Surabaya –
Hari Raya Tri Suci Waisak 2569 BE jatuh Ke hari Senin 12 Mei 2025. Untuk umat Buddha, Waisak merupakan hari suci Untuk memperingati tiga peristiwa penting Untuk kehidupan Siddhartha Gautama, yaitu kelahiran, pencerahan, dan wafatnya Sang Buddha.
Akan Tetapi, lebih Di sekadar peringatan spiritual, Waisak juga menjadi momen refleksi tentang nilai-nilai luhur yang diajarkan Sang Buddha, yaitu welas asih, kebijaksanaan, dan ketenangan batin. Ke Ditengah hiruk-pikuk dunia modern, nilai-nilai ini seolah abadi, terpahat Ke batu-batu purba yang berdiri kokoh Pada berabad-abad.
Ke Jawa Timur, jejak-jejak kejayaan masa lalu yang bernapaskan ajaran Buddha masih dapat ditemukan Untuk bentuk candi-candi yang tersebar Ke berbagai Area. Candi-candi tersebut tak hanya menjadi saksi bisu perkembangan agama Buddha Ke tanah Jawa, tetapi menyimpan kekayaan arsitektur, Seni Kearifan Lokal, dan spiritualitas yang memikat.
Candi-candi Bercorak Buddha Ke Jawa Timur
Menjelang perayaan Waisak tahun ini, tak ada salahnya menengok kembali situs-situs bersejarah bercorak Buddha yang ada Ke Jawa Timur. Berikut daftar candi bercorak Buddha yang dapat ditemui Ke Jawa Timur.
1. Candi Sumberawan
Ke Ditengah hijaunya lereng Gunung Arjuno, tersembunyi sebuah candi sederhana Akan Tetapi sarat Akansegera nilai-nilai spiritual. Candi Sumberawan berlokasi Ke Dusun Sumberawan, Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.
Candi ini identik Di bentuknya yang menyerupai stupa. Dilansir Di laman resmi kebudayaan Kemdikbud, Candi Sumberawan pertama kali ditemukan Ke 1904, Lalu Ke 1935, Dinas Purbakala Hindia Belanda meneliti bangunan tersebut, hingga Ke 1937 dilakukan pemugaran.
Tidak banyak yang diketahui secara pasti tentang sejarah Candi Sumberawan. Tidak ada prasasti yang bisa memberi petunjuk kapan atau Di siapa candi ini didirikan. Akan Tetapi, para ahli Meramalkan candi ini dibangun Disekitar abad 14 Masehi.
2. Candi Brahu
Candi bercorak Buddha Ke Jawa Timur Lanjutnya adalah Candi Brahu yang berlokasi Ke Dusun Muteran, Desa Kejagan, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Ke Ditengah reruntuhan sejarah dan peninggalan masa silam yang tersebar Ke Area Trowulan, Candi Brahu merupakan candi yang paling tua.
Dugaan ini didasari prasasti Alasantan yang ditemukan tidak jauh Di Candi Brahu. Secara arsitektur, Candi Brahu didominasi Di susunan bata merah. Lalu, Ke sisi barat terdapat anak tangga yang langsung mengarah Di selasar candi. Sedangkan, Ditengah selasar Di bilik tidak ada akses tangga naik.
3. Candi Boyolangu
Candi Boyolangu, yang juga dikenal sebagai Candi Gayatri, merupakan salah satu peninggalan bercorak Buddha yang terletak Ke Desa Boyolangu, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung. Mengutip data Di Bappeda Tulungagung, kompleks candi ini terdiri Di satu candi induk dan dua candi perwara yang berada Ke sisi selatan dan utara.
Susunan arsitektur tersebut mencerminkan kompleksitas dan kekayaan simbolik Untuk ajaran Buddha yang berkembang Ke masa itu. Ke candi perwara selatan, ditemukan sejumlah arca penting seperti arca Nandi, Dwarapala, dan Mahisasura Nandini.
Sambil Ke candi perwara utara, terdapat dua patung yoni yang disangga kepala naga, arca Ganesha, serta patung Jaladwara. Keberadaan berbagai arca ini Menunjukkan akulturasi Ditengah unsur Hindu dan Buddha Untuk satu kompleks suci, sekaligus menandakan pentingnya situs ini Untuk konteks keagamaan dan kebudayaan masa lampau.
4. Candi Jago
Candi Jago, yang juga dikenal Di Candi Tumpang, merupakan candi bercorak Buddha yang terletak Ke Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang. Candi ini diperkirakan dibangun Disekitar abad Di-13 Masehi Ke masa Kerajaan Singhasari, sebagai bentuk penghormatan Di Raja Wisnuwardhana yang telah wafat.
Meski dikenal sebagai candi Buddha, Candi Jago menyimpan kekayaan simbolik yang mencerminkan sinkretisme dua ajaran besar, yaitu Buddha dan Hindu. Ke sekeliling candi ini, ditemukan berbagai arca Buddha seperti Amoghapasa Awalokiteswara, empat murid Amoghapasa, hingga deretan Dhyani Buddha beserta pasangan spiritualnya.
Akan Tetapi menariknya, dua relief bercorak Hindu turut menghiasi dinding candi, yakni kisah Parthayajna dan Kresnayana. Salah satu ciri khas arsitektur Candi Jago adalah bentuk bangunannya yang menyerupai punden berundak.
Badan candi berdiri Ke atas kaki candi bertingkat tiga, mencerminkan Prototipe kosmologi yang menghubungkan dunia manusia Di alam spiritual. Perpaduan gaya arsitektur dan simbol keagamaan ini menjadikan Candi Jago sebagai salah satu situs penting Untuk jejak peradaban Jawa kuno yang sarat makna.
5. Candi Sanggrahan
Candi Sanggrahan merupakan salah satu candi bercorak Buddha yang dapat ditemui Ke Jawa Timur, tepatnya berlokasi Ke Dusun Sanggrahan, Desa Sanggrahan, Kecamatan Boyolangu. Candi ini telah ditetapkan sebagai cagar Kearifan Lokal Dunia Ke tahun 2019.
Berdasarkan laman resmi Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemdikbud, candi ini berbahan dasar batuan andesit dan terdiri Di batur, kaki, dan tubuh. Sambil Itu, Dibagian atapnya sudah runtuh. Candi Sanggrahan juga merupakan peninggalan Kerajaan Majapahit, tepatnya Ke masa pemerintahan Hayam Wuruk.
Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: Candi-candi Bercorak Buddha Ke Jawa Timur