Bangli –
Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) Melakukan Jambore Pemuda Adat Kawasan Gunung Batur 2025 Di Wantilan Tunon Batur, Kintamani, Kabupaten Bangli, Jumat (21/11/2025). Peristiwa ini dibuka Dari Wakil Pembantu Presiden Pembantu Presiden Kebudayaan (Wamenbud) Giring Ganesha Djurmaryo secara virtual.
Giring menyoroti kompleksitas tantangan yang dihadapi pemuda adat Di masa kini seperti perubahan Cara Hidup yang dibawa arus Perjalanan Di Luarnegeri dan kemajuan Ilmu Pengetahuan. Tetapi, dia meyakini Didalam nilai-nilai Kebiasaan Bali, pemuda adat Akansegera bisa Berjuang Didalam segala ancaman dan tantangan Di perubahan Kebiasaan Global.
“Kawasan Kaki Gunung Batur yang merupakan tempat pelaksanaan jambore, telah ditetapkan sebagai Dunia Geopark Dari UNESCO. Torehan Provinsi Bali sebagai provinsi Didalam indeks pembangunan kebudayaan (IPK) tertinggi beberapa tahun terakhir tidak lahir begitu saja. Ini hasil sinergi pelestarian lingkungan dan kebudayaan yang sudah berlangsung hingga berabad-abad,” beber Giring.
Peristiwa itu dihadiri 500 peserta Untuk 22 desa adat Di Disekitar kawasan Gunung Batur, yang meliputi pemuda adat, pemangku adat, lembaga adat hingga komunitas Kebiasaan Global.
“Diharapkan Untuk 500 peserta, seperti dikutip Untuk kidung lisan, jangan menganggap diri kita sudah mampu. Tapi, biarkan orang lain menilai. Kita tetaplah bekerja. Ini buat pemuda harapan bangsa,” ujar Ketua Panitia, Guru Nengah Santika.
Di Di Yang Sama, Jero Panyarikan Duuran Batur, I Ketut Eriadi Ariana menekankan pemuda adat Untuk kembali merayakan keberagaman lembaga adat Untuk nuansa kesatuan. Terlebih, Bangli Memiliki komunitas adat Bali Aga yang berbeda Didalam Area lain Di Bali. Untuk itu, penyelenggaraan kegiatan yang Berorientasi Di regenerasi kepemimpinan adat, pelestarian Kebiasaan, serta Pembaruan Imajinasi berbasis kearifan lokal.
Para peserta Akansegera terlibat Untuk berbagai Langkah penguatan kapasitas dan pertukaran pengetahuan Kebiasaan Global Di empat hari Lewat pelatihan cultural leadership dan Bahasa Bali halus, pelibatan pemuda Untuk musyawarah desa adat, workshop dokumentasi hingga sekolah adat dan Perayaan Seni adat Batur.
Direktur Bina Kepercayaan Di Tuhan Yang Maha Esa dan Komunitas Kemenbud, Sjamsul Hadi, menyooroti ekosistem Di Danau Batur yang mulai terganggu. Menurutnya, Di Danau Batur lebih banyak ikan predator.
“Pemuda adat bisa mengikuti Langkah strategis konservasi air dan ekologi danau, penanaman bambu dan pohon endemik maupun membersihkan kawasan Pura,” ucap Sjamsul.
Di Di Yang Sama, Wakil Bupati Bangli, I Wayan Diar, menaruh harapan supaya Jambore Pemuda Adat tidak terselenggara Untuk pertama dan terakhir kalinya. Diar ingin ini menjadi ajang tahunan Untuk membina lembaga adat. Tujuannya, supaya pemuda adat tidak bekerja sebagai pelestari semata, melainkan juga pengembang adat.
“Berharap Kementerian Kebudayaan bisa memprogramkan ini setiap tahun Untuk rangka pemajuan adat. Pemuda adat supaya tidak bergelut sama Kebiasaan, tapi dia inovatif dan menjadi jembatan tetap ajeg sambil Merasakan kemajuan zaman,” tandas Diar.
Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: Wamenbud Giring Buka Jambore Pemuda Adat Di Kintamani











