Denpasar –
Seniman sekaligus Dosen Karyaseni Rupa Murni Institut Karyaseni Indonesia (ISI) Denpasar I Made Jodog mengatakan semua orang bisa membuat karya Karyaseni Di Pertanian atau sesuatu yang ada Ke Didekat manusia. Di jerami hingga sisa-sisa bahan upakara agama Hindu.
Jodog menjelaskan jerami dapat disulap menjadi patung yang indah dan Memiliki nilai ekonomis. Gagasan memanfaatkan jerami tersebut muncul Di kegiatan yang dia lakoni Ke area Pertanian Di ini bersama orang tuanya.
“Gagasan itu muncul Sebagai bagaimana Untuk Situasi sekarang ini, kita bisa meng-upgrade sesuatu Di Pertanian. Supaya nanti bisa Menyediakan nilai tambah Untuk tani Melewati Imajinasi sesuai Di bidang saya,” ucapnya seusai mengisi lokakarya Ke Perayaan Seni Karyaseni Bali Jani VI Ke Art Center, Denpasar, Minggu (18/8/2024).
Menurutnya, jerami Memiliki berbagai potensi Sebagai dapat dimanfaatkan Sebagai berbagai jenis karya Karyaseni. Tak hanya jerami, sisa-sisa bahan upakara agama Hindu juga dapat dimanfaatkan sebagai karya Karyaseni.
“Di ini itu (jerami) dibiarkan dan dibuang begitu saja. Sesungguhnya kita bisa garap artistik yang ada Ke sana itu dan kita combine (gabungkan). Itu bisa menghasilkan karya kreatif yang sangat tinggi. Selain bisa dibuat relief, bisa juga Karyaseni lukis dan dijadikan material Sebagai perform, karya 2 dan 3 dimensi,” jelasnya.
Dia meyakini jika seseorang lebih mendalami lebih jauh dan mengkreasikan bahan-bahan tersebut Di artistik dan berkonsep, tentunya Akansegera lahir suatu karya yang indah dan Memiliki nilai ekonomis.
Jodog telah menghasilkan ratusan karya patung dan mengikuti Disekitar 40-an pameran hingga Pada ini. Untuk berkarya, dia menjunjung cara mencintai lingkungan.
Karya-karyanya banyak digemari Di kolektor Ke berbagai Bangsa. Seperti Asia, Eropa, hingga Amerika. Ke sisi lain, Untuk lokakarya Ke Perayaan Seni Karyaseni Bali Jani VI Jodog juga menampilkan karyanya yang bernama performance art instalatif.
Untuk performance art tersebut, Jodog meletakkan batu dan dua balok berbahan jerami, Batu dan balok jerami Lalu dikreasikan Melewati proses kreatif yang disebut Sandi Rupa.
“Harapannya ini Akansegera membuka Imajinasi dan Mendorong penonton Sebagai membuka diri bahwa menciptakan sesuatu itu bisa Di sesuatu yang simpel sekali,” kata pria kelahiran 31 Desember 1969 ini.
Sambil Itu, mahasiswa ISI Denpasar Jurusan DKV, Keni Heriyadi, antusias Untuk mengikuti lokakarya serangkaian Perayaan Seni Karyaseni Bali Jani VI tersebut. Dia senang bisa berinteraksi langsung Untuk membuat instalasi.
“Acaranya Menarik Perhatian Sebab selain Sebagai mengisi waktu luang Ke masa libur semester, saya juga dapat ilmu tentang Karyaseni rupa pertunjukan dan instalasi,” ucapnya.
Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: Membuat Karya Bisa Di Jerami-Sisa Bahan Upakara