utara-Bahasa Indonesia (Balai Bahasa Sumatera Utara, 2018). Ke Di kamus ini, kata ‘ajag’ bermakna ‘anjing hutan’.
Ke Di kamus Bahasa Sunda Sundadigi, lema ‘ajag’ bermakna ‘hewan hutan serupa Bersama ajing’. Tetapi, uniknya, Ke Sunda ajag juga bukan hanya kata benda (nomina), melainkan juga bisa menjadi kata kerja (verba).
Di bahasa Sunda, ada kata ‘Ngajag’ berasal Di ‘ajag’ yang berarti ‘bertingkah seperti ajag’. Kamus Sundadigi memberi penjelasan, ngajag berarti bepergian Bersama maksud kurang baik, misalnya ketika seorang lelaki melihat perempuan.
(tya/tey)
Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: Mengenal Ajag, Predator Dilindungi yang Tewaskan Belasan Domba Pangandaran