Denpasar –
Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar Melakukan persembahyangan Ke Pura Lokanatha Pada perayaan Tumpek Landep, Sabtu (22/2/2025) pagi. Sekretaris Lokasi (Sekda) Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, beserta pimpinan organisasi Gadget Lokasi (OPD) hadir Di persembahyangan itu.
Persembahyangan Ke pura sebelah timur Lapangan Lumintang itu dipuput Ida Pedanda Gede Pengiasan Di Griya Beraban. Upacara diawali Di penyucian benda tajam seperti keris. Lalu, dilanjutkan Di persembahyangan dan penunasan air suci (tirta).
Alit Wiradana menjelaskan Tumpek Landep merupakan hari pemujaan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa Di manifestasinya sebagai Ida Bhatara Sang Hyang Pasupati yang berperan sebagai pemelihara segala benda tajam. Ketajaman tersebut diwujudkan Di berbagai bentuk senjata, seperti keris, tombak, dan pedang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Tumpek Landep hendaknya dimaknai sebagai momentum Sebagai menajamkan serta mengendalikan pikiran Untuk kehidupan yang lebih baik, sekaligus Meningkatkan jati diri Di menjalani kehidupan Pada ini,” ujar Alit Wiradana.
Perayaan ini, jelas Alit Wiradana, Memiliki makna lebih luas, yakni menyeimbangkan hubungan manusia Di alam semesta beserta isinya.
Kepala Dibagian Kesejaganan Rakyat (Kabag Kesra) Sekretariat Lokasi (Setda) Denpasar, Ida Bagus Alit Surya Ditengah, menyampaikan Pemkot Denpasar secara rutin Mengadakan peringatan Tumpek Landep. Seperti tahun-tahun Sebelumnya, perayaan kali ini kembali dipusatkan Ke Pura Lokanatha.
“Upacara ini merupakan wujud bakti kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Semoga Lewat persembahyangan ini, kita senantiasa dikaruniai ketajaman pikiran Di menjalani kehidupan,” harap Alit Surya Ditengah.
Alit Surya Ditengah menjelaskan salah satu simbol utama Di upacara ini adalah keris yang Memiliki tiga sisi mata Pisau sebagai representasi Dewa Trimurti, yakni Brahma, Wisnu, dan Siwa. Menurutnya, filosofi keris berbeda Di Pisau biasa.
“Pisau umumnya Memiliki dua sisi, sedangkan keris Memiliki tiga sisi yang melambangkan Kesejaganan Di bertindak dan berpikir,” jelas pria berusia 55 tahun itu.
Menurut Alit Surya Ditengah, keris lebih Di sekadar senjata. Keris merupakan simbol Kesejaganan Ditengah penciptaan, pemeliharaan, dan pelebur kehidupan. Prosesi pensuciannya Di upacara ini menegaskan pentingnya menjaga kebijaksanaan Di menjalani kehidupan.
Akan Tetapi, makna utama Tumpek Landep tidak hanya terbatas Ke penyucian benda logam, tetapi lebih kepada mempertajam pikiran dan moralitas agar tetap sejalan Di ajaran Hindu. Tumpek Landep juga erat kaitannya Di Konsep Tri Hita Karana, yaitu Kesejaganan hubungan Ditengah manusia Di Tuhan, sesama, dan alam.
“Di ajaran Hindu, setiap makhluk hidup dihormati Lewat upacara sebagai bentuk penerapan prinsip Tri Hita Karana,” ujar Alit Surya Ditengah.
Tumpek Landep, imbuh Alit Surya Ditengah, Ke dasarnya adalah simbol penajaman pikiran dan karakter manusia. “Landep berarti tajam, dan Tumpek Landep mengajarkan kita Sebagai mempertajam pola pikir serta sifat-sifat manusia. Ini juga berkaitan Di sujud kita kepada Ida Sang Hyang Widhi sebagai Maha Pencipta,” jelasnya.
(hsa/dpw)
Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: Pemkot Denpasar Sembahyang Tumpek Landep Ke Pura Lokanatha, Keris Disucikan