Apa Pengertian Batik? Ini Sejarah, Jenis, Motif hingga Maknanya


Solo

Batik merupakan salah satu warisan Kekayaan Budaya Dunia asli Indonesia yang masih lestari hingga sekarang. Sebagai wujud Di mengenal Kekayaan Budaya Dunia tersebut secara lebih Didekat, berikut paparan lengkap mengenai pengertian batik hingga maknanya.

Menurut KBBI, batik adalah kain bergambar yang pembuatannya secara khusus Di menuliskan atau menerakan malam Ke kain itu, Sesudah Itu pengolahannya Melewati proses tertentu. Sebagian Komunitas juga menyebut batik sebagai kain batik.

Lantas seperti apa sejarah hingga makna batik? Agar dapat mengetahui hal tersebut secara lebih jelas, detikJateng telah merangkum informasinya secara lengkap. Simak baik-baik penjelasannya Melewati paparan berikut.


Pengertian Batik

Mengutip Literatur ‘Modul Batik Monokromatik Untuk SD Kelas V’ karya Yeni Fisnani, dkk, dijelaskan mengenai pengertian batik. Melewati Literatur tersebut disampaikan bahwa batik merupakan Kekayaan Budaya Dunia yang telah lama berkembang dan dikenal Dari Komunitas Indonesia.

Berdasarkan pendapat Hamzuri, batik adalah suatu cara Untuk memberi hiasan Ke kain yang dilakukan Di cara menutupi Pada-Pada atau motif tertentu Di menggunakan perintang yang lebih dikenal sebagai lilin atau malam.

Ke Pada Yang Sama, berdasarkan etimologi kata batik berasal Di bahasa Jawa. Batik terdiri Di kata ‘tik’ yang berarti ‘matik’ atau titik Di maksud membuat titik, serta kata ‘amba’ yang berkembang menjadi istilah batik. Jika merujuk Ke etimologi tersebut batik dapat diartikan sebagai suatu Cara atau proses Di mulai penggambaran motif hingga pelorodan.

Sesudah Itu terdapat pengertian batik yang disampaikan Dari pendapat yang lainnya. Apabila merujuk Ke Literatur ‘Batik Nusantara’ yang disusun Dari Ari Wulandari, disampaikan bahwa pengertian batik adalah sejenis kain tertentu yang dibuat khusus Di motif-motif yang khas, yang biasanya mudah Untuk dikenali Dari Komunitas umum.

Sejarah Batik

Sebagai salah satu warisan asli Indonesia, batik ternyata Memiliki sejarah yang cukup panjang. Berdasarkan apa yang disampaikan Di Literatur ‘Batik Di Bingkai Moderasi Beragama’ yang disusun Dari Muhamad Jaeni dan Nunung Hidayati, bahwa sejarah batik Hingga Indonesia telah ada Sebelum zaman Kerajaan Majapahit.

Dijelaskan bahwa batik mulai populer Ke Di abad Hingga-XVII atau abad Hingga-XIX. Ke Pada itu, sejumlah kalangan sejarawan menganggap batik awalnya dibawa Di dataran Cina. Ini dibuktikan Di ditemukannya beberapa jenis batik yang menggunakan Cara tutup dan celup yang telah dilakukan Sebelum 2000 tahun Sebelumnya Masehi.

Sayangnya, temuan tersebut belum bisa Memberi informasi yang jelas Sebab terdapat perbedaan Di penggunaan alat dan bahan yang dipakai Untuk membuatnya. Ke Pada Yang Sama, masih merangkum Di Literatur ‘Modul Batik Monokromatik Untuk SD Kelas V’ bahwa Cara pembuatan batik pertama kali disebutkan Di sebuah Literatur karya Sir Thomas Stamford Raffles yang bertajuk History of Java.

Diceritakan bahwa Ke era tahun 1837, seorang saudagar asal Belanda bernama Van Rijekevorsel Memberi selembar batik yang diperoleh Di Indonesia kepada Museum Etnik yang terletak Hingga Rotterdam, Belanda. Beberapa tahun setelahnya, batik yang berasal Di Indonesia tersebut berhasil memukau para seniman hingga publik yang tinggal Hingga sana.

Menariknya, batik dikenal sebagai kerajinan yang erat kaitannya Di perempuan. Justru banyak perempuan Hingga masa lalu menjadikan batik sebagai sumber mata pencaharian mereka.

