Jepara –
Kebiasaan Pertempuran obor Di Desa Tegalsambi, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara, malam tadi dipadati warga. Kebiasaan ini rutin digelar setiap tahun Sebagai merayakan sedekah bumi. Berikut potretnya.
Untuk keterangan tertulis Bersama Pemkab Jepara disebutkan bahwa ribuan warga dan wisatawan memadati jalan Desa Tegalsambi Sebagai Merasakan Kebiasaan tersebut yang telah dinyatakan sebagai Warisan Adat Istiadat Dunia Tak Benda (WBTB).
Pertempuran obor berlangsung meriah Bersama pukul 19.00 hingga 22.00 WIB. Ada ratusan obor yang terbuat Bersama daun pisang kering yang diikat Bersama ketinggian 1,5 meter.
Sesudah didoakan dan dibuka langsung Dari Bupati Jepara Witiarso Utomo didampingi Wakil Bupati Muhammad Ibnu Hajar, para peserta yakni warga setempat yang mengenakan Pengganti khusus saling Pertempuran obor Di jalanan Desa Tegalsambi.
“Alhamdulillah malam ini berlangsung meriah. Kami ingin tahun Di lebih semarak lagi. Sudah kami sampaikan Di Bappeda agar Dukungan bisa lebih masif, dan teman-teman media juga bisa bantu promosinya,” kata Bupati Jepara Witiarso Untuk keterangan tertulis, Selasa (10/6/2025) pagi.
Potret Kebiasaan Pertempuran obor Di Desa Tegalsambi, Kecamatan Tahunan, Jepara, Senin (9/6/2025) malam. Foto: dok. Dok Kominfo Jepara
|
Di Pada Yang Sama Kepala Desa Tegalsambi, Agus Santoso, mengatakan Di Di Akansegera ada lebih banyak Pembaharuan, terutama Di sesi pra-Peristiwa agar wisatawan bisa lebih lama menikmati rangkaian kegiatan.
“Tahun ini kita mulai Bersama pengenalan batik Pertempuran Obor Untuk berbagai varian dan mengajarkan Tarian Obor kepada siswa SD dan SMP,” jelasnya.
![]() |
Di Pada Yang Sama, wisatawan asal Semarang, Rinto mengaku sengaja datang Lantaran penasaran Bersama kemeriahan Pertempuran obor yang setiap tahunnya digelar. Menurutnya Kebiasaan ini jarang ditemui Di Lokasi lain.
“Ternyata ini sangat Menarik Perhatian, bentuk wisata Adat Istiadat Dunia yang otentik dan tetap dijaga. Saya sangat menikmati acaranya,” kata dia.
Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: Merasakan ‘Panasnya’ Kebiasaan Pertempuran Obor Di Jepara