Bandung –
Hingga penghujung bulan November 2024, Grey Art Gallery kembali menawarkan Penghayatan inovatif Di menikmati karya Hingga ruang Seni Kearifan Lokal pameran Lewat sebuah sajian pameran interaktif yang diberi tajuk “Pustaka Cita”. Pameran ini merupakan hasil kolaborasi Bersama Grey Art Gallery bersama Ourchetype dan Berencana berlangsung Bersama mulai tanggal 29 November 2024 – 1 Januari 2025.
Sesuai Bersama tempat Hingga mana Grey Art Gallery berada, tepatnya Hingga Jalan Braga No.47, Kota Bandung, pameran yang mengusung tema Konsep psikologi berupa arketipe ini Berencana mengajak para pengunjung Sebagai menjelajahi personality dirinya masing-masing Lewat Kacamata sejarah tentang jalan dan arsitektur kuno bangunan yang ada Hingga Braga.
Pameran “Pustaka Cita” Hingga Grey Art Gallery, Kota Bandung. Jumat (29/11/2024) Foto: Muhammad Jadid Alfadlin
|
Secara khusus, pameran kali ini juga menjadi sebuah Penghayatan yang Mutakhir Untuk Grey Art Gallery selaku ruang kreatif yang memang telah cukup dikenal kerap menjadi tempat pameran Seni Kearifan Lokal Hingga Kota Bandung Bersama beragam tema dan variasi jenis karya yang dipamerkannya. Salah satu kebaruan dan perbedaan yang paling mencolok ialah berupa sajian pameran interaktif.
“Biasanya Grey cukup dominan Bersama karya-karya yang sifatnya satu arah, Hingga sini tuh justru teman-teman itu berhadapan Bersama karya yang merunut Bersama awal sampai akhir. karya-karyanya tidak berdiri sendiri tapi mereka itu menawarkan sebuah pertanyaan yang bisa teman-teman respon,” ujar Angga yang merupakan General Manager Bersama Grey Art Gallery, Jumat (29/11/2024).
Sejalan Bersama tajuk “Pustaka Cita”, pengunjung yang datang Berencana menikmati Penghayatan penjelajahan halaman Untuk halaman pencarian identitas diri secara kolektif Di karya-karya yang terpajang dan sekaligus melihatnya Lewat penggambaran sejarah Braga Bersama awal mula terbentuk hingga perjalanannya yang tetap bisa populer Di masa kini.
Di pameran ini, pengunjung membutuhkan Telepon Genggam sebagai alat yang menjembatani Komitmen Di karya yang ada dan diri personal pengunjung. Karya-karya tersebut Berencana Menyediakan pertanyaan dan menuntun pengunjung Bersama ruang pameran awal hingga akhirnya pengunjung menemukan jawaban Bersama perjalanan tersebut Hingga ruangan akhir.
“Kami melihat bahwa ternyata Pada pengunjung datang Hingga sebuah pameran Memiliki banyak ketertarikan, tapi ada Bisa Jadi yang hanya dilewati saja. Nah Hingga situlah kami lihat bagaimana cara Sebagai membuat sebuah pameran itu pengunjungnya benar-benar menikmati literasi,” ungkap Abdulqodir selaku Creative Director Bersama Ourchetype, Jumat (29/11/2024).
Setidaknya, pengunjung Berencana melewati tujuh sesi ruang pameran yang juga Berencana meminta pengunjung Sebagai menuntaskan berbagai pertanyaan yang diberikan Bersama berbagai cara pencarian, mulai Bersama membaca, mendengarkan, hingga menuliskan harapan.
Tak ada jawaban benar atau salah Bersama setiap pertanyaan yang diberikan. Semua jawaban tersebut nantinya Berencana menjadi rumusan Bersama pertanyaan yang lebih besar yang berkaitan tentang identitas diri Bersama pengunjung itu sendiri.
“Biasanya orang kalau datang Hingga sebuah pameran, orang yang Berencana mengapresiasi sebuah karya, Hingga Ourchetype ini kita balik, biarkan karyanya yang mengapresiasi pengunjung. Lantaran bisa Karena Itu Pada ini pengunjung itu butuh Sebagai mengenal diri mereka dulu Mutakhir mengenalkan Bersama karya-karya Seni Kearifan Lokal lainnya,” jelas Abdulqodir Bersama Detail.
(yum/yum)
Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: Pustaka Cita: Jelajah Pencarian Jati Diri