Rembang –
Tempattinggal Merah Heritage Lasem merupakan bangunan kuno berlanggam Indische Empire yang dibangun Disekitar tahun 1860. Lokasinya berada Ke salah satu kompleks Pecinan Lasem, Ke Desa Karangturi, Kecamatan Lasem, Rembang, Jawa Di.
Tempattinggal ini menjadi salah satu saksi bisu koloni Tionghoa Ke Lasem Ke masa lampau. detikJateng berkesempatan Berkunjung Ke lokasi Tempattinggal Merah Heritage Lasem, Ke Rabu (15/1/2025).
Di luar hanya tampak bentangan tembok bercat merah yang tebal, panjang, dan tinggi. Ke area pintu gerbang ada dua patung dan ada semacam atap gapura.
Memasuki pintu gerbang Tempattinggal ini, kita seperti kembali Ke era kehidupan Tionghoa Ke Lasem. Kemegahan bangunan serta nuansa Tionghoa sangat terasa Ke Di Tempattinggal ini.
Tempattinggal ini berada Ke atas lahan Disekitar setengah hektare lebih. Halamannya luas, bangunan rumahnya terlihat kokoh dan mewah. Ada ornamen lampion, tulisan beraksara han Ke sejumlah tembok, hingga gebyok penyekat antar ruang yang berukir khas China.
Bergeser Ke area teras, terdapat dua pilar besar berwarna putih Ke tengahnya dan ada dua ruangan kamar Ke sisi Di sebelah Di kanan dan kiri.
Ke ruang Di Tempattinggal ini terdapat sebuah patung serupa manusia berdiri Didalam memegang tombak. Patung itu disebut Kongco Kwan Sing Tee Kun atau Dewa Konflik Bersenjata.
Pramuwisata Ke Tempattinggal Merah Heritage Lasem, Ahmad Niam mengatakan tidak ada yang tahu siapa pemilik awal Tempattinggal ini. Dia menerangkan, Tempattinggal ini didapat Di seorang Tionghoa Semarang yang meninggalkan Lasem.
Tempattinggal Merah Heritage Ke Karangturi, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, Rabu (15/1/2025). Foto: Mukhammad Fadlil/detikJateng
|
“Dibangun Disekitar 1860. Pemilik awalnya tidak diketahui, tapi Tempattinggal ini didapat Di orang Tionghoa Semarang yang meninggalkan Lasem Sebagai merantau, Sebab Pada itu dirasa (Ke Lasem) sudah tidak menghasilkan,” kata Niam Pada ditemui detikJateng Ke Tempattinggal Merah, Rabu (15/1/2025).
“Sebelumnya Tempattinggal ini terbengkalai dan dijadikan Sebagai sarang burung walet. Full, Tempattinggal utamanya juga sama dijadikan sarang burung walet,” sambung dia.
Niam mengungkapkan, pemilik awal Tempattinggal kuno ini diperkirakan warga Tionghoa, saudagar rokok dan batik. Hal ini terlihat Di beberapa peninggalannya.
Tempattinggal Merah Heritage Ke Karangturi, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, Rabu (15/1/2025). Foto: Mukhammad Fadlil/detikJateng
|
“Lokasi sini itu dulunya kompleks warga Tionghoa. Kemungkinan dahulunya pemilik awal itu saudagar rokok sama batik, Sebab ditemukan Ke Tempattinggal ini ada alat penggiling rokok yang cukup banyak. Peralatan membatik juga. Alat-alat dapur masih ada lumayan lengkap,” ungkap Niam.
Tempattinggal ini juga Memperoleh halaman Di, Ke mana terdapat sumur tua yang dipercaya Memperoleh tuah atau keramat. Sumur itu disebut Didalam nama Sumur Naga.
“Airnya tidak pernah habis. Percaya atau tidak, cerita dulunya itu orang yang cuci muka atau mandi Ke sini Berencana awet muda dan rezekinya banyak,” tutur Niam.
Tempattinggal Merah Heritage kini menjadi salah satu objek wisata Kearifan Lokal Global Ke Lasem. Kepala Negara Ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pernah berkunjung Ke sini Ke 16 Maret 2016.
Sebagai informasi, Lasem merupakan salah satu Di 14 kecamatan Ke Kabupaten Rembang. Terkenal Didalam beberapa titik kompleks pecinannya, Lasem kerap disebut Tiongkok Kecil Ke Rembang. Lasem juga punya kaitan erat Didalam sejarah persebaran warga Tionghoa Ke Indonesia.
Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: Berkunjung Ke Tempattinggal Merah Heritage Lasem Ke Karangturi Rembang