Seiring berkembangnya waktu, ditemukannya batik cap yang dapat menjadi Potensi Untuk laki-laki Untuk ikut andil Di industri pembuatan batik. Tak heran, jika Trend Populer membuat batik pun kini bebas dilakukan Dari para perempuan maupun laki-laki.

Sejarah batik Hingga Indonesia Sesudah Itu berlanjut menjadi salah satu busana yang identik Di para tokoh ternama. Justru sejumlah Kepala Negara Indonesia yang pernah menjabat mempromosikan batik Pada Di melakukan Hubungan Luar Negeri Hingga luar negeri.

Batik pun kian diakui Dari publik Hingga berbagai belahan dunia sebagai warisan Kekayaan Budaya Dunia asli Indonesia. Justru UNESCO menetapkan Hari Batik Nasional Ke tanggal 2 Oktober 2009 sebagai bentuk eksistensi batik Hingga dunia internasional. Maka tak heran, batik kini bukan hanya sebagai warisan Kekayaan Budaya Dunia semata, tetapi juga identitas bangsa Indonesia.

Jenis Batik

Walaupun hasil akhir batik berupa kain, terdapat beberapa jenis batik yang didasarkan Ke Cara pembuatannya. Hal ini sejalan Di penjelasan yang disampaikan Di Literatur ‘Warisan Kekayaan Budaya Dunia Batik’ karya Dena Rizqia, ‘Modul Digital Muatan Lokal Batik’ karya Yeni Fisnani, ‘Ensiklopedia The Heritage Of Batik’ karya Yohanes Primus Supriono, hingga ‘Karya Seni Kekayaan Budaya Dunia dan Kekuatan’ yang disusun Dari Drs. Sri Murtono, M.Pd.

Jenis-jenis batik Ke Umumnya terdiri Di batik tulis asli, batik cap, batik printing, dan batik jumputan. Berikut uraian penjelasan masing-masing batik:

1. Batik Tulis Asli

Jenis batik pertama adalah batik tulis asli yang dapat diartikan sebagai Cara membatik Ke kain yang dilakukan secara langsung Di cara menggunakan tangan. Biasanya pengerjaan batik tulis asli lebih lama dibandingkan jenis batik yang lainnya. Bukan hanya itu, Di membuat batik tulis asli diperlukan kesabaran dan ketelatenan.

2. Batik Cap

Lanjutnya ada jenis batik cap yang dapat diartikan sebagai batik yang dibuat Di menggunakan alat utama berupa canting cap yang berfungsi sebagai alat melekatkan lilin atau malam. Berbeda Di batik tulis asli yang harus dilakukan satu-satu, batik cap dapat diproduksi secara banyak dan hanya diperlukan waktu satu minggu Di menyelesaikannya.

3. Batik Printing

Jenis batik lainnya adalah batik printing atau batik sablon yang dikerjakan tanpa menggunakan Cara dasar seperti halnya Ke batik tulis. Berbeda Di jenis batik lainnya yang memerlukan Cara perintang warna berupa malam atau lilin dan canting, batik printing tidak memerlukannya. Hal tersebut dikarenakan batik printing pengerjaannya menggunakan mesin modern.

4. Batik Jumputan

Batik jumputan menjadi jenis batik Lanjutnya yang hingga Pada ini masih dilestarikan Dari Komunitas Indonesia. Secara sederhana, pengertian batik jumputan dapat diartikan sebagai batik celup ikat yang proses pembuatannya dilakukan Di cara mengikat beberapa Pada kain. Nantinya hasil ikatan tersebut Akansegera menghasilkan motif tertentu. Hal inilah yang membuat jenis batik ini disebut sebagai batik jumputan.

Motif Batik

Merangkum Di Literatur ‘Saya Ingin Terampil & Kreatif’ karya Edy Purwanto, dkk. dijelaskan bahwa motif batik Hingga Indonesia Memiliki keunikan tersendiri. Tetapi, Ke Umumnya motif batik Hingga Indonesia terbagi menjadi dua kelompok yaitu batik vorstenlanden dan batik pesisir.

Adapun motif batik vorstenlanden merupakan batik-batik yang berasal Di Solo dan Jogja. Biasanya motif batik Di dua Daerah tersebut Memiliki motif hias yang khas dan bersifat simbolis.

Ciri khas motif batik vorstenlanden asal Solo dan Jogja Memiliki warna yang identik Di putih, cokelat, hitam, dan juga biru. Bukan hanya itu, motif batik vorstenlanden juga Memiliki simbol yang berlatarkan kebudayaan Hindu dan Jawa.

