Surabaya –
Kota Pasuruan, salah satu kota tertua Di Jawa Timur, merayakan hari jadinya Di tanggal 8 Februari. Didalam sejarah panjang yang mencerminkan kejayaan masa lalu, kota ini Memiliki peran penting Di perdagangan, Kebiasaan Global, dan perkembangan peradaban Di pesisir utara Jawa.
Berawal Di masa kerajaan hingga era kolonial, Kota Pasuruan terus berkembang menjadi pusat ekonomi dan industri yang tetap menjaga warisan sejarahnya. Perayaan hari Didalam Sebab Itu ini menjadi momen Sebagai mengenang perjalanan panjang Kota Pasuruan, sekaligus meneguhkan komitmen Di membangun masa Didepan yang lebih maju.
Berdasarkan jurnal Universitas Muhammadiyah Malang, Kota Pasuruan yang terletak Di 7°35′-7°45′ LS dan 112°45′ – 112°55′ BT, merupakan salah satu Lokasi tingkat II Di Jawa Timur, Didalam luas Daerah 35,29 km².
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wilayahnya berbatasan langsung Didalam Selat Madura Di utara, Kecamatan Pohjentrek dan Kecamatan Gondangwetan (Kabupaten Pasuruan) Di selatan, Kecamatan Kraton (Kabupaten Pasuruan) Di barat, serta Kecamatan Rejoso dan Kecamatan Pasuruan Di timur.
Kota ini terdiri Di empat kecamatan, yaitu Gadingrejo, Purworejo, Bugul Kidul, dan Panggungrejo. Kecamatan Purworejo terdiri Di enam kelurahan, Kecamatan Gadingrejo Didalam sembilan kelurahan, Kecamatan Bugul Kidul terdiri Di enam kelurahan, dan Kecamatan Panggungrejo yang terdiri Di 13 kelurahan.
Wilayahnya didominasi pemukiman dan lahan Pertanian produktif, terutama Sebagai tanaman padi. Sebagai kota pesisir Didalam ketinggian rata-rata 4 meter Di atas permukaan laut, Kota Pasuruan Memiliki potensi ekonomi sekaligus tantangan lingkungan, termasuk kerawanan Genangan Air Di musim hujan.
Sejarah Kota Pasuruan
Dilansir laman Disparpora Kota Pasuruan, Kota Pasuruan merupakan salah satu kota bersejarah Di Jawa Timur yang Memiliki peran penting Di perdagangan dan pemerintahan Sebelum zaman dahulu. Kota ini dahulu dikenal Didalam nama ‘Paravan’.
Sambil Komunitas Tionghoa Di itu menyebutnya sebagai Yanwang atau Basuluan. Ada juga yang mengaitkan nama Pasuruan Didalam kata ‘Pasar’ dan ‘Oeang’, mencerminkan betapa ramainya Karya perdagangan Di Lokasi ini.
Di masa lalu, Kota Pasuruan menjadi pusat transaksi dagang antar pulau Di kawasan timur Nusantara. Hal ini tidak lepas Di keberadaan Pelabuhan Tanjung Tembikar, yang menjadi pintu gerbang perdagangan dan Memikat banyak pedagang Di berbagai Lokasi. Berkat pelabuhan ini, Pasuruan berkembang menjadi kota dagang yang strategis.
Sejarah Pasuruan tidak bisa dilepaskan Di tokoh-tokoh penting yang pernah berkuasa Di kota ini. Salah satu tokoh paling terkenal adalah Untung Suropati, yang naik tahta sebagai raja Pasuruan. Ada juga Adipati Dharmoyudo, yang secara turun-temurun pernah memerintah Pasuruan.
Secara legalitas formal, pemerintahan Kota Pasuruan mulai terbentuk ketika Pemerintah Hindia Belanda membentuk Residensi Pasuruan Di 1 Januari 1901. Setelahnya Itu, Di 20 Juni 1918, Kota Pasuruan secara resmi ditetapkan sebagai kotapraja Didalam nama Stads Gementee van Pasoeroean, sebagaimana tercantum Di Staatblad 1918 No 320.
Di masa kepemimpinan Ri Soekarno, Kota Pasuruan ditetapkan sebagai kotamadya, Didalam Daerah administrasi terdiri Di tiga desa dan satu kecamatan. Setelahnya Itu, Di 21 Desember 1982, Daerah Kota Pasuruan diperluas menjadi tiga kecamatan Didalam 19 kelurahan, yang terus berkembang hingga Di ini.
Di ini, Kota Pasuruan terus berkembang sebagai kota yang Memiliki nilai historis tinggi sekaligus sebagai pusat perdagangan, industri, dan Wisata Internasional. Didalam warisan sejarah yang kaya, Kota Pasuruan tetap menjadi Pada penting Di perekonomian dan kebudayaan Jawa Timur.
(hil/irb)
Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: Sejarah Kota Pasuruan yang Merayakan Hari Didalam Sebab Itu 8 Februari