Surabaya –
Perayaan Tri Suci Hari Waisak sudah Di Di mata. Umat Buddha Di seluruh dunia Ditengah Menyusun diri menyambut hari yang sangat istimewa ini. Tahun ini, hari raya Waisak jatuh Di Senin 12 Mei 2025.
Sebelumnya ikut merayakan atau sekadar Memperhatikan perayaan ini, ada baiknya kita memahami lebih dulu makna Di balik Tri Suci Waisak. Berikut penjelasan lengkapnya mengenai Tri Suci Waisak.
Apa Itu Tri Suci Waisak?
Hari raya Waisak bukan hanya ritual keagamaan tahunan, melainkan momen sakral yang merefleksikan perjalanan spiritual Sang Buddha. Sesuai makna “Tri Suci”, Di mana “Tri” berarti tiga, dan “Suci” berarti mulia, perayaan ini memperingati tiga peristiwa penting Untuk kehidupan Buddha, sebagaimana dilansir Didalam laman resmi Kementerian Agama.
- Kelahiran Bodhisattva Siddharta Gautama Di Taman Lumbini Di tahun 623 SM.
- Pencerahan Sempurna yang dicapai Dari Petapa Gotama Di Bodhgaya Di tahun 588 SM.
- Wafatnya Buddha Gotama (Maha Parinibbana) Di Kusinara Di tahun 543 SM.
Untuk praktiknya, umat Buddha biasanya Mengadakan berbagai kegiatan keagamaan dan sosial, seperti kerja bakti Di lingkungan vihara, ziarah Hingga makam leluhur, hingga bersilaturahmi Didalam keluarga dan sesama umat.
Makna Tri Suci Waisak
Tri Suci Waisak adalah momen paling suci dan penting Untuk umat Buddha Di seluruh dunia. Istilah “Tri Suci” merujuk Di tiga peristiwa agung Untuk kehidupan Sang Buddha, Siddharta Gautama. Ketiga peristiwa ini Disorot sebagai tonggak utama Untuk perjalanan spiritualnya dan menjadi inti ajaran Buddha. Berikut makna Didalam masing-masing peristiwa Tri Suci Waisak.
1. Kelahiran Pangeran Siddharta Gautama
Peristiwa ini terjadi Di Taman Lumbini, Nepal, Di tahun 623 SM. Kelahiran Siddharta menjadi awal Didalam misi besar Untuk menemukan jalan Ke kebebasan Didalam penderitaan. Dari lahir, ia diyakini membawa cahaya kebijaksanaan yang Akansegera menerangi dunia.
2. Pencapaian Penerangan Sempurna (Bodhi)
Sesudah meninggalkan kehidupan istana dan menjadi petapa, Siddharta bermeditasi Di bawah pohon Bodhi Di Bodhgaya, India. Di usia 35 tahun, ia mencapai pencerahan sempurna (Bodhi) dan menjadi Buddha. Pencerahan ini membuka jalan Untuk umat manusia Untuk memahami kebenaran hakiki tentang kehidupan, penderitaan, dan cara mengatasinya.
3. Parinibbana (Wafatnya Sang Buddha)
Sang Buddha wafat Di Kusinara (kini Kushinagar, India) Di usia 80 tahun. Peristiwa ini disebut Maha Parinibbana, yang menandai akhir kehidupan jasmani Sang Buddha dan masuknya Hingga Untuk Nibbana yang sempurna, tanpa kelahiran kembali. Wafatnya bukanlah akhir, melainkan pengingat Akansegera ajaran dan keteladanan beliau yang abadi.
Tri Suci Waisak tidak hanya memperingati tiga momen penting, tetapi juga mengajak umat Buddha Untuk merenungkan ajaran Buddha, memperkuat tekad Untuk menjalani kehidupan yang penuh welas asih, kebijaksanaan, dan kesadaran. Momentum ini menjadi waktu Untuk memperdalam spiritualitas, melakukan kebajikan, serta menyebarkan cinta kasih kepada semua makhluk.
Rangkaian Peristiwa Hari Raya Waisak 2025
Memperingati Tri Suci Waisak 2569 BE, puncak perayaan Akansegera dipusatkan Di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Ditengah. Sejumlah kegiatan telah dijadwalkan Untuk memeriahkan momen suci ini.
Minggu 4 Mei 2025
- Karya Bakti Taman Makam Pahlawan Seluruh Indonesia
Sabtu-Minggu 10-11 Mei 2025
- Bakti Sosial Terapi Gratis Di Zona 2 Candi Borobudur
Sabtu 10 Mei 2025
- Api Dharma Di Mrapen, Grobogan dan Ritual Pensakralan Di Candi Mendut
Minggu 11 Mei 2025
- Air Berkah Umbul Jumprit Temanggung dan Ritual Pensakralan Di Candi Mendut
Senin 12 Mei 2025
- Kirab Waisak Didalam Candi Mendut Hingga Candi Borobudur
- Pelepasan Lampion Waisak
- Detik-detik Waisak pukul 23.55.29 WIB
- Pradaksina Candi Borobudur
Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: Mengenal Tri Suci Waisak, Ini Makna Di Balik Tiga Peristiwa Agung Buddha