Ntumbu Tuta, Kearifan Lokal Adu Kepala Warisan Sultan Bima yang Masih Lestari



Bima

Di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), hidup sebuah Kearifan Lokal unik bernama Ntumbu Tuta, yang secara harfiah berarti adu kepala. Kearifan Lokal ini bukan sekadar tontonan ekstrem, tetapi Dibagian Di sejarah panjang dan nilai Kekayaan Budaya Dunia Komunitas Bima.

Ntumbu Tuta berasal Di Seni Kekayaan Budaya bela diri tarekat atau dabus Di masa pemerintahan Sultan Abdul Hamid, Sultan Bima Di-11 yang memimpin Ditengah tahun 1773 hingga 1817 Masehi.

“Dulu adik Di Sultan adalah Khalifah Dabus Tarekat Rifaiyah. Itu yang saya tahu,” kata sejarawan Bima, Fahru Rizki, kepada detikBali, Sabtu (18/10/2025).


Hingga kini, Kearifan Lokal Ntumbu Tuta masih dilestarikan Di Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima. Area ini dulunya merupakan tempat Penyembuhan jiwa Bagi prajurit Kesultanan Bima usai Konflik Bersenjata Makassar Di 1680-an.

“Dulu Dari Sultan Bima Di-II, Abdul Khair Sirajuddin, yang memerintah Di 1640-1682 Masehi, veteran prajuritnya ditempatkan Di Wawo,” jelasnya.

Di penempatan itu, muncul berbagai bentuk Seni Kekayaan Budaya adu fisik. Meski Komunitas pegunungan umumnya dikenal Didalam Kekayaan Budaya Dunia berdendang, Wawo justru Membuat Kearifan Lokal beradu tenaga seperti Ntumbu Tuta.

Fahru menilai, Ntumbu Tuta dan Seni Kekayaan Budaya serupa seperti Manca, Gantao, dan Lanca berfungsi sebagai bentuk terapi Bagi memulihkan trauma Konflik Bersenjata.

“Ntumbu bisa dikatakan sebagai Terapi penyembuhan trauma pasca Konflik Bersenjata, atau istilahnya sekarang PTSD (Post Traumatic Stress Disorder),” katanya.

Warisan yang Terus Dijaga

Seni Kekayaan Budaya ekstrem ini tetap dilestarikan warga Desa Ntori, Kecamatan Wawo, dan kini menjadi agenda Kekayaan Budaya Dunia tahunan. Di 2025, Event Ntumbu Tuta digelar Di tiga hari, 17-19 Oktober, Di kawasan wisata alam Ina Hami, Desa Ntori. Kegiatan ini dibuka Dari Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Kabupaten Bima, Fatahullah.

Menurut Fatahullah, Ntumbu Tuta bukan sekadar pertunjukan Kekayaan Budaya Dunia, melainkan simbol warisan Seni Kekayaan Budaya dan jati diri Komunitas Bima.

“Kearifan Lokal ini menyimpan nilai-nilai luhur, seperti keberanian, kehormatan, solidaritas, dan semangat kebersamaan,” ujarnya.

Ia menambahkan, pelestarian Kearifan Lokal seperti Ntumbu Tuta penting Bagi memperkuat identitas dan hubungan sosial Di Ditengah Komunitas.

“Saya percaya, Kegiatan Kekayaan Budaya Dunia seperti ini Memiliki peran penting Di menjaga identitas dan jati diri Komunitas Bima,” tambahnya.

Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: Ntumbu Tuta, Kearifan Lokal Adu Kepala Warisan Sultan Bima yang Masih Lestari