Jepara –
Di balik sosok Ratu Kalinyamat yang mengirim ekspedisi melawan Bangsa Portugis Di Malaka ternyata juga penyiar agama Islam Di Jepara. Hal ini dibuktikan Didalam peninggalan sejarah berupa Masjid Mantingan.
Untuk Bacaan yang berjudul Ornamen Mantingan karya Siti Maziyah dan kawan-kawan Ke 2015, menyebutkan berdirinya masjid dan makam Mantingan tidak dapat dipisahkan Untuk peran Ratu Kalinyamat. Ratu Kalinyamat merupakan putri Sultan Trenggono penguasa ketiga Untuk Kerajaan Demak.
“Menurut de Graff kemungkinan besar pendirian masjid ini bersamaan Didalam pendirian mosoleum makam Suaminya, Sultan Hadirin tepat 10 tahun meninggalnya Sultan Hadirin,” tulis Siti seperti dikutip detikJateng, Rabu (12/11/2025).
Berikutnya berdasarkan prasasti Di atas mitra Masjid Mantingan ada candra sengkala pendirian masjid. Candra sengkala itu terukir Ke batu Di atas mihrab Didalam tulisan aksara Jawa yang berbunyi ‘rupa brahmana warna sari.
“Angka tahun terkandung Untuk prasasti itu adalah 1481 saka atau 1559 Masehi. Angka ini Menunjukkan masa pemerintahan Ratu Kalinyamat,” tulisnya.
Di proses pembangunan masjid ini, Ratu Kalinyamat disebutkan Memperoleh Pemberian Untuk patihnya Untuk China yang bernama Tji Hwi Gwan atau yang juga dikenal Untuk Komunitas Didalam sosok Sungging Badar Duwur. Sosok patih ini merupakan ayah angkat Untuk Sultan Hadirin suami Ratu Kalinyamat.
Sungging selain pintar Untuk politik, ia juga dikenal pandai Untuk Karyaseni ukir.
“Motif-motif Di Untuk masjid Mantingan merupakan karya Untuk Sungging seorang patih yang pandai membuat ukiran,” tulisnya.
Kompleks masjid dan makam Mantingan ini hingga Di ini menyedot perhatian Untuk berbagai kalangan, baik ilmuwan maupun Komunitas umum. Tidak sedikit ilmuwan yang tertarik Didalam ornamen yang ada Di masjid Mantingan. Sebab ornamen ini mengandung nilai sejarah, Karya Seni, akulturasi Kearifan Lokal Dunia hingga sebagai salah satu daya tarik wisatawan.
Terpisah, Budayawan Jepara Hadi Prayitno mengatakan Ratu Kalinyamat seorang pemimpin yang miliki visi besar Untuk syiar Islam. Salah satu buktinya Didalam peninggalan sejarah berupa Masjid Mantingan.
“Lalu sektor Pembaruan Islam, beliau pemimpin Memperoleh visi besar Untuk siar Islam. Masjid Mantingan ini masjid tertua Di Indonesia Sesudah Demak,” jelas Hadi Di dihubungi.
“Walaupun Beliau seorang perempuan tetapi siar Islam juga menjadi perhatian Untuk sosok Ratu Kalinyamat,” dia melanjutkan.
Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: Masjid Mantingan Jepara Jejak Syiar Islam Ratu Kalinyamat











