Ciamis –
Ke setiap sudut Kabupaten Ciamis, banyak jejak Kebiasaan Kearifan Lokal Dunia dan kearifan lokal yang rutin dilakukan Kelompok. Salah satunya Kebiasaan Nyurti Karuhun Lembur Ke Desa Pusakanagara, Kecamatan Baregbeg, Kabupaten Ciamis.
Kebiasaan ini rutin dilaksanakan setiap setahun sekali yang dirangkaikan Bersama hari Bersama Sebab Itu Desa Pusakanagara. Kelompok selalu antusias Untuk mengikuti prosesi Kebiasaan ini sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur.
Makna Bersama Kebiasaan Nyurti Karuhun Lembur Menyediakan arti atau pengertian kepada Kelompok Untuk menghormati dan mengenang para leluhur. Nyurti karuhun lembur lebih Bersama sekadar ritual. Akan Tetapi momen kebersamaan guna mempererat ikatan sosial antar sesama warga desa. Mereka saling bahu membahu gotong royong Bersama mulai persiapan hingga pelaksanaan Kebiasaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prosesi Kebiasaan Nyurti Karuhun Lembur ini Bersama mendatangi setiap makam leluhur. Warga Sesudah Itu melaksanakan doa bersama dan tawasulan. Ada pun makam yang didatangi yakni Makam Dalem (alm. Toha Sartono), Makam Pasarean (alm Wawan Gani P), Makam Cibuntu, Makam Cibeunying, Makam Sukawana, Makam Karanglayong, Makam Balemoyan dan Makam Cingeombing, Makam alm. Atim Suharna.
Kepala Desa Pusakanagara Asep Rismayadi mengatakan Kebiasaan ini juga sebagai simbol kelestarian Kearifan Lokal Dunia Ke wilayahnya. Kebiasaan yang menjadi penguat dan pemersatu desa.
“Kebiasaan Nyurti Karuhun Lembur diawali Bersama doa, upacara pembukaan dan persembahan. Ini bentuk rasa hormat dan terima kasih Bersama warga kepada Di karuhun (leluhur),” ujarnya, Rabu (28/5/2025).
Asep menjelaskan, Melewati Kebiasaan ini, Kelompok Desa Pusakanagara diingatkan pentingnya menjaga warisan Kearifan Lokal Dunia sebagai jati diri. Melestarikan kearifan lokal Untuk menjaga identitas Kelompok desa.
“Kebiasaan Nyurti Karuhun Lembur merupakan jantung Desa Pusakanagara. Kebiasaan ini denyut nadi desa kami. Kebiasaan ini bukan hanya warisan leluhur, tapi juga pedoman hidup Untuk Kelompok Pusakanagara. Bersama Kebiasaan ini, identitas desa kami Bersama Sebab Itu kuat, persatuan dijaga, dan nilai-nilai kearifan lokal dilestarikan,” ungkapnya.
Asep pun menyebutkan sejumlah tokoh pejuang Bersama Desa Pusakanagara. Di lain Uyut Jangga Nata yang merupakan leluhur Desa Pusakanagara. Sesudah Itu ada Dalem Lawong Wangsa Yuda, merupakan tokoh penting Untuk sejarah Desa Pusakanagara.
(dir/dir)
Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: Mengenang Leluhur Lewat Kebiasaan Nyurti Karuhun Ke Ciamis