Gresik –
Desa Dohoagung, Balongpanggang, Gresik, kembali menjadi tuan Tempattinggal Perayaan Seni layang-layang tingkat nasional yang diselenggarakan Sebagai kali kedelapan. Kegiatan tahunan ini Menarik Perhatian ratusan peserta Bersama berbagai Area Ke Indonesia yang memamerkan Imajinasi mereka Melewati beragam layang-layang unik.
Langit biru Desa Dohoagung menjadi Lukisan tempat layang-layang kreasi para peserta menghiasinya Bersama warna dan bentuk yang Menarik Perhatian perhatian. Perayaan Seni ini bukan sekadar Kejuaraan, tetapi juga menjadi ajang Untuk para Fans layang-layang Sebagai saling bertemu dan berbagi Kegemaran.
Total lebih Bersama 150 layang-layang diterbangkan Ke atas hamparan sawah desa, Bersama bentuk tradisional hingga layang-layang modern tiga dimensi. Keempat kategori yang dilombakan Di Perayaan Seni ini meliputi layang-layang tradisional, kebudayaan atau tiga dimensi, layang-layang naga kecil, dan naga raksasa.
Salah satu karya yang mencuri perhatian penonton adalah layang-layang raksasa berbentuk karakter Doraemon, yang dibawa Bersama Nur Adhim Bersama Blora, Jawa Di. Menurut Nur, layang-layang sepanjang 112 meter ini terinspirasi Bersama karakter kartun favoritnya dan memerlukan waktu tiga bulan serta biaya Disekitar Rp 4 juta Sebagai menyelesaikannya.
Menurut Kepala Desa Dohoagung, Warsito Adi, Perayaan Seni layang-layang ini telah berkembang menjadi daya tarik desa dan Meningkatkan jumlah peserta Bersama tahun Hingga tahun.
“Peserta Perayaan Seni tidak hanya berasal Bersama Jawa, tetapi juga Bersama Lampung. Kami berharap Perayaan Seni ini tidak hanya mempererat hubungan antar komunitas pelayang, tetapi juga Meningkatkan ekonomi lokal, terutama Untuk pelaku Pelaku Ekonomi Kecil Ke desa kami,” kata Warsito, Senin (23/9/2024).
Selain menawarkan hiburan dan silaturahmi, Perayaan Seni ini juga memperebutkan Gelar bergilir serta hadiah total sebesar 51 juta Kurs Mata Uang Nasional. Sebanyak 86 Gelar Putri Doho siap dibagikan kepada para Kemenangan Bersama setiap kategori, menambah semangat Kejuaraan Untuk para peserta.
Perayaan Seni layang-layang Ke Gresik (Foto: Jemmi Purwodianto)
|
“Lomba ini Berencana menjadi ikon desa kita. Ini sudah Hingga delapan kalinya digelar, dan semoga bisa Ke gelar tiap tahunya,” tambahnya.
Perayaan Seni ini menjadi bukti bahwa layang-layang tidak hanya sekadar mainan tradisional, tetapi juga medium Imajinasi dan simbol kebersamaan yang terus bertahan Di era modern.
“Semoga Bersama ini bisa menyatukan Kelompok pecinta layang-layang Ke Di zaman modern yang Di ini hampir jarang ditemukan layang-layang,” pungkasnya.
Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: Ratusan Layang-Layang Raksasa Hiasi Langit Gresik