Lanjutnya ada batik motif pesisir yang umumnya dapat dijumpai Hingga Daerah Di Pekalongan, Indramayu, Cirebon, hingga Madura. Berbeda Di batik vorstenlanden, batik pesisir cenderung bersifat alami dan telah Merasakan pengaruh Di kebudayaan Foreign. Tak heran jika warna yang dihasilkan Dari batik pesisir cenderung lebih beragam apabila dibandingkan Di batik vonstenlanden.

Ke Pada Yang Sama, mengutip Di Literatur ‘Karya Seni Kekayaan Budaya Dunia dan Kekuatan’ karya Drs. Sri Murtono, M.Pd., dkk., dijelaskan bahwa motif batik yang ada Hingga Pulau Jawa dikelompokkan Di tiga motif yang berbeda. Ketiganya adalah motif kawung, awan, dan parang rusak. Agar mengenal secara lebih Didekat mengenai ketiga motif tersebut, berikut uraian penjelasannya:

1. Motif Awan

Motif pertama berasal Di batik khas Cirebon yang disebut sebagai motif awan. Seperti namanya, motif ini Memiliki bentuk khusus yang menyerupai awan. Batik Di Cirebon ini menggunakan gambar pinggiran awan yang biasanya Ke sebelah kiri dominan berwarna ungu dan sisi sebelah kanan berwarna putih. Tak hanya itu, batik motif awan cenderung dominan berasal Di warna biru tua, kuning, merah, dan juga biru muda.

2. Motif Parang Rusak

Lanjutnya ada motif parang rusak yang berbentuk pola dua baris daun-daunan runcing berhadapan Di ujung saling bertautan. Berbeda Di motif awan, parang rusak Memiliki filosofi tersendiri yang melambangkan keberanian berupa pedang Untuk melawan kejahatan. Motif ini identik Di lambang khas raja yang biasanya digunakan Dari Sultan Agung Ke Pada memimpin Kerajaan Mataram Hingga masa lalu.

2. Motif Kawung

Tak hanya motif awan dan parang rusak, ada juga motif kawung yang Bisa Jadi tak kalah familiar Untuk Komunitas Indonesia. Motif kawung Memiliki ciri khas berupa bidangnya yang menyerupai bintang, tetapi terdapat Hingga Di lingkaran-lingkaran. Tak sampai Hingga situ, Ke Pada Di motif terdapat gambar bundaran yang menghiasi keseluruhan Pada tersebut.

Makna Batik

Ke setiap motif batik ternyata menyimpan makna tersendiri yang mampu membedakannya Di warisan Kekayaan Budaya Dunia Indonesia lainnya. Hal ini sejalan Di apa yang disampaikan Di Literatur ‘Mandiri Belajar Tematik SD/MI Kelas 5 Semester 2’ karya Nidaul Janah, bahwa terdapat makna simbolis yang terkandung Di jenis batik klasik dan pesisir. Berikut beberapa Hingga antaranya:

1. Motif Klasik

Pertama ada motif klasik yang Memiliki makna berupa doa dan harapan. Kedua makna ini berkaitan Di hal-hal positif yang diharapkan dapat dialami Dari para pemakainya.

2. Motif Grompol

Lanjutnya ada makna batik Di motif grompol yang dapat ditemui Ke batik asal Jogja. Makna simbolis Di batik motif grompol adalah diyakini sebagai berkumpul atau bersatu. Maksudnya adalah sebagai bentuk harapan dan juga doa agar Merasakan rezeki maupun keselamatan.

3. Motif Sidomukti

Bergeser sedikit Hingga Surakarta, ada motif sidomukti yang juga Memiliki makna simbolis. Ke batik motif sidomukti Memiliki kandungan makna sebagai harapan segala hal yang baik agar dapat berkumpul Untuk kedua mempelai. Hal ini dikarenakan motif sidomukti erat kaitannya dipakai Ke Kegiatan pernikahan.

4. Motif Pesisir

Terakhir ada motif pesisir yang Memiliki makna simbolis yang menekankan Ke keindahan motif. Bukan hanya itu, motif pesisir juga Merasakan pengaruh Di Kekayaan Budaya Dunia Foreign, Agar sifatnya cenderung naturalis.

Demikian tadi penjelasan batik secara lengkap mulai Di pengertian hingga maknanya. Semoga informasi ini dapat membantu detikers mengenal batik secara lebih Didekat.

Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: Apa Pengertian Batik? Ini Sejarah, Jenis, Motif hingga Maknanya