Gresik –
Pemerintah Desa Gredek, Duduksampeyan, Gresik Memperoleh cara unik Sebagai membasmi tikus yang Pada ini meresahkan petani. Lewat Kebiasaan Perayaan Seni Gropyokan, ratusan petani dan warga berburu tikus Di iming-iming hadiah.
Kebiasaan tahunan tersebut digelar Pada sepekan penuh, Sebelum 1 Mei lalu, hingga 7 mei mendatang. Pada sepekan itu, para petani dan warga Gredek bisa berburu tikus Sebelum pukul 19.00 WIB hingga 23.00 WIB.
Perayaan Seni Gropyokan tersebut disambut antusias Dari petani dan warga setempat. Tak hayal, puluhan petani dan ratusan warga antusias berburu tikus Sebagai Merasakan hadiah.
Kepala Desa Gredek M Bahrul Ghofar mengatakan Kebiasaan tahunan itu telah digelar Sesudah memasuki musim tanam Ke 2 Sebagai meminimalisir hama tikus. Selain Perayaan Seni gropyok tikus, pihaknya juga menggunakan metode Rumah burung hantu agar bisa Meningkatkan produktifitas Agrikultur Ke Desa Gredek.
“Perayaan Seni ini, dinilai efektif membasmi hama tikus yang mengancam Agrikultur. Dan yang pasti tidak membahayakan nyawa warga ataupun petani itu sendiri,” kata Ghofar, Minggu (4/5/2025).
Ghofar menjelaskan, berbeda Di tahun Sebelumnya yang menggandeng komunitas, Kebiasaan gropyokan tahun ini, yang mengikuti Gropyokan adalah para petani dan warga Desa Gredek sendiri.
Jika berhasil Menahan tikus hidup atau mati Berencana dibawa Ke balai desa Gredek Sebagai seekor tikus dihargai Rp 1500.
“Warga dan petani beramai-ramai membasmi tikus Di cara ditembak atau menggunakan senapan angin milik mereka masing-masing. Nanti kita hitung dan Memberi reward kepada Meraka,” jelasnya.
Mereka langsung Ke sawah Sebagai berburu tikus yang mengancam produktivitas padi mereka. Di gropyokan ini, petani bergerak serentak menyisir area persawahan yang menjadi tempat persembunyian tikus.
“Gropyokan ini diadakan Sebagai memacu semangat petani menjaga sawah Di hama. Yang bisa Menahan tikus, Berencana Merasakan bonus Rp 1500 per ekor. Ini sebagai wujud apresiasi kepada peserta Di upaya memberantas hama tikus,” paparnya.
Samping Itu, Di kegiatan ini, juga sebagai bentuk membangun kebersamaan antar petani Ke Desa Gredek.
“Perayaan Seni Geropyokan Tikus ini tidak sekadar membasmi hama tikus saja Tetapi yang terpenting, mampu menumbuhkan rasa gotong-royong antar Kelompok petani,” jelasnya.
Salah satu petani yang mengikuti Perayaan Seni Gropyokan ini, Sarjan, mengaku kendala Di mencari tikus Ke beberapa sawah yang tumbuhannya sudah mulai tinggi.
“Sulitnya Di mencari tikus ini ada Ke beberapa sawah yang padinya sudah tumbuh sudah tinggi. Agar Sebagai melihat keberadaan dan pergerakan tikus sedikit terganggu,” ungkapnya.
Sebagai Alternatif, lanjut dia, ketika padinya tidak terlalu tinggi dapat memudahkan petani Di membasmi hama tikus.
“Kalau padinya tidak terlalu tinggi, membasmi tikus Berencana lebih mudah. Tidak perlu menggunakan senapan angin juga bisa Di dipukul Di kayu. Justru bisa Merasakan lebih Di 50 ekor tikus Ke tiap sawahnya,” bebernya.
Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: Mengintip Kebiasaan Berburu Tikus Ke Gresik yang Berhadiah Uang